74
3.3 Identifikasi Karakteristik Buruh Industri di
Kawasan Industri Bergas
3.3.1 Status Buruh Industri
Berdasarkan statusnya, buruh industri di kawasan industri Bergas dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu buruh
tetap dan buruh kontrak. Jaminan akan keberlanjutan pekerjaan bagi buruh tetap lebih besar bila dibandingkan dengan buruh
kontrak. Jika karena sesuatu hal perusahaan mengambil kebijakan untuk melakukan pengurangan jumlah buruh, maka buruh
kontrak lebih beresiko mengalami pemutusan hubungan kerja. Sebagian besar dari buruh industri yang bekerja di
kawasan industri Bergas berstatus buruh tetap yaitu mencapai 81 orang dari 100 responden yang ada 81, sedangkan sisanya
yaitu 19 orang atau 19 masih berstatus sebagai buruh kontrak. Status buruh kontrak tersebut bila ditinjau lebih lanjut sebagian
besar bekerja pada perusahaan yang masih baru berdiri kurang dari 5 tahun seperti pada PT. Vision Land. Pada perusahaan yang
bergerak di bidang usaha pakaian jadi ini, hanya sekitar 20 dari buruh industrinya yang berstatus buruh tetap. Kondisi ini sangat
berbeda dengan perusahaan yang telah lama berdiri seperti PT. Kamaltex berdiri sejak tahun 1976, status buruhnya 100
adalah buruh tetap. Status buruh dari buruh industri di kawasan industri Bergas dapat dilihat pada Tabel III.3.
Pada perusahaan yang masih baru berdiri dimana stabilitas operasional perusahaan masih rendah, tingkat
kepedulian perusahaan terhadap buruh industri masih sangat minimal, sehingga perusahaan lebih memilih untuk mempe-
75 kerjakan buruhnya dengan sistem kontrak. Kebijakan tersebut
dipilih agar mereka dapat menyesuaikan jumlah buruh industrinya berdasarkan besar kecilnya permintaan produksi dan
tidak terbebani dengan uang pesangon bila terjadi pemutusan hubungan kerja.
TABEL III.3 STATUS BURUH INDUSTRI
NO STATUS BURUH
FREKUENSI PERSENTASE
1. Buruh Tetap
81 81,00
2. Buruh Kontrak
19 19,00
JUMLAH 100
100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2009
3.3.2 Jenis Kelamin, Status Pernikahan, dan Jumlah
Anggota Keluarga Kawasan industri Bergas memiliki karakteristik
tersendiri bila ditinjau dari bidang usaha industri yang ada. Bidang usaha industri yang berjalan di kawasan ini sebagian
besar adalah industri pakaian jadi yang membutuhkan ketelitian dalam kegiatan produksinya, sehingga sebagian besar tenaga
kerja yang dibutuhkan adalah perempuan. Berdasarkan hasil survey dari peneliti, dari 100 responden yang ada, tenaga kerja
kerja perempuan berjumlah 66 orang, sedangkan tenaga kerja laki-laki berjumlah 34 orang. Berdasarkan status pernikahan,
sebagian besar buruh industri masih berstatus belum menikah, yaitu mencapai 63 dari jumah responden.
76 Jumlah anggota keluarga merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan strategi penyediaan tempat tinggal karena berkaitan dengan luasan ideal yang akan dihuni
oleh buruh industri terutama bagi buruh industri yang sudah menikah. Jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama buruh
industri saat ini dapat dilihat pada Tabel III.4.
TABEL III.4 JUMLAH ANGGOTA KELUARGA YANG
TINGGAL BERSAMA
NO JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
YANG TINGGAL BERSAMA FREKUENSI PERSENTASE
1. Tidak ada
47 47,00
2. 1-2 orang
12 12,00
3. 3-4 orang
24 24,00
4. 5-6 orang
12 12,00
5. Lebih dari 6 orang
5 5,00
JUMLAH 100 100,00
Sumber: Hasil Analisis, 2009
3.3.3 Pendapatan Buruh Industri