Metode dan Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh kalimat-kalimat, anak dipancing dengan pertanyaan sebagai berikut : a. Gambar apakah ini? b. Coba kamu ceritakan gambar apa sajakah ini? d. Simak Catat Simak catat dibutuhkan untuk semua data dari hasil observasi, rekaman, dan bercerita. Data berupa rekaman yang berisi kalimat majemuk bertingkat dari setiap anak dicatat dan kelompokkan menjadi dua kelompok laki-laki dan perempuan dan usia 4 dan 5 tahun. Penulis catat dengan seksama untuk pelengkap teknik pengumpulan data penulis.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Metode ini menyajikan hakikat hubungan antara informan dan peneliti secara langsung Moleong: 2001. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dari tuturan anak-anak TK tersebut adalah teori psikolinguistik kognitif Chomsky. Ilmu psikolinguistik dalam pemerolehan bahasa anak berkaitan dengan kompetensi dan performansi bahasa Indonesia. Keseluruhan data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Langkah yang dilakukan adalah data yang berupa rekaman diklasifikasikan ke dalam kalimat majemuk bertingkat melalui penyesuaian konjungsi subordinatif yang digunakan anak dalam bahasanya. Universitas Sumatera Utara Ada dua aspek dalam menganalisis data penelitian ini. Pertama, data dianalisis untuk mengetahui elemen-elemen sintaksis yang berupa kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia yang muncul ketika anak sedang menceritakan gambar tersebut dan melakukan percakapan dengan si penulis. Analisis seperti ini dimaksudkan untuk menentukan munculnya elemen-elemen anak kalimat dan induk kalimat serta penggunaan konjungsi subordinatif bahasa Indonesia dalam bahasa anak. Untuk menganalisis data pada aspek pertama, penulis menggunakan kriteria yang digunakan oleh Dardjowidjojo 2000, yaitu menggunakan suatu kriteria yang dinamakan kriteria komprehensibilitas, artinya : suatu elemen yang diujarkan anak dianggap sebagai refleksi kompetensi bila elemen berupa anak kalimat dan induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia yang anak gunakan sesuai dengan ciri kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia yang diungkapkan oleh Sugono 1999. Dalam teori ini dikemukakan bahwa jika elemen-elemen lain dalam kalimat tersebut. Kedua, setelah data dianalisis dan disajikan secara deskriptif, hasilnya akan dilihat dari segi teoretis untuk diketahui mengapa halnya demikian. Dengan kata lain, analisis dan bahasan ini bertujuan untuk mencapai pola kalimat majemuk bertingkat. Klasifikasi anak kalimat yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Indonesia menggunakan teori penetapan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia yang benar dari Sugono 1999. Penggunaan yang tepat tentang anak kalimat dan induk kalimat dalam kalimat Universitas Sumatera Utara majemuk bertingkat menunjukkan adanya koherensi semantik antara bentuk dan kalimatnya. Untuk menjawab permasalahan no.1, teknik yang dilakukan yaitu teknik klasifikasi elemen sintaksis untuk melihat bentuk-bentuk konjungsi yang tepat yang digunakan anak dalam kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia. Contoh analisis : Zuwicyi : Peneliti : Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh Uwi : Wa’alaikum salam warohmatullohi wabarakatuh 1 Peneliti : Apa kabar uwi? Uwi : Baik Bu.2 Peneliti : Sekarang coba kamu lihat gambar yang ada di tangan ibu. Gambar apakah ini? Uwi : Gambar pemandangan.3 Peneliti : Bisakah kamu menceritakan isi gambar ini? Uwi : Bisa Bu.4 Peneliti : Sebelum kamu menceritakan gambar ini, kamu ceritakan dahulu siapa nama lengkap, hobi dan cita-cita kamu Uwi : Nama saya Zuwicyi Handayani Putri.5 Hobi saya berenang.6 Cita- cita saya mau jadi guru supaya anak-anak jadi pintar.7 Peneliti : Sekarang coba kamu ceritakan gambar apa sajakah ini? Uwi : Ini gambar rumah yang sejuk karena banyak pohon-pohon.8 Gambar bunga di depan rumah supaya cantik.9 Gambar bebek dan ikan berenang supaya segar.10 Universitas Sumatera Utara Dari hasil tanya jawab antara peneliti dan Zuwicyi itu diketahui sudah mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia terbukti dari Cita-cita saya mau jadi guru sebagai induk kalimat, supaya anak-anak jadi pintar sebagai anak kalimat. Selanjutnya, Ini