TBM SBJD Faktor yang Menghambat Minat Baca di TBM SBJD dan TBM JI
“Kami sudah menyiapkan kartu perpustakaan, tetapi lagi-lagi orang- orang yang tidak menjadi komunitas mungkin mereka tidak tau atau
mereka tidak mengerti maka itu perlu sosialisasi. ”
4 Perkembangan Teknologi Informasi
Karena sekarang saat ini sangat dipengaruhi dengan perkembangan teknologi informasi, dengan perkembangan koleksi dan beberapa sumber
informasi dapat diakses dengan sangat cepat , kapan saja dan dimana saja, sehingga buku-buku tercetak sudah mengalami pergeseran. Berikut hasil
wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan teknologi informasi :
“Buku-buku sekarang juga sudah cenderung bersifat digital, jadi untuk mencari buku yang cetak terjadi pergeseran, jadi mereka bisa
akses langsung di internet kebutuhan dan informasi apapun itu juga bisa langsung unduh dari internet
.”
5 Kurangnya Dukungan dan Kerjasama dari Semua Lapisan
Masyarakat
Karena TBM SBJD adalah lembaga yang non profit dan masih dalam proses pengembangan, maka TBM SBJD memerlukan dukungan dan
kerjasama dari semua lapisan masyarakat, baik dukungan akademik dan non akademik. Dukungan tersebut tidak hanya berupa materil tetapi juga
imateril. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan dukungan dan kerjasama dari semua lapisan
masyarakat : “TBM di tempat kami, memerlukan dukungan sebenarnya, dukungan
akademik maupun dukungan non akademik, dukungan dari semua lapisan, baik itu lapisan masyarakat maupun lapisan jaringan lain
termasuk lapisan donasi pihak yang mendonasi...
”
6 Kurangnya Dukungan dan Kerjasama dari Pemerintah.
Tidak hanya dukungan dan kerjasama dari lapisan masyarakat, baik akademik dan non akademik, tetapi dukungan dan kerjasama dari
pemerintah juga sangat diperlukan dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan minat baca melalui program-program yang akan
dilaksanakan oleh sebuah TBM, namun yang dirasakan oleh TBM SBJD sebaliknya yaitu tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah Tangerang
Selatan. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan dukungan dan kerjasama dari pemerintah :
“Ya sikap pemerintah Tangerang Selatan kurang memberikan pemerataan terhadap TBM. Ketika ada dana bantuan yang tadinya
dijanjikan, tidak keluar... ”
7 Rendahnya Sikap dan Minat Anak-Anak terhadap Bahan Bacaan
Sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan memang belum maksimal, karena sebagian anak-anak belum bisa membaca secara
mandiri, anak-anak membutuhkan dorongan untuk membaca buku-buku yang ada di TBM SBJD. Namun karena keterbatasan yang dimiliki
pustakawan yang tidak menetap di Yayasan SBJD, maka belum bisa memberikan dorongan yang maksimal untuk menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca, maka minat baca cukup sulit dilaksanakan dan ditanamkan kepada anak-anak maupun masyarakat di sekitar. Dan hal
yang tidak bisa dipungkiri lagi yaitu karena keterbatasan dana. Berikut hasil wawancara dengan informan KH mengenai faktor penghambat
berdasarkan sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan yang ada di TBM SBJD :
“Sikap anak-anak belum maksimal, masalahnya untuk orang yang bertanggung jawab secara langsung juga tidak permanen ibaratnya
seperti itu ..”.
8 Waktu Kerja Mentor
Fokus kerja mentor masih terbagi-bagi sehingga belum bisa maksimal. Maka diperlukannya kerjasama yang baik. Berikut hasil wawancara
dengan informan KH mengenai faktor penghambat berdasarkan SDM yang ada di TBM SBJD :
“Kami sulit untuk meng-higher petugasnya secara langsung untuk benar-benar bisa mendorong minat baca secara simultan
...”
Menurut peneliti, kelebihan TBM SBJD yang ada memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan bahan bacaan.
Dalam pelaksanaannya, TBM SBJD mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dimana kekurangan yang ada bisa menjadi pelajaran, untuk kita lebih
mengoptimalkan kembali pengelolaan yang lebih baik kedepannya. Dari beberapa faktor penghambat minat baca di TBM SBJD yang ada
yaitu kurangnya sponsor, terbatasnya bangunan TBM, kurangnya sosialisasi, teknologi informasi, kurangnya dukungan dan kerjasama dari semua lapisan
masyarakat, kurangnya dukungan dan kerjasama dari pemerintah, rendahnya sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan dan waktu kerja mentor.
