Stakeholder dan Analisis Stakeholder Kedudukan Penelitian Terhadap Tema Besar

57

2.7 Stakeholder dan Analisis Stakeholder

Stakeholder adalah seseorang yang mempunyai ketertarikan atau kepentingan dalam suatu hal Bisset dalam Tarigan, 2007: 40. Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruhnya, stakeholder dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok. ODA dalam Tarigan 2007: 41-42, mengelompokkan stakeholder dalam 3 tiga kategori, yaitu stakeholder primer, sekunder, dan stakeholder kunci dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Stakeholder utama primer Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. 2. Stakeholder pendukung sekunder Stakeholder pendukung sekunder adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, namun memiliki kepedulian sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. 3. Stakeholder kunci Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Analisis stakeholder merupakan alat untuk mengidentifikasi para pelaku pembangunan. Tarigan 2007: 45 menyatakan bahwa analisis stakeholder merupakan sejumlah alat untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan stakeholder dalam 58 hal atribut, hubungan antar aktor, dan kepentingan mereka terhadap masalah atau sumber daya. Analisis stakeholder dapat digunakan dalam berbagai lingkup penelitian, seperti manajemen bisnis, hubungan internasional, pengembangan kebijakan, penelitian partisipatif, lingkungan, dan manajemen sumber daya. Berdasarkan hasil analisis stakeholder,dapat dilakukan pemetaan stakeholder berdasarkan tingkat pengaruh dan tingkat kepentingannya Kebede dalam Tarigan, 2007: 48-49.

2.8 Kedudukan Penelitian Terhadap Tema Besar

Penyediaan Tempat Tinggal Buruh Industri Berdasarkan teori-teori penyediaan tempat tinggal buruh industri seperti yang telah diuraikan pada sub bab-sub bab sebelumnya, dinyatakan bahwa keterbatasan yang dimiliki oleh buruh industri dalam hal pembiayaan menyebabkan penyediaan tempat tinggal bagi mereka mengalami banyak kendala, oleh karena itu diperlukan keterlibatan berbagai pihak untuk mendukung mereka. Selain itu dinyatakan juga bahwa preferensi buruh dalam menentukan tempat tinggal lebih didasarkan pada faktor lokasi, sedangkan status kepemilikan dan kondisi fisik menempati urutan kedua dan ketiga. Beberapa penelitian yang telah dilakukan lebih menilik pada pemilihan lokasi tempat tinggal buruh industri sebagai objek penelitian mengingat faktor tersebut menjadi penentu utama pemilihan tempat tinggal. Selain pemilihan lokasi, penelitian yang sudah ada membahas mengenai kepuasan huni buruh industri terhadap tempat tinggalnya. 59 Peneliti dalam penelitian ini melihat bahwa permasalahan dalam penyediaan tempat tinggal buruh merupakan masalah yang kompleks, sehingga memerlukan keterlibatan banyak pihak didalamnya baik stakeholder internal yaitu buruh industri maupun stakeholder eksternal seperti pemerintah, perusahaan industri, dan lembaga keuangan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang bersifat komprehensif. Perumusan strategi tersebut perlu memperhatikan preferensi buruh mengenai bentuk penyediaan tempat tinggal mengingat buruh industri adalah objek yang akan menempati tempat tinggal. Lebih jelasnya posisi penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: Sumber : Hasil Analisis, 2009 GAMBAR 2.5 KEDUDUKAN PENELITIAN TERHADAP TEMA BESAR PENELITIAN TEMPAT TINGGAL BURUH INDUSTRI TEMA BESAR PENELITIAN TEMPAT TINGGAL BURUH INDUSTRI Preferensi Pemilihan Tempat Tinggal 1. Lokasi 2. Status Kepemilikan 3. Standar Fisik Bangunan Peran serta berbagai pihak diperlukan dalam penyediaan tempat tinggal buruh industri PENELITIAN TERDAHULU • Pemilihan Lokasi Tem- pat Tinggal Buruh Industri • Kepuasan huni terhadap tempat tinggal buruh industri PENELITIAN INI Preferensi buruh dalam pemilihan tempat tinggal menjadi bahan pertim- bangan dalam penyusun- an strategi penyediaan tempat tinggal buruh industri Strategi yang harus dilakukan buruh industri, Pemerintah, perusahaan industri, dan lembaga keuangan sampai pada bentuk penyediaan tempat tinggal 60

2.9 Sintesis Teori