Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat

b. Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. c. Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan: membuat berbagai prakarya. d. Mengadakan kelas permainan, catur, kuis, congklak, dan lain-lain. e. Pemutaran filmvideo untuk anak dan remaja. 2. Mengadakan acara langsung yang langsung berhubungan dengan buku. a. Kegiatan mendongeng secara langsung tanpa alat peraga atau dengan jalan membacakan cerita. Kegiatan ini bisa melibatkan anak dengan memintanya ikut menjadi salah satu tokoh. Bisa juga mendongeng dengan boneka atau alat peraga. b. Kegiatan membicarakan bukuberdiskusi setelah acara mendongeng, baik mengenai buku yang bersangkutan ataupun mengenai buku dengan tema sejenis untuk memperluas wawasan anak. c. Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreativitas anak terutama setelah membaca buku non-fiksi. d. Pameran buku dengan tema-tema tertentu misal cerita petualangan, cerita tentang hantu, humor, dan sebagainya. e. Mengadakan pameran buku secara teratur misalnya datang buku baru. Pameran buku juga bisa dilakukan untuk memperingati berbagai peristiwa. 31 Dalam hal ini setiap kelompok usia dibedakan jenis bacaan yang dibutuhkannya. Jika dilihat dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pola pembinaan 31 Ibid., h. 99 untuk semua jenis usia tidak berbeda banyak. Tetapi strategi dan format pembinaannya perlu dibedakan diantara kelompok usia tersebut. 32 Tabel 2. Pola Pembinaan Minat Baca USIA LINGKUNGAN JENIS BACAAN 1-3 Tahun Bimbingan Keluarga  Untuk anak-anak : alat-alat yang mengandung unsur pendidikan, buku bacaan yang amat sederhana satu, dua kata, gambar, warna-warni 4-6 Tahun Taman kanak- kanak, Pendidikan Usia Dini PAUD  Alat-alat bermain yang mengandung unsur pendidikan.  Bacaan ringan bahasa yang amat mudah difahami, bergambarberwarna  Bahan alat peraga belajar menghitung dan membaca sesuai dengan tingkat usia dan pemahamannya 7-12 Tahun Sekolah Dasar  Bacaan ringan bergambartidak bergambar  Majalah populerhiburan  Surat kabar harianmingguan terbitan pusat dan daerah 13-18 Tahun SLTPSLTA  Buku cerita fiksinovel  Majalah hiburan dan olahraga  Surat kabar harianmingguan terbitan pusat dan daerah ≥ 19 Tahun Mahasiswamasya rakat  Buku ceritanovel  Majalah hiburan dan olahraga  Surat kabar harianmingguan terbitan pusat dan daerah  Buku-buku ilmu pengetahuan, agama, sejarah dll. Ket : 1 = Taman Bacaan 2 = Perpustakaan 32 Perpustakaan Nasional RI. Kajian Pembudayaan Kegemaran Membaca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011, h.15 1 2 Kebiasaan Membaca Kebijakan pembinaan minat baca masyarakat diarahkan melalui lima jalur sebagai berikut: 1. Pembinaan melalui jalur rumah tangga berkeluarga; Pembinaan Minat Baca melalui jalur rumah tangga merupakan tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak bahkan terhadap semua anggota keluarga termasuk dalam lingkungan keluarga tersebut; 2. Pembinaan melalui jalur masyarakat dan lingkungan luar sekolah; Pembinaan Minat Baca melalui jalur masyarakat dan lingkungan luar sekolah merupakan tanggung jawab tokoh-tokoh masyarakat, Ketua RTRW, LurahKepala Desa, Camat dan Muspida setempat; 3. Pembinaan melalui jalur pendidikan sekolah; Pembinaan Minat Baca melalui jalur pendidikan sekolah merupakan tanggung jawab Kepala Sekolah, Guru, termasuk Orang Tua Murid; 4. Pembinaan melalui jalur instansional perkantoran; Pembinaan Minat Baca melalui jalur Instansional perkantoran Pemerintah ataupun swasta menjadi tanggung jawab instansi dan perangkat pimpinan pada instansi tersebut; 5. Pembinaan melalui jalur instansi secara fungsional Perpustakaan Nasional, Badan Perpustakaan Provinsi dan Kantor Perpustakaan KabupatenKota; Pembinaan Minat Baca melalui jalur instansi secara fungsional merupakan tanggungan secara nasional dari instansi pembina dalam hal ini. Perpustakaan Nasional RI, Badan Perpustakaan Provinsi serta Kantor Perpustakaan KabupatenKota. Perpustakaan Nasional merupakan penggerak utama terhadap semua ke-empat jalur di atas sebagai pemberi motivasi, bimbingan teknis, perencanaan, program dan sebagainya. 33 Dalam uraian tersebut telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan upaya pembinaan minat baca adalah serangkaian kegiatan sebagai suatu sistem meliputi perencanaan program, pengaturan pelaksanaan program, pengendalian pelaksanaan program, serta penilaian pelaksanaan program di bidang penumbuhan dan pengembangan minat baca. Oleh karena itu dalam pembinaan minat baca telah direncanakan segala sesuatu yang menyangkut program kegiatan penumbuhan dan pengembangan minat baca, pembiayaan, infrastruktur yang diperlukan, ketenagaan yang terlibat di dalamnya, penyiapan bahan bacaan yang diperlukan, penentuan waktu pelaksanaan program, survey dalam rangka penilaian pelaksanaan program. Mengingat pentingnya pembinaan minat baca untuk menumbuhkan perhatian dan kesukaan membaca, maka fungsi pembinaan minat baca terutama sebagai berikut: a. Sumber terhadap pelaksanaan kegiatan menumbuhkan minat baca b. Pedoman atau referensi terhadap kegitan-kegiatan yang dilakukan dalam menumbuhkan minat baca c. Tolak ukur atau parameter terhadap keberhasilan menumbuhkan minat baca. Dengan demikian pembinaan minat baca sekurang-kurangnya mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan, dan sekaligus sebagai tolak ukur atau parameter terhadap keberhasilan upaya 33 Syamsul Bahri. Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009, h.28 menumbuhkan minat baca. Agar fungsi minat baca tersebut dapat diwujudkan, maka: a. Penyusunan program agar dibuat secara komprehensif, yang meliputi berbagai aspek yang terkait b. Program tersebut perlu didukung kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan seperti dana, bahan bacaan, tenaga yang membina, dan lain-lain c. Program tersebut perlu dipantau pelaksanaannya, agar tidak menyimpang dari program yang telah dilaksanakan d. Pelaksanaan program perlu diteliti dan dinilai apakah mencapai sasarannya atau tidak. 34

