Penilaian IFAS Analisis Potensi dan Kendala Penyediaan Tempat

132

4.3.1 Penilaian IFAS

Internal Factor Analysis Summary Penyediaan Tempat Tinggal Bagi Buruh Industri di Kawasan Industri Bergas Penialain IFAS merupakan penilaian hasil ringkasan faktor internal yang telah tertuang dalam matrik SWOT sebelumnya. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor kekuatan dan kelemahan dalam penyediaan tempat tinggal buruh industri di kawasan industri Bergas. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan bobot dan nilai pada masing-masing faktor internal penyediaan tempat tinggal buruh industri tersebut. Bobot yang diberikan mencerminkan tingkat keterkaitan kekuatan dan kelemahan tersebut terhadap terwujudnya penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri di kawasan industri Bergas. Total bobot faktor internal adalah 1, sehingga diperlukan rating bobot sebagai angka pembanding. Rating bobot diberikan dari rentang 1 hingga 3 dengan klasifikasi sebagai berikut: • 1 : cukup penting, jika faktor tersebut berkaitan dengan hal di luar yang bersifat informasi, administrasi, perencanaan, dan pembiayaan • 2 : penting, jika faktor tersebut berkaitan dengan informasi dan administrasi • 3 : sangat penting, jika faktor tersebut berkaitan dengan kebijakan, perencanaan, dan pembiayaan. Nilai yang diberikan mencerminkan sisi strategis kekuatan dan kelemahan tersebut mempengaruhi penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri. Berikut ini klasifikasi nilai untuk masing-masing kekuatan dan peluang: 133 • 1 : rendah pengaruhnya, jika faktor tersebut saat ini belum berjalan • 2 : sedang pengaruhnya jika faktor tersebut sudah berjalan namun belum maksimal • 3 : tinggi pengaruhnya jika faktor tersebut sudah berjalan dengan maksimal Penilaian IFAS penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri di kawasan industri Bergas dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL IV.13 PENILAIAN IFAS PENYEDIAAN TEMPAT TINGGAL BAGI BURUH INDUSTRI DI KAWASAN INDUSTRI BERGAS NO IFAS INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY RATING BOBOT RB BOBOT B NILAI N SKOR B X N KEKUATAN STRENGHT 1. Buruh industri memiliki gaji pokok minimal di atas Upah Minimum Kabupaten 3 318 3 0,500 2. Semua buruh industri sudah menjadi anggota Jamsostek 2 218 3 0,333 3. Sebagian besar buruh industri berstatus sebagai pegawai tetap 3 318 2 0,333 4. Semua buruh industri adalah anggota koperasi karyawan 2 218 3 0,333 5. Adanya organisasiserikat pekerja 1 118 2 0,111 Jumlah 11 1118 1,690 KELEMAHAN WEAKNESS 1. Kemampuan pembiayaan tempat tinggal buruh masih rendah 13,6 - 18,2 dari total penghasilan 3 318 2 0,333 2. Kurangnya pengetahuan mengenai program penyediaan tinggal 2 118 1 0,111 3. Kurangnya keaktifan buruh industri untuk mencari informasi 2 118 1 0,111 Jumlah 7 718 0,556 TOTAL SKOR IFAS 18 1 2,167 Sumber : Hasil Analisis, 2009 134

4.3.2 Penilaian EFAS