38
2.3 Keterkaitan Antara Kawasan Industri dengan
Kebutuhan Tempat Tinggal Buruh Industri Menurut Kuswartojo 2005: 8, salah satu tujuan dari
penciptaan pemukiman adalah untuk menjamin kesehatan jasmani dan rohani. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
pemukiman merupakan sarana dasar yang berfungsi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Produktivitas buruh industri sebagai penggerak kegiatan industri yang lebih diutamakan dari segi tenaganya dan bukan pikirannya,
sangat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan tempat tinggalnya karena berkaitan dengan kesejahteraan buruh industri tersebut.
2.3.1 Pengertian Kawasan Industri
Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
Kawasan Industri adalah kawasan-kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki
izin usaha kawasan industri. Lebih lanjut, dalam Keputusan Presiden tersebut dijelaskan definisi dari kawasan peruntukan
industri, yaitu bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Ketentuan ini ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan
Menteri Perindustrian Nomor 230MSK1993 tentang Perubahan Surat Keputusan Nomor 291MSK101989 tentang Tata Cara
Perizinan dan Standar Teknis Kawasan Industri yang isinya
39 antara lain menyebutkan tentang kelengkapan sarana dan
prasarana penunjang teknis untuk pembangunan kawasan industri tersebut seperti kantor pengelola, bank, kantor pos, kantor
pelayanan telekomunikasi, poliklinik, kantin, sarana ibadah, dan rumah penginapan sementara.
2.3.2 Jenis Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Klasifikasi jenis industri dilakukan atas beberapa dasar, yaitu berdasarkan tempat bahan baku, besar kecil modal, jenis,
pemilihan lokasi, produkstivitas perorangan, serta jumlah tenaga kerja www.organisasi.org diunduh tanggal 16 Juni 2008.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja, BPS mengklasifikasikan industri sebagai berikut:
1. Industri mikro, adalah industri dengan jumlah tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang
2. Industri kecil, adalah industri dengan jumlah tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang
3. Industri menengah, adalah industri dengan jumlah tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang
4. Industri besar, adalah industri dengan jumlah tenaga kerja berjumlah 100 orang atau lebih
2.3.3 Tenaga Kerja Berpendapatan Rendah di Kawasan