ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pemgumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang credibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
11
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TBM SBJD dan TBM JI. Berdasarkan tema penelitian mengenai Upaya Pembinaan Minat Baca di Taman Bacaan Masyarakat
TBM : Studi Kasus TBM Sanggar Baca Jendela Dunia dan TBM Jendela Ilmu, maka penulis menentukan untuk melakukan penelitian ini di dua Taman Bacaan
Masyarakat. Setelah penentuan tempat dipilih, penulis melakukan observasi serta
permintaan izin untuk melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai dengan Januari 2015
berikut rinciannya.
11
Ibid., h. 92
Tabel. 3 Jadwal Penelitian
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
1. Profil TBM Sanggar Baca Jendela Dunia
a. Sejarah TBM SBJD
Sanggar Baca Jendela Dunia baca SBJD merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang sosial-kemasyarakatan bervisi mewujudkan masyarakat
minat baca. Ia adalah wadah keagungan moral dan intelektual dengan “baca” sebagai titik tekan. Sederetan kata “Sanggar”, “Jendela” dan “Dunia” tidak akan
memiliki arti dan signifikansi tertentu tanpa ada nuansa lain yang mengisi ideologinya, visi-misinya dan mimpi-mimpinya, membaca. Tiga deretan kata
“Sanggar”, “Jendela” dan “Dunia” akan muspra dan sia-sia jika tidak ada kata “baca” sebagai seperangkat cara pandang dalam melihat dunia.
Membaca itulah yang mengisi arti, menemu-pijakan untuk menjadi “Jendela” dalam memahami “Dunia”. Namun, ibarat air yang akan berceceran
tanpa ada gelas, membaca juga perlu wadah, perlu tempat untuk jadi rujukannya, dan dari situlah arti penting sebuah “Sanggar”. “Sanggar” itulah wahana
berekspresi menemu jati diri. Bercermin dengan membaca sebagai cara pandang dalam melihat realitas objektif..
Namun Sanggar Baca Jendela Dunia bukan wadah baca sekedar “baca” tapi baca untuk berkarya. Membaca untuk memulung ide, merajut gagasan,
menulis pengalaman dan melukiskannya melalui istana kata dan membentuk paradigma dengan pena sebagai sarananya.