4.3.3.6 Dimas
Ayah Dimas adalah seorang pegawai honorer. Sementara ibunya adalah seorang pegawai harian lepas. Orang tuanya paling banyak memberikan pengaruh
pada penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia karena Dimas menghabiskan waktunya sehari-hari dengan kedua orang tuanya. Dimas juga
berinteraksi dengan orang-orang di sekitar rumahnya. Hal ini yang memberi pengaruh besar pada penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia.
Latar belakang orang tua akan mempengaruhi pemerolehan dari perkembangan bahasa anak. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan
kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia dari anak. Kreativitas penggunaan konjungsi karena, ketika pembentukan induk
kalimat dan anak kalimat benar-benar secara teori dalam anak kalimat unsur induk kalimat berada di awal kalimat dan anak kalimat berada di akhir kalimat. Hal ini
terlihat pada contoh di bawah ini : 15 Cita-citaku jadi polisi karena aku mau tangkap penjahat.
S P O konj S
P O
Induk Kalimat Anak Kalimat
16 Ada pula dokter yang melayani pasiennya ketika sakit. S
P O konj K
Induk Kalimat Anak Kalimat
17 Ada pula anak-anak yang terkejut, ketika dia menengok orang ketabrakan itu.
S P konj S
P O
Induk Kalimat Anak Kalimat
Dari contoh di atas ditegaskan bahwa induk kalimat berada di awal kalimat dan anak kalimat berada di akhir kalimat. Hal ini menunjukkan bahwa
latar belakang sosial mencakup struktur keluarga dan lingkungan budaya
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan terjadinya perbedaan serius dalam pemerolehan bahasa anak Vygotsky, 1978 dalam
http:psikonseling.blogspot.com201101faktor- perkembangan-bahasa-anak.html. Pendapat Vygotsky ini adalah s
emakin tinggi tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin besar peluang anggota keluarga anak
memperoleh bahasa. Sebaliknya semakin rendah tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin kecil pula peluang anggota keluarga anak memperoleh
bahasa. Hal lain yang turut berpengaruh adalah status sosial. Anak yang berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah menunjukkan perkembangan
kosakatanya lebih sedikit sesuai dengan keadaan keluarganya. Kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang dapat
dipahami orang lain sebagai anggota kelompok. Anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan diterima lebih baik oleh kelompok sosial dan
mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memerankan kepemimpinannya, dibandingkan dengan anak yang kurang mampu berkomunikasi atau takut
menggunakannya.
4.3.3.7 Irra