4.3.3.4 Alifa
Ayah dan ibu Alifa memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik. Kedua orang tuanya adalah Pegawai Negeri Sipil. Sehingga bahasa yang mereka
gunakan sehari-hari di rumah adalah bahasa yang cukup baik. Hal ini memberikan pengaruh terhadap Alifa. Alifa sudah mampu bercerita menggunakan kalimat
majemuk bertingkat bahasa Indonesia melalui media gambar. Latar belakang orang tua akan mempengaruhi pemerolehan dari
perkembangan bahasa anak. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia dari anak.
Kreativitas penggunaan konjungsi karena, setelah, ketika, sehingga, pembentukan induk kalimat dan anak kalimat benar-benar secara teori dalam anak
kalimat unsur induk kalimat berada di akhir kalimat dan anak kalimat berada di awal kalimat. Hal ini terlihat pada contoh di bawah ini :
8 Cita-citaku menjadi polwan karena aku mau melindungi ayah dan ibu dari S
P O konjungsi S P
O penjahat.
K Induk Kalimat
Anak Kalimat 9 Bapak ini sedang memoto anak-anak yang ada di pesta ulang tahun itu,
S P
O K
Induk Kalimat setelah ada anak yang bermain mobil-mobilan bersama kakaknya.
konjungsi S P
O K
Anak Kalimat 10 Ada anak yang menghembus lilin ketika dia mau berumur 15 tahun.
S P O konjungsi S P O
Induk Kalimat Anak Kalimat
Universitas Sumatera Utara
11 Ketika dia mau menghembuskan lilin, dia di foto oleh bapak yang ada Konj S
P O S P
O dipinggirnya.
K Anak Kalimat
Induk Kalimat 12 Kawan-kawannya pun mengasih kado kepada dia sehingga banyak kado di
S P
O K konj
S di depannya.
K Induk Kalimat
Anak Kalimat
Dari contoh di atas di tegaskan bahwa induk kalimat berada di akhir kalimat dan anak kalimat berada di awal kalimat. Hal ini menunjukkan bahwa
latar belakang sosial mencakup struktur keluarga dan lingkungan budaya memungkinkan terjadinya perbedaan serius dalam pemerolehan bahasa anak
Vygotsky, 1978 dalam
http:psikonseling.blogspot.com201101faktor- perkembangan-bahasa-anak.html. Pendapat
Vygotsky ini adalah semakin tinggi tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin besar peluang anggota keluarga
anak memperoleh bahasa. Sebaliknya semakin rendah tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin kecil pula peluang anggota keluarga anak memperoleh
bahasa. Hal lain yang turut berpengaruh adalah status sosial. Anak yang berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah menunjukkan perkembangan
kosakatanya lebih sedikit sesuai dengan keadaan keluarganya. Kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang dapat
dipahami orang lain sebagai anggota kelompok. Anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan diterima lebih baik oleh kelompok sosial dan
mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memerankan kepemimpinannya,
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan anak yang kurang mampu berkomunikasi atau takut menggunakannya.
4.3.3.5 Akmal