tutur yang menjadi kepribadian seseorang turut mempengaruhi sedikit banyaknya variasi-variasi tutur bahasa. Seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata
bahasa pertama dalam otaknya, lengkap dengan semua aturan-aturannya. Bahasa pertama itu diperolehnya dengan beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya
lebih mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Hal ini bisa terlihat pada contoh di bawah ini :
1 Cita-cita saya mau jadi guru supaya anak-anak jadi pintar. S
P O konjungsi S P
Induk Kalimat Anak Kalimat
2 Ini gambar rumah yang sejuk karena banyak pohon-pohon. S
P konjungsi Ket
Induk Kalimat Anak Kalimat
3 Gambar bunga di depan rumah supaya cantik. S
Ket konjungsi Kt. Sifat
Induk Kalimat Anak Kalimat Dari contoh di atas dapat ditegaskan bahwa dari segi kepribadian Zuwicyi
memiliki kreativitas yang cukup baik dalam menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Dari gayacara pemerolehankemampuan bahasa Zuwicyi sudah berada
pada tahap Linguistik IV bahwa Zuwicyi sudah mampu menggunakan kalimat yang memiliki makna yang lengkap sehingga orang mengerti apa yang
dimaksudkannya dengan mudah.
4.3.4.2 Almira
Dari segi intelegensia, Almira dianggap memiliki tingkat intelegensia yang cukup baik. Almira bukanlah anak yang bodoh. Hal ini disimpulkan karena dari
data yang ada ditemukan bahwa Almira sudah mampu bercerita melalui media
Universitas Sumatera Utara
gambar. Almira menceritakan semua isi gambar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Almira memiliki intelegensia yang cukup baik.
Dari faktor intelegensia pemerolehan bahasa anak turut juga dipengaruhi oleh intelegensia yang dimiliki anak. Ini berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki
anak dalam mencerna sesuatu melalui pikirannya. Setiap anak memiliki struktur otak yang mencakut IQ yang berbeda antara anak satu dengan yang lain. Semakin
tinggi IQ seseorang, semakin cepat memperoleh bahasa, sebaliknya semakin rendah IQ-nya, semakin lambat memperoleh bahasa dalam
http:psikonseling.blogspot.com201101faktor-perkembangan-bahasa-anak.html.
Selanjutnya dari faktor gayacara pemerolehan bahasa, kreativitas seseorang dalam merespon sesuatu sangat menentukan kemampuan bahasa, daya
tutur yang menjadi kepribadian seseorang turut mempengaruhi sedikit banyaknya variasi-variasi tutur bahasa. Seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata
bahasa pertama dalam otaknya, lengkap dengan semua aturan-aturannya. Bahasa pertama itu diperolehnya dengan beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya
lebih mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Hal ini bisa terlihat pada contoh di bawah ini :
4 Cita-cita saya menjadi guru karena Mira pengen kayak ibu. S
P O konjungsi S P O
Induk Kalimat Anak Kalimat
Dari contoh di atas dapat ditegaskan bahwa Almira memiliki intelegensia yang cukup baik. Sedangkan dari segi caragaya penggunaan kalimat majemuk
bertingkat bahasa Indonesia melalui media gambar. Almira berada pada tahap Linguistik IV dimana Almira sudah mampu menggunakan kalimat yang memiliki
makna yang lengkap.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4.3 Alfin
Dari segi intelegensia dapat disimpulkan bahwa Alfin memiliki intelegensia yang baik. Hal ini bisa dilihat dari contoh data yang disebutkan di
atas. Alfin sudah mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonsia melalui media gambar.
Dari faktor intelegensia pemerolehan bahasa anak turut juga dipengaruhi oleh intelegensia yang dimiliki anak. Ini berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki
anak dalam mencerna sesuatu melalui pikirannya. Setiap anak memiliki struktur otak yang mencakut IQ yang berbeda antara anak satu dengan yang lain. Semakin
tinggi IQ seseorang, semakin cepat memperoleh bahasa, sebaliknya semakin rendah IQ-nya, semakin lambat memperoleh bahasa
dalam
http:psikonseling.blogspot.com201101faktor-perkembangan-bahasa-anak.html.
Selanjutnya dari faktor gayacara pemerolehan bahasa, kreativitas seseorang dalam merespon sesuatu sangat menentukan kemampuan bahasa, daya
tutur yang menjadi kepribadian seseorang turut mempengaruhi sedikit banyaknya variasi-variasi tutur bahasa. Seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata
bahasa pertama dalam otaknya, lengkap dengan semua aturan-aturannya. Bahasa pertama itu diperolehnya dengan beberapa tahap, dan setiap tahap berikutnya
lebih mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Hal ini bisa terlihat pada contoh di bawah ini :
5 Aku mau jadi pilot supaya aku bisa terbang tinggi. S P O konjungsi S P O K
Induk Kalimat Anak Kalimat
Universitas Sumatera Utara
6 Ada anak-anak yang menengok kereta api ketika kereta apinya lagi jalan. S
P O konjungsi
S P
Induk Kalimat Anak Kalimat
7 Ibu-ibu yang membeli mainan untuk anak-anaknya. S
P O konjungsi S
Induk Kalimat Anak Kalimat
Dari contoh di atas dapat ditegaskan bahwa Alfin sudah mampu menggunakan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonsia melalui media
gambar. Sedangkan dari segi gayacara penggunaan kalimat majemuk bertingkat bahasa Indonesia melalui media gambar. Alfin berada pada tahap Linguistik IV
bahwa Alfin sudah mampu menggunakan kalimat yang memiliki makna yang lengkap sehingga orang mengerti apa yang dimaksudkannya dengan mudah.
4.3.4.4 Alifa