78
TABEL III.6 TOTAL PENDAPATAN BURUH INDUSTRI
NO TOTAL PENDAPATAN
FREKUENSI PERSENTASE
1. Kurang dari Rp. 800.000,-
20 20,00
2. Rp. 800.000,- sd Rp. 1.000.000,-
28 28,00
3. Rp. 1.000.000,- sd Rp. 1.200.000,-
30 30,00
4. Rp. 1.200.000,- sd Rp. 1.400.000,-
20 20,00
5. Lebih dari Rp. 1.400.000,-
2 2,00
JUMLAH 100 100,00
Sumber : Hasil Analisis, 2009
3.3.4 Pengeluaran Buruh Industri untuk Penyediaan
Tempat Tinggal Bagi sebagian buruh industri yang merupakan pendatang
yang tidak memiliki tempat tinggal, mereka memilih untuk menyewa rumah atau kamar di sekitar lokasi industri. Pilihan
bentuk penyediaan tempat tinggal dengan cara sewa ini diambil karena keterbatasan mereka dalam pembiayaan. Berdasar hasil
survey, 49 dari responden tinggal di kamar sewa, 27 tinggal di rumah orang tua, 14 di rumah sendiri, 7 tinggal di rumah
kontrakan, dan sisanya sebanyak 3 tinggal di rumah saudara.
TABEL III.7 STATUS TEMPAT TINGGAL
NO STATUS TEMPAT TINGGAL
FREKUENSI PERSENTASE
1. Rumah sendiri
14 14,00
2. Rumah saudara
2 2,00
3. Rumah orang tua
29 29,00
4. Rumah kontrakan
8 8,00
79
NO STATUS TEMPAT TINGGAL
FREKUENSI PERSENTASE
5. Kamar sewa
47 47,00
JUMLAH 100 100,00
Sumber : Hasil Analisis, 2009
Pengeluaran buruh industri untuk penyediaan tempat tinggal sebagian besar berkisar antara Rp. 100.000,00 hingga Rp.
150.000,00 35. Bagi buruh industri yang ingin berhemat, mereka dapat memperoleh tempat tinggal dengan hanya
mambayar uang sewa Rp. 50.000,00 untuk luasan kamar 4x5 m
2
yang dihuni oleh 4 orang. Besarnya pengeluaran buruh industri untuk penyediaan tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel III.8.
TABEL III.8 PENGELUARAN UNTUK PENYEDIAAN TEMPAT
TINGGAL EKSISTING
NO PENGELUARAN UNTUK
PENYEDIAAN TEMPAT TINGGAL EKSISTING
FREKUENSI PROSENTASE
1. Kurang dari Rp. 75.000,-
1 2,00
2. Rp. 75.000,- sd Rp. 100.000,-
16 29,00
3. Rp. 100.000,- sd Rp. 150.000,-
20 36,36
4. Rp. 150.000,- sd Rp. 200.000,-
17 30,91
5. Lebih dari Rp. 200.000,-
1 1,82
JUMLAH 55 100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2009
3.3.5 Jarak Tempat Tinggal dengan Lokasi Kerja
Jarak tempat tinggal merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi buruh industri dalam memilih tempat tinggal
karena berkaitan dengan biaya transportasi yang harus mereka
80 keluarkan. Sebagian besar buruh industri memilih untuk tinggal
di lokasi yang tidak jauh dari lokasi kerja sehingga masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan angkutan umum
dengan biaya yang masih dapat dijangkau. Kondisi yang bertolak belakang juga ditemukan yaitu beberapa buruh industri memiliki
lokasi tempat tinggal jauh dari lokasi kerja. Hal tersebut terjadi pada buruh industri yang telah memiliki tempat tinggal sendiri.
TABEL III.9 JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI KERJA
NO JARAK TEMPAT TINGGAL
FREKUENSI PERSENTASE
1. 0-1 km
26 26,00
2. 1-2 km
27 27,00
3. 2-4 km
9 9,00
4. 4-10 km
19 19,00
5. Lebih dari 10 km
19 19,00
JUMLAH 100 100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2009
3.3.6 Kondisi Tempat Tinggal Buruh Industri Eksisting