Hasil dan Pembahasan Penelitian Penutup
Masyarakat TBM di desa-desa pada tahun 1990-an, dan pada akhirnya berubah menjadi Taman Bacaan seperti yang kita kenal saat ini.
1
Perpustakaan rakyat dan taman bacaan rakyat yang dibentuk dan menjamur pada tahun 1950-an, tapi kemudian meredup. Pada tahun 1990-an, ada
perkembangan mengembirakan karena sejak tahun itu mulai ada dan sekarang terus meningkat taman bacaan yang ada di masyarakat, baik yang didirikan secara
pribadi atau oleh sebuah institusi.
2
TBM dapat dinyatakan sebagai perpustakaan yang sangat dekat dengan masyarakat karena sasaran utamanya adalah warga masyarakat bahkan sering
tumbuh langsung dari masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh
perpustakaan umum perpustakaan kota maupun daerah.
TBM hadir sebagai tempat baca dengan suasana sederhana dan terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Hal tersebut juga tidak terlepas dari
peranan pemerintah setempat untuk mengembangkan TBM di wilayahnya, seperti dinyatakan dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 bab XIII pasal 49
tentang pembudayaan kegemaran membaca; “Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca
untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca. TBM pada hakikatnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan perpustakaan, TBM yang ada
beranekaragam keberadaannya, tergantung daerah setempat dan kondisi dana yang
ada.
1
Stian Haklev.Mencerdaskan Bangsa-Suatu Pertanyaan Fenomena Taman Bacaan di Indonesia. Toronto: IDS University of Toronto at Scarborough, 2008, h. 45
2
Asrorun Ni’am Sholeh. Perpustakaan Jendela Dunia : Teks, Konteks, dan Dinamika Pembahasan Undang- Undang tentang Perpustakaan. Depok: eLSAS, 2008, h.117
Komponen-komponen yang ada di TBM untuk melaksanakan fungsinya sebagai sumber belajar, sumber informasi, dan tempat rekreasi edukasi.
Komponen yang harus didukung oleh TBM ialah sumber daya fisik dan sumber daya manusia sebagai berikut:
3