Langkah-langkah dalam Kansei Engineering

Rekayasa Kansei atau Kansei Engineering merupakan suatu teknologi dalam bidang Ergonomi yang berorientasi pada pelanggan untuk pengembangan produk. Istilah Kansei berasal dari bahasa Jepang yang bisa didefinisikan sebagai perasaan psikologis manusia. Kansei dalam bahasa Jepang dapat diartikan sebagai penerjemahan dari perasaan atau selera pelanggan terhadap suatu produk. Konsep Kansei Engineering barang atau produk baru dibuat berdasarkan pada perasaan dan permintaan pelanggan. Suatu ilustrasi sederhana berikut diharapkan bisa memberikan deskripsi singkat tentang apa Kansei itu sendiri. Kansei Engineering menurut Nagamichi adalah teknologi yang menterjemahkan perasaan dan citra image pelanggan tentang suatu produk ke dalam elemen-elemen desain atau dengan bahasa lain adalah teknologi yang berorientasi pada pelanggan untuk pengembangan produk dengan berbasis pada Ergonomika dan ilmu komputer.

3.1.3 Langkah-langkah dalam Kansei Engineering

Langkah-langkah dalam rekayasa kansei dapat dilihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara Sumber: Kansei Engineering Affective Gambar 3.5 Langkah-langkah dalam Kansei Engineering Langkah-langkah pada Kansei Engineering adalah sebagai berikut: 1. Decision of Strategy Strategi perusahaan merupakan langkah awal dimana perusahaan harus memiliki konsep ataupun strategi akan suatu produk baru. Hal ini termasuk ke dalam bentuk, konsep, pemasaran, target pasar dan lain sebagainya. 2. Collection of Kansei Words Kansei word merupakan kata-kata kansei yang berkaitan dengan produk yang akan diteliti. Kansei word yang digunakan dapat berasal dari internet, jurnal, wawancara dan lain sebagainya dan merupakan kata sifat ataupun perasaan. Contoh kansei word dapat dilihat pada Tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Contoh Kansei Words No Kansei Words 1 Soft Hard 2 Bright Dark 3 Broad Narrow 4 Unique General 5 Expansive Unexpansive 6 Heavy Light 7 Refreshing Old 8 Unambiguous Ambiguous 9 Simple Complicated 10 Glamorous Unglamorous 11 Warm Cold 12 Individual Common 13 Have uplifting feeling No uplifting feeling 14 Nice ring Ill sounding 15 Roundish Squarish 16 Gentle Unkind 17 Masculine Feminine 18 Have sense of flowing No sense of flowing 19 Sharp Dull 20 Powerful Powerles Sumber : Innovation of Kansei Engineering, page 41 3. Setting of SD Scale of the Kansei Words Setting of SD Scale of the Kansei Words adalah kata-kata Kansei tersebut dikumpulkan untuk disusun pada skala Semantic Differential. Skala Semantic Differential adalah salah satu bentuk instrumen pengukuran yang berbentuk skala yang dikembangkan oleh Osgood, Suci dan Tannenbaum. Instrumen ini juga digunakan untuk mengukur reaksi terhadap stimulus, kata-kata dan konsep-konsep dan dapat disesuaikan untuk orang dewasa atau anak-anak. Skala Semantic Differential dapat terbagi atas beberapa yaitu skala 5 titik Semantic Differential, 7 titik Semantic Differential, 9 titik Semantic Universitas Sumatera Utara Differential dan 11 titik Semantic Differential. Contoh dari skala Semantic Differential dapat dilihat pada Gambar 3.6. Sumber : Innovation of Kansei Engineering Gambar 3.6 Skala Semantic Differential 5 Titik 4. Collection of Product Samples Collection of Product Samples adalah mengumpulkan sampel produk yang sejenis untuk dijadikan sebagai perbandingan dari perusahaan ataupun produsen yang berbeda. 5. A list of Item Category A list of Item Category adalah list item dan kategori yang menyiratkan spesifikasi desain tentang produk sampel yang telah dikumpulkan. Sifat produk tersebut dapat berupa warna, bentuk, ukuran, merek, logo dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 6. Evaluation Experiment Evaluation Experiment adalah evaluasi percobaan dimana responden diminta ntuk mencatat perasaan mereka dengan kata-kata kansei untuk setiap item kategori yang ada pada skala Semantic Differential. 7. Multivarite Statistical Analysis Multivarite Statistical Analysis adalah analisis statistik ataupun uji statistik. Data-data yang telah didapatkan dievaluasi dan dianalisa dengan metode statistik uji validitas dan reliabilitas dan lain sebagainya. 8. Intrepretation of the Analyzed Data Intrepretation of the Analyzed Data adalah interpretasi data yang akan dianalisis dimana data-data tersebut harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei Engineering untuk menemukan hubungan antara kansei manusia dengan karateristik produk. 9. Explanation of the Data to Designer Explanation of the Data to Designer adalah data yang telah diinterpretasi dijelaskan kepada desainer perusahaan untuk dapat membuat desain yang baru dengan bantuan desainer. 10. Check of Designer’s Sketch with KE Candidate Check of Designer’s Sketch with KE Candidate adalah kolaborasi antara desainer dengan para insinyur. Para insinyur harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan data kansei engineering. Universitas Sumatera Utara

3.2 QFD

Quality Function Deployment QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu Quality Function Deployment adalah alat perancangan yang digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabrikasi. 5 Quality Function Deployment QFD pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 oleh Mitsubishi’s Shipyard di Kobe, Jepang. Proses pengembangan QFD dikembangkan oleh Toyota dan pemasoknya yang telah menggunakannya dalam rancangan mobil. Mamfaat utama dari QFD adalah sebagai berikut: 1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. 2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. 3. Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan utama. 4. Perkiraan-perkiraan terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai setengah dibandingkan sebelum dilakukan QFD. 5. Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan memastikan upaya yuang difokuskan pada tahap perencanaan. 5 Rosnani Ginting, Perancangan Produk. Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 135 Universitas Sumatera Utara