gambar rumah yang sejuk sebagai induk kalimat, karena banyak pohon-pohon sebagai anak kalimat. Kemudian, Gambar bunga di depan rumah sebagai induk kalimat, supaya cantik sebagai anak kalimat. Berdasarkan teori psikolinguistik kognitif Chomsky bahwa dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa anak, ternyata anak sudah mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Zuwicyi ini berusia 5 tahun dan memiliki kalimat yang berstruktur dan lengkap dalam menggunakan konjungsi subordinatif. Konjungsi subordinatif yang digunakan anak yaitu supaya dan karena. Dalam teori psikolinguistik kognitif Chomsky juga dinyatakan bahwa otak anak dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa. Untuk itu otak anak dipersiapkan dan telah dilengkapi dengan struktur bahasa universal yang disebut Language Acquisition Device LAD. Dalam proses pemerolehan LAD ini anak menerima “ucapan-ucapan“ dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindra sebagai masukan dan membentuk rumus-rumus linguistik berdasarkan masukan itu yang kemudian dinuranikan sebagai keluaran. Untuk menjawab permasalahan no.2, teknik yang dilakukan juga dengan klasifikasi elemen sintaksis melalui fungsi sintaksis kalimat majemuk bertingkat dalam bentuk pola yang sesuai dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia dan Universitas Sumatera Utara Berbahasa Indonesia dengan Benar dari Sugono 1999 dan kriteria komprehensibilitas Chomsky. Pola kalimat : Zuwicyi : 1 Cita-cita saya mau jadi guru supaya anak-anak jadi pintar. S P O konjungsi S P Induk Kalimat Anak Kalimat 2 Ini gambar rumah yang sejuk karena banyak pohon-pohon. S P konjungsi Ket Induk Kalimat Anak Kalimat 3 Gambar bunga di depan rumah supaya cantik. S Ket konjungsi Kt. Sifat Induk Kalimat Anak Kalimat Secara sintaksis Zuwicyi dikatakan mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari struktur kalimat- kalimat Zuwicyi sesuai dengan gramatikal yaitu mempunyai pola sintaksis kalimat majemuk bertingkat yang benar menurut rumus-rumus. Adanya unsur- unsur induk kalimat dan anak kalimat disertai adanya bentuk konjungsi bertingkat yang benar. Pola yang sudah dikemukakan oleh Sugono 1999, tapi ternyata tidak sama dengan pola yang digunakan anak. Pola yang digunakan anak lebih alami sehingga hasilnya bervariasi. Untuk menjawab permasalahan no.3 dilakukan teori LAD dari Chomsky. Dari data sementara yang disajikan di atas kemudian dapat dilihat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia anak usia taman kanak-kanak yaitu anak usia 4-5 tahun adalah faktor Universitas Sumatera Utara alamiah, sesuai yang dikemukakan Chomsky, bahwa anak memiliki Language Acquisition Device LAD yang sempurna. Selain itu, faktor perkembangan kognitif, seperti yang dikemukakan Chomsky dan Piaget, juga berperan. Seperti yang dapat dilihat bahwa Zuwicyi memiliki perkembangan kognitif yang baik karena mereka sudah mampu bercerita menggunakan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia melalui media gambar yang menjadi sarana pengungkapan ide dan emosi mereka. Kemudian faktor latar belakang sosial yang dimiliki Zuwicyi sangat berpengaruh dalam penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia. Kedua orang tuanya adalah orang yang berpendidikan, sehingga ayah dan ibunya selalu memberikan contoh bahasa yang baik. Ibunya adalah seorang guru dan ayahnya adalah seorang wiraswasta. Kedua orang tuanya berusaha menyediakan fasilitas yang cukup memadai, sehingga sangat membantu dalam proses penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia. Selanjutnya, faktor yang terakhir adalah faktor keturunan yang berupa faktor intelegensia dan faktor kepribadian dan gayacara pemerolehan bahasa. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Zuwicyi merupakan anak yang pintar. Zuwicyi sudah mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Dari segi kepribadian, anak memiliki kreativitas yang cukup baik dalam menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Dari gayacara pemerolehankemampuan bahasa Zuwicyi sudah berada pada tahap Linguistik IV bahwa Zuwicyi sudah mampu menggunakan kalimat yang memiliki makna yang lengkap sehingga orang mengerti apa yang dimaksudkannya dengan mudah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN