Latar Belakang ANGGA NUGRAHA HAFIIZ

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Perancis, pendidikan adalah sebuah “affaire d’Etat” tugas Negara sejak awal abad ke-19 Toulemonde, 2003. Alinea ke-13 Pembukaan Konstitusi Perancis yang diterbitkan pada 27 Oktober 1946 menyatakan, “La Nation garantit légal accès de lenfant et de ladulte à linstruction, à la culture et à la formation professionnelle. Lorganisation de lenseignement public gratuit et laïque à tous les degrés est un devoir de lÉtat” Negara menjamin kesetaraan akses bagi anak- anak dan orang dewasa dalam pengajaran, kebudayaan, dan pendidikan profesional. Institusi pendidikan publik yang gratis dan sekular pada semua jenjang adalah kewajiban Negara. Konstitusi ini menegaskan bahwa Negara bertanggung jawab menyediakan layanan pendidikan gratis dan sekular untuk semua anak, baik warga negara Perancis maupun warga negara asing yang tinggal di wilayah Perancis, secara adil dan merata. Perancis menerapkan sistem pendidikan terpusat. Artinya, menurut Bernard Toulemonde 2003 dalam Vers un pilotage partagé du système éducatif?, pemerintah pusat mengendalikan kebijakan pendidikan dan program pengajaran pada tingkat nasional. “Di semua negara, pemerintah pusat berperan sebagai tutélaire pelindung dan pengawas yang dibutuhkan untuk menjamin dan menjaga keberlangsungan program wajib belajar. Namun, intervensi pemerintah beragam dalam hal bentuk dan intensitasnya”, menurut Pierre-Louis Gauthier 2006 dalam Jurnal 1 Internasional Pendidikan, Lécole priMaire en question. Terkait dengan pendidikan dasar di Perancis, pemerintah pusat membagi sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada otoritas commune wilayah administratif terkecil di Perancis. Begitu pula untuk pendidikan menengah kepada otoritas département wilayah administratif di atas commune dan région wilayah administratif tertinggi di Perancis dalam hal prasarana pendidikan. Sementara untuk penyediaan layanan pendidikan tinggi, pemerintah pusat bekerja sama dengan otoritas région Dreyfus, 2005. “Pemerintah pusat tidak lagi menjadi aktor tunggal dalam pendidikan nasional. Pemerintah lokal semakin banyak terlibat dalam sistem pendidikan dan peran para aktor lokal itu tampaknya akan semakin besar dalam puluhan tahun mendatang... Sekolah publik kini berada di tangan otoritas lokal” Toulemonde, 2003. Institusi pendidikan dasar adalah layanan publik yang harus terjamin. “Dia berperan, di mana pun di seluruh dunia, sebagai fondasi tempat dibangunnya suatu sistem pendidikan” Gauthier, 2006. Perubahan populasi penduduk yang dinamis serta perkembangan sistem pendidikan terus berlangsung dan tidak dapat dihindari. Bagaimana otoritas lokal di Perancis memainkan perannya sebagai “aktor kunci pendidikan” Pugin dan Panassier, 2006? Bagaimana commune merencanakan dan mengelola sekolah di wilayahnya? Apakah karakteristik sebuah commune mempengaruhi perencanaan sekolah? Apabila ia berpengaruh, dalam hal apa? Dari kaca mata awam, pendidikan dasar di Perancis mungkin tampak nyaris sempurna. Sebagai salah satu negara maju, Perancis memiliki sejarah dan pengalaman panjang dalam pelayanan pendidikan publik. Pendidikan dasar publik merupakan suatu kewajiban dan gratis bahkan sejak hampir satu setengah abad yang lalu. Ia juga bersifat sekular, terbuka bagi semua anak dengan latar belakang keluarga yang beragam. Sekolah dasar direncanakan pada lokasi yang dapat ditempuh anak dengan berjalan kaki dengan standar bangunan dan fasilitas pelengkap yang baik. Kegiatan intra dan ekstrasekolah bervariasi dan didukung penuh oleh otoritas pendidikan. Lalu, apa lagi tantangan yang dihadapi Perancis dalam perencanaan sekolah?

1.2. Lokasi Studi