Best Practise Pembangunan Perumahan Bagi Buruh Best Practise Pembangunan Perumahan Bagi Buruh

51 Pembangunan Perumahan Pekerja buruh untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerjaburuh P5KP di Jakarta pada tanggal 29 Januari 2008 berita kemenpera tanggal 28 Januari 2008 dalam www.kemenpera.go.id, diunduh tanggal 9 September 2008. Salah satu bentuk implementasi program adalah gerakan pembangunan nasional sejuta rumah secara berkesinambungan dengan fasilitas subsidi diantaranya adalah subsidi sarana prasarana dan utilitas lingkungan perumahan, subsidi pembangunan rusunawa, pemilikan RSH, dan pemilikan rusunami berita Kemenpera tanggal 28 Januari 2008 dalam www.kemenpera.go.id, diunduh tanggal 9 September 2008.

2.5 Best Practise Pembangunan Perumahan Bagi Buruh

Industri

2.5.1 Best Practise Pembangunan Perumahan Bagi Buruh

Industri di Cina Pembangunan perumahan di Cina ditangani oleh Menteri Konstruksi. Di Beijing, ibukota Cina, hampir 80 pembangunan perumahan di perkotaan dilakukan Pemerintah dan sisanya dilakukan perorangan. Peran perusahaan industri dalam pengadaan perumahan bagi karyawannya juga besar. Jika perusahaan tidak memiliki lahan, maka Pemerintah akan menyediakan lahan dan perusahaan akan membangun rumah susun sewa di atasnya dengan harga sewa di bawah 10 dari penghasilan rata-rata sebulan, sedangkan untuk biaya perawatan bangunan ditanggung Pemerintah. Kota Shenzen merupakan kota baru di Cina yang dikhususkan untuk pengembangan industri bersih lingkungan 52 seperti elektronik dan pakaian jadi. Kota ini menyediakan tempat tinggal bagi buruh dengan lokasi dekat dengan tempat produksi. Hal ini membawa dampak positif yaitu buruh tidak memerlukan alat transportasi untuk menuju tempat kerja sehingga lebih hemat. Berdasarkan kondisi tersebut, menurut Komarudin 1996: 18, pengalaman pembangunan perumahan di Cina yang kemungkinan bisa diterapkan dengan penyesuaian kondisi di Indonesia adalah penyuluhan dan pemasyarakatan rumah susun, penataan perumahan di kawasan industri, dan pelibatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, swasta, lembaga masyarakat, da masyarakat dalam pembangunan perumahan rakyat.

2.5.2 Best Practise Pembangunan Perumahan Bagi Buruh

Industri oleh PT. Apac Inti Corpora Peran perusahaan industri dalam penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri telah dilakukan pula oleh PT. Apac Inti Corpora yang berlokasi di Desa Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. PT. Apac Inti Corpora merupakan perusahaan yang bergerak dalam pemintalan benang serta pertenunan kain dengan orientasi pasar ekspor. Jumlah buruh industri pada perusahaan ini saat ini berkisar sekitar 8.000 orang dimana sebagian besar adalah berstatus buruh tetap. Penghasilan yang diterima oleh buruh industri pada perusahaan ini selain gaji pokok adalah uang lembur dan tunjangan transportasi. PT. Apac Inti Corpora memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan buruh industrinya antara lain dengan membantu penyediaan tempat tinggal bagi buruh 53 industrinya sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah dengan membangun tempat tinggal berupa rumah milik bagi buruh industrinya. Perusahaan ini telah melakukan pembangunan rumah milik bagi buruh industrinya dalam 3 tiga tahap pembangunan. Tahap yang pertama dibangun 300 unit rumah berlokasi di Desa Lemah Ireng Kecamatan Bawen. Tahap kedua dibangun sebanyak 250 unit rumah di Desa Derekan Kecamatan Pringapus. Tahap pembangunan yang ketiga sebanyak 400 unit rumah berlokasi di Desa Pringsari Kecamatan Pringapus. Tipe rumah yang ditawarkan adalah RSH Tipe 2260 dengan harga jual Rp. 42.750.000,00, RSH Tipe 3060 dengan harga jual Rp. 51.500.000,00, dan RSH Tipe 3072 dengan harga jual antara Rp. 53.000.000,00 hingga Rp. 55.000.000,00. Meskipun tahap kedua dan tahap ketiga berlokasi di luar Kecamatan Bawen, namun memiliki jarak yang cukup dekat dengan lokasi perusahaan yaitu masih berkisar 4 km jaraknya. Kegiatan penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri dikelola oleh Koperasi Karyawan Pelita Sejahtera Abadi Kopkar PSA sebagai pengembang. Upaya yang dilakukan oleh koperasi karyawan ini adalah dengan memberikan bantuan pinjaman uang muka sebesar Rp. 5.500.000,00 tanpa bunga kepada buruh industrinya yang mengajukan kredit pemilikan rumah. Upaya lainnya adalah menekan harga rumah dengan memanfaatkan skim-skim yang ada seperti bantuan Pinjaman Uang Muka Perumahan dari PT. Jamsostek dan subsidi selisih bunga oleh 54 Perbankan. Penyaluran kredit peilikan rumah dilakukan bekerja sama dengan Bank BTN.

2.6 Definisi Persepsi dan Preferensi