Beberapa faktor yang menghambat minat baca di TBM SBJD adalah apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan yang masih rendah,
karena TBM SBJD adalah lembaga yang non profit dan masih dalam proses pengembangan, tidak hanya berupa materil tetapi juga imateril, maka TBM SBJD
memerlukan dukungan dan kerjasama dari semua lapisan masyarakat, baik
dukungan akademik dan non akademik, dukungan dan kerjasama dari pemerintah. Akses TBM SBJD terbuka untuk masyarakat, namun kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat maka pada saat ini hanya pemustaka dari anak didik, orang tua, dan mentor yang aktif dalam layanan sirkulasi koleksi buku yang ada di TBM
SBJD. Maka untuk kedepannya perlu mengadakan sosialisasi kepada semua masyarakat sekitar.
Terbatasnya bangunan TBM, karena keterbatasan pengembangan, memang bangunan Yayasan SBJD menjadi satu di dalam rumah pribadi. Ruangan
yang tersedia dibagi untuk beberapa bagian yaitu TKTP Al- Qur’an dan Kelas
Tahfidz. Jadi, ruangan TBM masih menyatu dengan kelas TKTP Al- Qur’an.
Kurangnya sponsor, maka TBM SBJD mengalami masalah dana, karena kekurangan dana TBM SBJD pada saat ini belum menjalankan operasionalnya
dengan baik. Kemudian waktu kerja mentor yaitu pengelola yang ada di Yayasan SBJD belum menetap, maka fokusnya masih terbagi-bagi sehingga belum bisa
maksimal. Karena TBM SBJD berada di Ciputat yang disebut sebagai kota pelajar maka TBM SBJD mempunyai harapan agar kerjasama antara masyarakat, Civitas
Akademika UIN terutama pada Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk bisa memberikan partisipasinya melalui program-program yang kreatif kepada TBM
SBJD. TBM SBJD pada saat ini baru saja mendapatkan bantuan buku dari PERPUSNAS dan sumbangan perorangan, buku-buku yang diterima oleh TBM
SBJD sudah banyak dan buku-buku tersebut membutuhkan dana untuk pengolahannya maka diperlukannya kerjasama ini.
Kemudian teknologi informasi, saat ini anak-anak sangat dipengaruhi dengan perkembangan teknologi informasi dan lebih tertarik dengan game online,
gadget-gadget yang memudahkan semua orang untuk mengakses informasi, dan lain-lain. Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat buku-
buku tercetak mengalami pergeseran. Sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan memang belum
maksimal, karena sebagian anak-anak belum bisa membaca secara mandiri, anak- anak membutuhkan dorongan untuk membaca buku-buku yang ada di TBM
SBJD. Namun karena keterbatasan yang dimiliki pustakawan yang tidak menetap di Yayasan SBJD, maka belum bisa memberikan dorongan yang maksimal untuk
menumbuhkan dan meningkatkan minat baca, maka minat baca cukup sulit dilaksanakan dan ditanamkan kepada anak-anak maupun masyarakat di sekitar.
Menurut peneliti, faktor yang menghambat minat baca disadari memang dialami oleh semua TBM. Sebaiknya TBM SBJD melakukan sosialisasi kepada
masyarakat agar koleksi buku yang ada di TBM SBJD dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat. Agar masyarakat berapresiasi
dan merespon dengan adanya TBM disekitar lingkungannya, maka TBM membuat program yang menarik minat masyarakat untuk datang ke TBM dan
pengelola TBM dapat mensosialisasikan tujuan adanya TBM SBJD ini. Kerjasama dengan sponsor memang sangat dibutuhkan karena dari
kerjasama inilah TBM SBJD mendapatkan bantuan dana, untuk mendapatkan dana tersebut tidaklah mudah, TBM SBJD harus lebih aktif lagi untuk
mengusahakan mencari informasi tentang bantuan dana TBM dan membuat proposal bantuan untuk TBM. Jika dana tersebut telah didapatkan maka dalam
pelaksanaanya TBM SBJD bisa berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan sarana dan prasarananya, SDM, Pengelolaan TBM dan lain-lain. Kerjasama dan
dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan bangsa. Jadi semua
pihak terlibat tidak hanya satu pihak yang berperan, karena semua itu tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kerjasama yang baik.
Sikap dan minat anak-anak terhadap bahan bacaan memang seharusnya diberikan dorongan atau stimulus secara rutin baik dari tenaga pustakawan,
mentor dan orang tua juga harus bekerjasama. Untuk perekrutan tenaga pengelola pada masa yang akan datang agar diusahakan yang menetap dan terkondisikan
dengan baik, dalam menangani minat baca anak-anak di TBM SBJD. Teknologi informasi sebaiknya bisa diarahkan penggunaanya yaitu mentor
mengarahkan dan memperkenalkan kepada anak-anak untuk mengakses informasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhannya melalui gadget yang dimilikinya.