Teknik Sampling Metode Penelitian

17

1.6.3 Teknik Sampling

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang ditarik sebagai contoh representatif yang menjadi sumber penelitian. Dalam suatu penelitian, sampel yang diambil harus memiliki kemampuan untuk digeneralisasikan pada keseluruhan populasi. Penentuan sampel diperlukan dalam suatu studi karena jumlah responden sebagai suatu populasi sangat banyak sehingga sangat sulit untuk diteliti satu per satu, selain itu mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah: 1. Simple Random Sampling Dalam penelitian ini digunakan teknik sampel acak sederhana simple random sampling terhadap buruh industri mengingat populasi yang ada yaitu buruh industri relatif homogen. Menurut Singarimbun 1995:171, jumlah sampel agar distribusinya normal adalah lebih dari 30, yang diambil secara random. Untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini, digunakan rumus Slovin Kusmayadi dan Sugiarto, 2000:74 sebagai berikut: n N N. e dimana n = jumlah sampel yang dibutuhkan N = ukuran populasi e = margin error yang diperkenankan 5-10 18 Karena populasi jumlah buruh yang bekerja di kawasan industri Bergas tidak diketahui secara pasti, maka diambil pendekatan dengan jumlah populasi penduduk di Kecamatan Bergas yang bermata pencaharian sebagai buruh industri yaitu sebanyak 5.043 jiwa. Berdasarkan rumus di atas dengan menggunakan margin error e = 10 maka diperoleh jumah sampel sebagai berikut: n . . , , Jadi sampel yang mewakili populasi buruh indusri yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 100 responden. 2. Purposive Sampling Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik purposive sampling ditujukan pada institusi atau lembaga yang terkait dengan penyediaan tempat tinggal buruh industri yaitu pemerintah dan swasta, meliputi perwakilan dari BAPPEDA, Dinas Cipta Karya, Disnakertrans, Disperindag, perusahaan industri, PT. Jamsostek, koperasi karyawan, dan perbankan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa responden- responden tersebut merupakan sumber informasi dan data yang dianggap mengetahui tentang penyediaan tempat tinggal buruh industri di kawasan industri. 19

1.6.4 Tahapan Analisis