87
TABEL III.11 STAKEHOLDER YANG TERLIBAT DALAM
PENYEDIAAN TEMPAT TINGGAL BAGI BURUH INDUSTRI DI KAWASAN INDUSTRI BERGAS
NO KELOMPOK STAKEHOLDER
STAKEHOLDER
1. Buruh Industri
Buruh Industri yang bekerja pada Perusahaan Besar di kawasan industri Bergas
2. Pemerintah Kabupaten Semarang
BAPPEDA Dinas Cipta Karya
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3. Perusahaan industri
Perusahaan industri berskala besar tenaga kerja lebih dari 100 orang di kawasan industri Bergas
4. Lembaga Keuangan
Koperasi Karyawan PT.
Jamsostek Perbankan
Sumber : Hasil Analisis, 2009
3.6 Program Penyediaan Tempat Tinggal Buruh
Industri Salah satu program yang berkaitan dengan penyediaan
tempat tinggal buruh industri adalah program pemberian bantuan Pinjaman Uang Muka Perumahan PUMP yang dijalankan oleh
PT. Jamsostek. Pinjaman Uang Muka Perumahan PUMP adalah salah satu program dari Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta
DPKP yang memberikan pinjaman sebagian uang muka perumahan melalui fasilitas KPR dari perbankan. Tujuan dari
PUMP ini adalah untuk membantu tenaga kerja peserta program Jamsostek dalam rangka pemilikan rumah melalui KPR
perbankan. PUMP ini akan diberikan kepada tenaga kerja yang
88 telah memenuhi persyaratan dengan jumlah maksimal Rp.
20.000.000,00. Tingkat suku bunga yang dikenakan oleh PUMP sangat ringan yaitu sebesar 6 pertahun, yang diberlakukan flat.
Jangka waktu PUMP maksimal 5 tahun dan tipe rumah yang mendapat dukungan PUMP maksimal sampai dengan rumah
sederhana RS T36. Dalam pengajuan permohonan keikutsertaan PUMP, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagai penjamin, tenaga kerja, serta pengembang. Syarat-syarat
tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan sebagai penjamin:
a. Telah berdiri minimal 1 satu tahun dan masa aktif b. Tertib administrasi kepesertaan program Jamsostek
c. Koperasi Karyawan yang telah mendapatkan surat kuasa dari perusahaan untuk pengurusan PUMP koperasi
karyawan telah berdiri minimal 1 tahun d. Pejabat penanggung jawab pengurusan PUMP pada
perusahaan minimal adalah Manajer Personalia SDM 2. Tenaga kerja:
a. Belum memiliki rumah sendiri yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai cukup dari tenaga kerja
Jamsostek b. Mendapatkan rekomendasi dari perusahaan penanggung
jawab pengurusan PUMP c. Upah yang dilaporkan maksimal sebesar Rp.
4.500.000,00
89 d. Bersedia dipotong gajinya untuk pembayaran angsuran
PUMP kepada PT. Jamsostek e. Setuju dan sepakat untuk membeli rumah yang
ditawarkan oleh pengembang baik lokasi rumah, tipe rumah, harga rumah, besarnya uang muka KPR, jangka
waktu, maupun suku bunga KPR f. Dinyatakan lulus seleksi KPR oleh bank pemberi KPR
dengan bukti diterbitkan SP3K Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit
g. Pembayaran angsuran dilakukan secara kolektif oleh perusahaan penanggung jawab pengurusan PUMP
3. Pengembang: a. Terdaftar sebagai anggota REI atau APERSIKOPPERSI
Koperasi Pengembangan Rumah Sederhana Indonesia atau Perum PERUMNAS
b. Mendapatkan rekomendasi dari REI atau APERSIKOPPERSI setempat kecuali Perum
PERUMNAS c. Telah memiliki lahan siap bangun dan mendapatkan izin
prinsip dari instansi yang berwenang lahan tidak bermasalah
d. Mendapatkan dukungan dari bank pemberi KPR e. Melakukan penawaran rumah melalui perusahaan
peserta Jamsostek yang dikoordinasikan dengan kantor cabang PT. Jamsostek dalam rangka konfirmasi
ketertiban administrasi kepesertaannya.
90
91
BAB IV ANALISIS PENYUSUNAN STRATEGI
PENYEDIAAN TEMPAT TINGGAL BURUH INDUSTRI DI KAWASAN INDUSTRI BERGAS
KABUPATEN SEMARANG
Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis strategi penyediaan tempat tinggal buruh industri di kawasan industri
Bergas berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan. Hasil penelitian di lapangan tersebut diperoleh melalui
wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan kepada stakeholder yang berkaitan dengan penyediaan tempat tinggal
bagi buruh industri yaitu pemerintah, perusahaan industri, koperasi karyawan, PT. Jamsostek, dan Bank BTN, sedangkan
untuk kuesioner diberikan kepada buruh industri. Selain wawancara dan kuesioner, dilakukan observasi lapangan untuk
mengetahui penyediaan tempat tinggal buruh industri eksisting. Berdasarkan data hasil lapangan dan studi literatur mengenai
penyediaan tempat tinggal buruh industri selanjutnya dilakukan analisis strategi penyediaan tempat tinggal buruh industri di
kawasan industri Bergas. Tahapan analisis yang dilakukan dalam analisis
penyediaan tempat tinggal bagi buruh industri ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis karakteristik buruh industri di kawasan industri Bergas.