Mengukur Coupling Design o

Keterangan: Tabel 5.46 menunjukkan bahwa hasil pemetaan mersupakan triangular matrix decoupled design. Tabel 5.46 menunjukkan bahwa pemetaan antara FR2.2DP.2.2 dan FR 1.2DP 1.2 dan FR 3.4DP 3.4. dan FR 3.5DP 3.5. dan FR 3.6DP 3.6. merupakan decoupled design sedangkan pemetaan antara FR 1.1DP 1.1. dan FR 2.1DP 2.1. dan FR 3.1DP 3.1. dan FR 3.2DP 3.2. dan FR 3.3DP 3.3. merupakan uncoupled design. Desain matriks ini masih perlu diuji apakah desain tersebut merupakan solusi yang layak. Pengujian ini akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab 5.3.2. Tabel 5.47 Hasil Proses Decoupling Pemetaan Level 2 Akhir FRDP 2.2 1.2 1.1 2.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 2.2 x o o o o o o o o o

1.2 x

x o o o o o o o o

1.1 o

o x o o o o o o o

2.1 o

o o x o o o o o o

3.1 o

o o o x o o o o o

3.2 o

o o o o x o o o o 3.3 o o o o o o x o o o

3.4 o

o o o o o o x x x

3.5 o

o o o o o o o x x

3.6 o

o o o o o o o o x Sumber : Pengolahan Data

5.3.3 Mengukur Coupling Design

Menurut Renderle dalam Kai Yang, 2003 tingkat coupling design dapat diukur dengan menggunakan reangularity dan semangularity. Reangularity dalam axiomatic design adalah indikator dari orthogonalitas dari DP yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara dalam independen fungsional. Sedangkan semangularity adalah indikator pengukuran angular dari korespondensi FR dan DP. Keterangan dari istilah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. System Range merupakan nilai yang ditentukan berdasarkan ketentuan desain. 2. Design Range merupakan target nilai yang ditentukan oleh perusahaan, baik untuk keadaan sekarang ataupun masa kedepannya. Nilai parameter desain terhadap masing-masing FR dapat dilihat pada Tabel 5.48. Tabel 5.48 Rekapitulasi Hasil Dekomposisi FR dan DP Sumber : Pengolahan Data ID Kebutuhan Fungsional FR System Range Design Range 1.1 Foam Firmness 25 sample indentation 20 1.2 Foam Density 0,9-2.5 pcf 1.8 pcf 2.1 Vertical Foam Cutting 100 99 2.2 Horizontal Foam Cutting 100 99 3.1 Ketersediaan service perawatan spring bed X 15 tahun 3.2 Frekuensi perawatan X per 2 minggu 3.3 Penggantian matras protector X 2x tahun 3.4 Deep cleaning X 1x 2 minggu 3.5 Dry Cleaning X 1x bulan 3.6 Disinfektan spring bed X 1x bulan Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah perhitungan tingkat coupling design dijelaskan sebagai berikut. 6 1. Menentukan normalisasi matriks. Misalkan hubungan FR 3.4-DP 3.4 dan FR 3.5-DP 3.5 adalah matriks A sedangkan matrik normalisasi adalah matriks B. Maka hasil normalisasi matriks dapat dihitung dengan persamaan. [B] = [A] {DPFR}             1 1 X O X X = [B]       1 O 1 2 = [B] 2. Menghitung nilai reangularity R Nilai R dapat dihitung dengan persamaan:                                        p k p k kj kj p k kj kj p i k p j A A A A R 1 1 2 2 2 1 , 1 1 , 1 1 Maka nilai R untuk design yang dirancang adalah:                1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 x x x R   1 . 1   R 6 Jeffrey L. Thielman. 2004. Evaluation and Optimization of Large-Scale Engineering System Modularity Using an Axiomatic Design Approach. Oregon State University Universitas Sumatera Utara 9 .  R R = 0,9486 3. Menghitung nilai semangularity S Nilai R dapat dihitung dengan persamaan:                    p k kj jj p j A A S 1 2 1 Maka nilai S untuk design yang dirancang adalah: = 0,9486 4. Kesimpulan desain Desain dikatakan layak jika memenuhi kriteria uncoupled atau decoupled design. Uncoupled design memiliki nilai R=S=1, sedangkan untuk decoupled design nilai R=S, dimana R dan S 1, sedangkan diluar kriteria tersebut termasuk ke dalam coupled design 7 . Dari hasil perhitungan nilai R dan S untuk maka dapat dilihat bahwa nilai R dan S untuk hubungan FR 3.4-DP 3.4 dan FR 3.5-DP 3.5 adalah sama yaitu 7 K. Yang, dan B. S. El-Haik. 2003. Design for Six Sigma. McGraw-Hill 2 2 2 2 1 1 1 2 2    x S 2 5 2 x S  Universitas Sumatera Utara 0,9486 dimana nilai R dan S 1. Hal ini menunjukkan bahwa FR 3.4-DP 3.4 dan FR 3.5-DP 3.5 layak karena masuk dalam kriteria decoupled design. Rekapitulasi hasil pengukuran coupling design untuk kategori uncoupled design dapat dilihat pada Tabel 5.49. Tabel 5.49 Hasil Pengukuran Coupling Design No ID FRDP R S Kesimpulan Hasil Pengukuran Coupling Design 1 2 1.1 2.1 1 1 Uncoupled Design 3 3.1 4 3.2 5 3.3 Sumber : Pengolahan Data Tabel 5.48 menunjukkan bahwa terdapat 5 parameter desain hasil pemetaan pada desain matriks yang termasuk dalam kategori uncoupled design. Kondisi uncoupled design menunjukkan kondisi desain yang ideal pada desain aksiomatik. Uncoupled design menyatakan bahwa masing-masing kebutuhan fungsional tersebut saling memiliki kebebasan independence fungsi. Artinya bahwa masing-masing dari 5 parameter desain tersebut dapat dipenuhi tanpa mengganggu fungsi dari kebutuhan fungsional lainnya.

5.3.4 The Information Axioms