F. Penelitian Relevan

Penelitian ini terinspirasi dari penelitian yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya, yaitu:

1. Peran Perpustakaan Komunitas dalam Pemberdayaan Masyarakat

Studi Kasus Sanggar Baca Jendela Dunia yang di tulis oleh Nia Eka Sari Juliana, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengambil gelar sarjana tahun 2013. Perbedaan penelitian saya dengan penelitian ini adalah dari judul penelitiannya yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Sanggar Baca Jendela Dunia dalam pemberdayaan masyarakat melalui program-program di bidang pendidikan dan keagamaan bagi anak-anak dan keterlibatan masyarakat dalam program-program 34 Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001, h. 69 pemberdayaan masyarakat tersebut serta solusi dari kendala-kendala yang dihadapi oleh Sanggar Baca Jendela Dunia. Persamaan penelitian saya dengan penelitian ini adalah lokasi penelitiannya yang serupa, jenis dan pendekatan penelitiannya yang serupa yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus, informan serta teknik pengambilan sampling yaitu purposive sampling. 2. Minat dan Kebiasaan Membaca Anak di Lingkungan Rumah Pintar Bhara Cendekia 1 yang di tulis oleh Erawati, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengambil gelar sarjana tahun 2012. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya ialah dari judul penelitian ini mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca sedangkan penelitian yang saya lakukan mengenai Upaya Pembinaan Minat Baca, lokasi penelitiannya yang berbeda, jenis dan pendekatan penelitiannya yang berbeda, teknik pengambilan sample yang dilakukan penelitian ini adalah accidental sampling, peneliti akan mengkaji hal-hal mengenai minat baca anak seperti jenis-jenis bahan bacaan yang dibaca, koleksi buku yang diminati anak dan alasan anak membaca. Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya ialah pembatasan dan perumusan masalah yang sedikit menyerupai.

3. Upaya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Taman Bacaan

Masyarakat Area Publik Di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yang ditulis oleh Juniawan Hidayanto, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang yang mengambil gelar sarjana tahun 2013. Perbedaan penelitian saya dengan penelitian ini ialah judul yang diangkat dari penelitian ini yaitu mengenai Upaya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat sedangkan penelitian yang saya lakukan ialah Upaya Pembinaan Minat Baca, latar penelitiannya yang berbeda. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan ialah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Permasalahan penelitian yang serupa. Hasil dari penelitian ini adalah Upaya yang dilakukan oleh Taman Bacaan Masyarakat dengan melakukan berbagai upaya yang antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan literasi dan usaha kreatif, kendala yang dialami antara lain kurangnya pendampingan dan ruang atau tempat tempat menyimpan buku yang kurang luas, Solusi dalam meminimalisir kendala dengan melakukan berbagai kegiatan dan usaha produktif sehingga masyarakat lebih sering dan tidak canggung dalam mengunakan layanan TBM Area Publik.