TBM JI Faktor yang Menghambat Minat Baca di TBM SBJD dan TBM JI

Dari beberapa faktor penghambat minat baca di TBM JI yang ada yaitu ketidakpedulian orang tua terhadap pendidikan anak, dana yang masih terbatas, dan ketidak pedulian masyarakat. Beberapa faktor penghambat minat baca di TBM JI adalah tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak di bawah standar yaitu pendidikan dari keluarga, terutama orang tua, karena orang tua sangat memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya kemampuan belajar anak, namun banyak orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak terutama minat baca anak. Karena orang tua hanya memberikan pendidikan formal saja kepada anak namun tidak diimbangi dengan pendidikan non formal. Apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan yang masih rendah yaitu karena masih banyak masyarakat yang belum tahu dan belum meratanya sosialisasi tentang TBM, maka masyarakat yang tidak tahu tersebut menanggapi keberadaan TBM menjadi negatif. Maka diperlukannya sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang keberadaan TBM di lingkungan mereka. Faktor penghambat minat baca di TBM JI yang lainnya adalah dana yang masih terbatas, dengan keterbatasan dana maka sarana dan prasarana yang dimiliki belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka TBM JI melakukan kerjasama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dari kerjasama ini TBM JI sangat terbantu, TBM JI juga menjalin kerjasama dan mendapat perhatian dari pemerintah dengan keberadaan TBM JI yang ditempatkan di dalam rumahnya, kerjasama yang dilakukan yaitu dengan CSR Smarfren, PERPUSDA, MAGMA, PERPUSNAS dan Perusahaan dari Kerajinan Kertas Kokoru. Menurut peneliti, Pengelola TBM dalam meningkatkan kemampuan keterampilan dalam mengelola TBM dan memotivasi minat baca masyarakat sudah baik, untuk meningkatkan dan menumbuhkan minat baca masyarakat lebih baik dan lebih banyak lagi pemustaka yang berapresiasi kepada program-program yang ada di TBM JI maka dalam melakukan kegiatan promosi lebih efektif lagi kepada masyarakat.

C. Pembahasan

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan pembahasan dari hasil penelitian pada bab IV. Hasil penelitian upaya pembinaan minat baca yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca di Taman Bacaan Masyarakat dengan menyelenggarakan program-program yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat baca. Dalam upaya pembinaan minat baca adalah dengan mengadakan program- program yang dilakukan untuk menarik minat membaca. Program yang dilaksanakan untuk menarik anak datang ke perpustakaan dan sekaligus secara tak langsung memberitahukan kepada masyarakat sekitar akan adanya perpustakaan di kawasan tempat tinggal mereka. Program tersebut yaitu: 1. Mula-mula melalui acara yang tidak ada kaitan secara langsung dengan buku, tetapi karena dilaksanakan di perpustakaan maka diharapkan anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku. a. Menyelenggarakan kelas melukis, pameran lukisan dan lomba melukis. b. Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. c. Menyelenggarakan kelas pekerjaan tangan: membuat berbagai prakarya. d. Mengadakan kelas permainan, catur, kuis, congklak, dan lain-lain. e. Pemutaran filmvideo untuk anak dan remaja. 2. Mengadakan acara langsung yang langsung berhubungan dengan buku. a. Kegiatan mendongeng secara langsung tanpa alat peraga atau dengan jalan membacakan cerita. Kegiatan ini bisa melibatkan anak dengan memintanya ikut menjadi salah satu tokoh. Bisa juga mendongeng dengan boneka atau alat peraga. b. Kegiatan membicarakan bukuberdiskusi setelah acara mendongeng, baik mengenai buku yang bersangkutan ataupun mengenai buku dengan tema sejenis untuk memperluas wawasan anak. c. Mengadakan kegiatan penelitian kecil-kecilan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreativitas anak terutama setelah membaca buku non-fiksi. d. Pameran buku dengan tema-tema tertentu misal cerita petualangan, cerita tentang hantu, humor, dan sebagainya. e. Mengadakan pameran buku secara teratur misalnya datang buku baru. Pameran buku juga bisa dilakukan untuk memperingati berbagai peristiwa. 1 Berikut hasil temuan upaya pembinaan minat baca melalui program- program yang ada di kedua TBM, TBM SBJD dan TBM JI yaitu menyelenggarakan pentas seni, membuat MADING, membaca buku kemudian membuat ringkasan, mensirkulasi buku-buku dengan tema yang berbeda setiap 1 Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak, 2008, h. 121. minggunya, membuat gelang dari manik-manik, bros dari kain perca, kerajinan kertas kokoru, kerajinan dari limbah yang tidak terpakai, kerajinan dari sedotan dan kerajinan dari flannel, lomba memasak, pemutaran filmvideo, story telling, pameran buku dan bedah buku. Program-program lainnya yang ada di TBM SBJD dan TBM JI namun belum dibahas dalam teori ini adalah mewarnai, outbound dan tadabburr alam, pembaca buku terbanyak akan diberikan reward, TKTP Al- Qur’an dan kelas Tahfidz. Faktor yang mendukung minat baca adalah : a. Faktor Internal Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Faktor internal meliputi intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis. Intelegensi merupakan kemampuan keseluruhan atau global individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir logis atau rasional, dan berbuat secara efektif terhadap keadaan. Berikut hasil temuan faktor pendukung minat baca melalui program- program yang ada di kedua TBM, yang termasuk ke dalam faktor internal ialah sarana dan prasarana yaitu koleksi buku yang beragam, ruangan yang memberikan suasana nyaman, kualitas SDM maksudnya kemampuan mengelola TBM dan membina minat baca masyarakat berdasarkan kelompok usia. Faktor eksternal yang belum dibahas dalam teori ini adalah m engaji atau membaca Iqra’ dan Al- Qur’an serta menghafalnya melalui program kelas TKTP Al-Qur’an dan Kelas