Koleksi TBM Sanggar Baca Jendela Dunia

Nama Perpustakaan nomer kelas; 3 digit inisial pengarang; 3 huruf awal huruf depan judul; 1 huruf SANGGAR BACA “JENDELA DUNIA” 025 BAS P Tabel. 4 Klasifikasi No. Nomor Klasifikasi Keterangan 1 Kelas 300 Ilmu Sosial Kuning 2 Kelas 500 Ilmu Alam dan Matematika Biru 3 Kelas 600 Ilmu Terapan dan Teknologi Biru 4 Kelas 900 Biografi Hitam 5 Kelas 2 x 0 Agama Hijau 6 F Nomor Penyesuaian Fiksi Ungu 7 R Nomor Penyesuaian Referensi Merah 5 Setelah pembuatan nomor klasifikasi selesai lalu dicetak untuk ditempel di punggung buku atau biasa disebut call number. 6 Setelah pembuatan warna selesai lalu ditempel dipunggung buku di bawah call number. 7 Penempelan call number dengan jarak 3 cm dari bawah punggung buku dan penempelan warna di bawah call number. 8 Pembuatan kantong buku yang ditempatkan di belakang buku setelah halaman terakhir. Kantong buku disertai kartu buku dan slip tanggal peminjaman dan pengembalian. 9 Agar buku-buku terlihat lebih rapih dan tidak mudah rusak maka buku-buku disampul plastik. 10 Setelah tahap 1 sampai 7 sudah selesai dikerjakan, maka pada tahap akhir buku-buku dapat disusun pada rak berdasarkan nomor klasifikasi dan warna yang sudah ditentukan. Contoh Nomor Punggung Buku: Ket: SANGGAR BACA “JENDELA DUNIA” = Nama Perpustakaan 025 = nomor kelas Ilmu Perpustakaan berdasarkan DDC BAS = inisial pengarang buku, Sulistiyo Basuki P = huruf depan judul buku, Pengantar Ilmu Perpustakaan

2. Profil TBM Jendela Ilmu

a. Sejarah TBM Jendela Ilmu

Buku adalah jendela ilmu dan membaca adalah kuncinya. Masyarakat yang gemar membaca dan mempunyai kebiasaan belajar, adalah masyarakat yang akan mampu beradaptasi dan bersaing di era globalisasi. Hal ini dikarenakan pada era ini ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi sangat pesat. Semua pihak dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat sehingga masyarakat dituntut untuk memiliki kemampuan menggali, memperoleh, memilih dan mengelola informasi secara cerdas. Menciptakan masyarakat cerdas adalah tugas semua pihak , baik pemerintah atau masyarakat. Cita-cita nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa adalah suatu wujud dari pembangunan masyarakat yang didalamnya terdapat dua unsur penting, yaitu partisipasi masyarakat dan peranan pemerintah dalam memberikan kesempatan dan dorongan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Sistem pendidikan formal yang sudah berjalan masih belum optimal dalam memenuhi kebutuhan pendidikan di masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu dibentuklah sistem pendidikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan yang belum terlayani oleh sistem pendidikan formal yaitu sistem