82
3.4 Identifikasi Preferensi Buruh Industri Mengenai
Penyediaan Tempat Tinggal Identifikasi preferensi buruh industri mengenai
penyediaan tempat tinggal diperlukan sebagai bahan masukan dalam penyusunan strategi mengingat buruh industri adalah
subjek yang akan menggunakan tempat tinggal tersebut. Hal ini dilakukan agar strategi yang disusun dapat menghasilkan
keluaran yang sesuai dengan keinginan buruh industri dan tidak menjadi percuma.
3.4.1 Preferensi Status Kepemilikan Tempat Tinggal
Berdasarkan status kepemilikannya, sebagian besar buruh industri lebih memilih untuk tinggal di rumah milik sendiri
91 dibandingkan dengan tinggal di rumah sewa 9, sedangkan yang tinggal di kamar sewa tidak ada. Preferensi ini
didasari bahwa jika mereka telah memiliki rumah sendiri maka mereka akan lebih merasa tenang dibandingkan jika tinggal di
rumah sewa.
3.4.2 Preferensi Jarak Tempat Tinggal dari Lokasi Kerja
Pada buruh industri di kawasan industri Bergas, berdasarkan jarak tempat tinggal dengan lokasi kerja, terlihat
bahwa bukan jarak paling minimal yang menjadi preferensi buruh industri. Jarak yang diharapkan oleh sebagian besar buruh
industri untuk mencapai lokasi kerja adalah 2-4 km 33 dari responden. Preferensi jarak tempat tinggal dari lokasi kerja dapat
dilihat pada Tabel III.10 berikut ini:
83
TABEL III.10 PREFERENSI JARAK TEMPAT TINGGAL DARI
LOKASI KERJA
NO JARAK TEMPAT TINGGAL
DARI LOKASI KERJA YANG DIINGINKAN
FREKUENSI PROSENTASE
1. 0-1 km
24 24,00
2. 1-2 km
24 24,00
3. 2-4 km
33 33,00
4. 4-10 km
13 13,00
5. Lebih dari 10 km
6 6,00
JUMLAH 100 100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Preferensi ini didasari pada bahwa sebagian besar buruh industri tidak menyukai lingkungan di sekitar kawasan industri
karena faktor kebisingan dan kepadatan penduduk di sekitar kawasan industri. Lokasi industri yang strategis menjadikannya
mudah dijangkau, sehingga dengan jarak 2-4 km masih dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi umum yang
ada hanya dengan waktu tempuh yang relatif singkat yaitu berkisar antara 10-15 menit.
3.4.3 Preferensi Bentuk dan Level Bangunan
Bentuk bangunan dapat dibagi menjadi 2 dua yaitu rumah tunggal satu keluarga satu rumah dan tempat tinggal
bersama asrama. Berdasarakan level bangunannya, bentuk bangunan asrama dibedakan menjadi 2 dua yaitu bertingkat
rumah susun dan tidak bertingkat. Berdasarkan hasil survey, sebagian besar responden 96 lebih menyukai untuk tinggal
84 dalam rumah tunggal. Kecenderungan ini terjadi akibat faktor
budaya masyarakat terutama di daerah yang masih berkembang yaitu tidak terbiasa untuk tinggal bersama dalam satu unit
bangunan karena suasananya cenderung ramai dan privacy kurang.
3.4.4 Preferensi Luasan Tempat Tinggal