Ciri-Ciri Pembinaan Minat Baca

mungkin dengan membaca buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan. e. Untuk pelaksanaan pembinaan minat baca diperlukan adanya personal petugas baik pustakawan maupun petugas lainnya yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam membina minat baca. Ini berarti bahwa meskipun pembinaan minat baca dapat dilakukan oleh sembarang orang, tetapi juga memerlukan pembimbing atau petugas yang memiliki syarat-syarat dan kualifikasi tertentu, terutama pendidikan, latihan dan pengalaman. Itu dapat dilakukan oleh petugas perpustakaan yang professional. Karena itu setiap pustakawan harus mempunyai profesi tersebut. 28 Agar tercapainya usaha pembinaan minat baca tersebut maka diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan berbagai instansi atau unsur terkait, yaitu; masyarakat, guru, pengarang, penerbit, toko buku serta pustakawan dan organisasipraktisi baik dari pihak swasta terlebih pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

E. Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat

Bangsa yang maju dapat dilihat dari kebiasaan dan minat baca masyarakatnya. Dalam hal ini, perpustakaan berfungsi sebagai media yang memfasilitasi masyarakat untuk membaca. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khazanah budaya 28 Ibid., h.74 bangsa, serta memberikan layanan jasa lainnya. Mengingat betapa pentingnya fungsi perpustakaan bagi kemajuan suatu bangsa, pemerintah saat ini sudah melakukan berbagai upaya. 29 Maka upaya pembinaan minat baca di Taman Bacaan Masyarakat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat baca. Idealnya, minat baca ditanamkan sejak anak dalam asuhan orang tua ketika mereka belum memasuki bangku sekolah. Kemudian, minat ini ditumbuhkan mengikuti perkembangan dan pendidikan anak selanjutnya, baik melalui kegiatan- kegiatan yang diadakan di perpustakaan sekolah maupun kunjungan ke perpustakaan umum. Dan seyognya kunjungan ke perpustakaan ini tidak semestinya dihentikan walaupun seorang anak kemudian tumbuh menjadi manusia dewasa yang telah menyandang sebuah profesi. 30 Hal yang masih berkaitan dalam upaya pembinaan minat baca dan sama pentingnya dalam rangka meningkatkan minat baca adalah dengan mengadakan program-program yang dilakukan untuk menarik minat membaca. Program yang dilaksanakan untuk menarik anak datang ke perpustakaan dan sekaligus secara tak langsung memberitahukan kepada masyarakat sekitar akan adanya perpustakaan di kawasan tempat tinggal mereka. Program tersebut yaitu: 1. Mula-mula melalui acara yang tidak ada kaitan secara langsung dengan buku, tetapi karena dilaksanakan di perpustakaan maka diharapkan anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku. a. Menyelenggarakan kelas melukis, pameran lukisan dan lomba melukis. 29 Daniel Hermawan .”KOMPAS Komunitas Pembaca Setia : Peran Masyarakat Sebagai Agent of Change dalam Pengembangan Perpustakaan”. Visi Pustaka. Volume 12 Nomor 3 Desember 2010, h. 7 30 Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak, 2008, h. 121. b. Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. c. Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan: membuat berbagai prakarya. d. Mengadakan kelas permainan, catur, kuis, congklak, dan lain-lain. e. Pemutaran filmvideo untuk anak dan remaja. 2. Mengadakan acara langsung yang langsung berhubungan dengan buku. a. Kegiatan mendongeng secara langsung tanpa alat peraga atau dengan jalan membacakan cerita. Kegiatan ini bisa melibatkan anak dengan memintanya ikut menjadi salah satu tokoh. Bisa juga mendongeng dengan boneka atau alat peraga. b. Kegiatan membicarakan bukuberdiskusi setelah acara mendongeng, baik mengenai buku yang bersangkutan ataupun mengenai buku dengan tema sejenis untuk memperluas wawasan anak. c. Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreativitas anak terutama setelah membaca buku non-fiksi. d. Pameran buku dengan tema-tema tertentu misal cerita petualangan, cerita tentang hantu, humor, dan sebagainya. e. Mengadakan pameran buku secara teratur misalnya datang buku baru. Pameran buku juga bisa dilakukan untuk memperingati berbagai peristiwa. 31 Dalam hal ini setiap kelompok usia dibedakan jenis bacaan yang dibutuhkannya. Jika dilihat dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pola pembinaan 31 Ibid., h. 99