Taubman, 1987:139. Mary merasa perlu memberikan penjelasan karena tindakan mereka telah mengganggu ketenangan dan tidak terbukti adanya senjata api dalam
proses pemeriksaan. Paul akhirnya mengerti namun ia tidak yakin akan melakukan hal yang sama karena ia tetap menganggap pria Rastafarian tersebut sebagai pelaku
tindak kejahatan. Perilaku Mary dilatarbelakangi oleh pertimbangan prosedural di NYPD.
Gangguan yang dialami warga akibat pemeriksaan yang tidak terbukti dapat menjadi keluhan atas tindakan kasar polisi atau police brutality. Penjelasan merupakan bentuk
tanggungjawab dan kewajiban bagi Mary. Paul merasa tidak perlu memberikan penjelasan karena ia telah memiliki pandangan negatif terhadap masyarakat
Rastafarian. Perilaku Mary mendatangkan simpati atau tanggapan positif dari pria itu sedangkan perilaku Paul berpotensi menimbulkan tanggapan negatif akibat pandangan
yang diyakininya.
3.2.2.7 Geri Casey, SCRU, SCU, dan Narkotika
Profesi sebagai detektif di NYPD ditandai dengan sebuah benda berupa lencana emas atau gold shield yang diberikan kepada polisi yang berhasil menjadi detektif. Polisi
yang menjadi detektif ditugaskan dalam unit-unit khusus untuk menangani kasus- kasus yang memerlukan penelusuran atau penelitian mendalam sebelum dilakukan
tindakan pemecahan atau penyelesaian. Geri ditugaskan dalam SCRU Senior Citizens Robbery Unit setelah ia mendapatkan sebuah gold shield atau sebelum ia bertugas
dalam SCU Sex Crimes Unit. SCRU adalah unit detektif yang secara khusus menangani kejahatan terhadap warga senior atau warga yang telah berusia lanjut.
Geri telah banyak membantu warga usia lanjut dan terlibat sangat mendalam dalam beberapa kasus yang ditanganinya. Mr. Liffey adalah salah satu kasus yang
membuat keterlibatan Geri melebihi tugas seorang detektif. Kejahatan yang menimpa Mr. Liffey adalah pencurian yang dilakukan oleh sekelompok remaja. Mereka
mencuri uang tabungan Mr. Liffey dengan cara menuliskan sejumlah uang dan tandatangan palsu pada buku cek miliknya. Cek palsu tersebut kemudian dicairkan
pada bank penerbit buku cek. Mr. Liffey melapor kepada polisi setelah ia menerima pemberitahuan dari bank bahwa uang tabungannya hampir habis 1987:144-145. Geri
telah menangkap kelompok remaja pelaku pencurian uang dan pemalsuan cek milik Mr. Liffey tetapi ia meneruskan bantuannya dengan melakukan hal-hal lain.
Luckily Mr. Liffey had a son who lived in Florida. Geri called him and contacted the priest in Mr. Liffey’s parish. The priest helped her find the old
man a place in a Catholic nursing home and the son came up to sell the house. Geri made arrangements for Mr. Liffey to get involved with several community
groups. She went to visit him at the nursing home a few times Taubman, 1987:145.
Geri juga melakukan hal serupa terhadap Mr. Gower. Pria lanjut usia itu tinggal di daerah Bronx yang rawan tindak kejahatan. Geri menyelesaikan kasus pencurian yang
terjadi di rumah Mr. Gower dan membantunya pindah ke lingkungan yang lebih aman.
Keterlibatan Geri yang dalam beberapa kasus warga senior seperti Mr. Liffey dan Mr. Gower memancing reaksi dari beberapa rekan detektif pria yang berada
dalam unit tersebut. “Mr. Liffey and Mr. Gower were among the reasons she stayed on the job when things got bad, even though she took a lot of teasing from the men in
the unit about mothering her cases. None of them seemed to get as involved with the victims as she did” Taubman, 1987:146. Rekan-rekan detektif pria dalam SCRU
menilai perhatian Geri terhadap warga senior dalam beberapa kasus yang ia tangani adalah sesuatu yang berlebihan. Bagi mereka, penyelesaian kasus-kasus dalam SCRU
adalah tugas pokok dan perhatian bersifat keibuan dari Geri tidak perlu dilakukan namun ia tetap menunjukkan perhatian serupa dalam beberapa kasus lainnya sebelum
ia ditugaskan dalam SCU. Geri menyadari bahwa tindakannya tidak lagi berhubungan dengan tugasnya sebagai detektif yang menangani tindak kejahatan terhadap warga
senior atau warga yang telah berusia lanjut. Geri juga menyadari bahwa SCRU pada dasarnya sama dengan tempat kerja lainnya. Sebuah unit kerja dapat mengalami
masa-masa sulit yang sering mengakibatkan individu di dalamnya mengalami kejenuhan atau stress. Kesadaran tersebut merangsang dirinya untuk menciptakan
sesuatu hal atau alasan yang dapat membuatnya bertahan menghadapi masa-masa sulit itu. Keterlibatan mendalam atau keakraban yang ditunjukkan Geri adalah tindakan
yang berfungsi sebagai hal atau alasan yang dapat membuatnya bertahan selama bertugas dalam SCRU di samping kebiasaannya berolah raga.
SCU adalah unit yang secara khusus menangani kejahatan seksual terhadap warga kota New York. Pengalaman Geri dalam bagian atau unit sebelumnya menjadi
modal dan perbandingan pada saat bertugas dalam unit tersebut. SCRU wasn’t as exciting or creative as Narcotics, but she found the
cases challenging, like trying to put a puzzle together. Somehow, the Sex Crimes Unit wasn’t the same thing. She hadn’t been able to get as involved with the
victims, perhaps, because the crimes were so vicious and violating that they were threatening to her personally Taubman, 1987:146.
Geri kembali berusaha menciptakan alasan untuk bertahan sebagai langkah antisipasi menghadapi masa-masa sulit selama bertugas di SCU. Perbandingan yang ia lakukan
dengan bagian atau unit sebelumnya menghasilkan kesimpulan bahwa SCU ternyata memiliki pengaruh berbeda bagi diri Geri. Kasus-kasus kejahatan seksual yang
menjadi tugas pokok dalam unit tersebut menimbulkan response tertentu terhadap dirinya. Response itu menghambat terjadinya keterlibatan atau keakraban yang
mendalam dengan para korban seperti saat ia bertugas di SCRU. Keadaan tersebut mungkin disebabkan oleh jenis atau proses terjadinya kejahatan yang ditangani dalam
SCU. Kejahatan seksual yang dialami para korban biasanya terjadi secara kejam dan
melalui tindakan pemerkosaan. Response Geri juga dapat terjadi karena ia menganggap jenis atau proses terjadinya kejahatan seksual adalah ancaman bagi
dirinya. Kondisi korban yang memprihatinkan dan pemahaman pribadi atas kejahatan seksual merupakan negative conditioned reinforcer dari perilaku Geri.
Cara kerja dalam SCU juga memperkuat timbulnya response Geri yang bersifat negatif. “Geri also disliked the way Sex Crimes Unit worked. The day-to-day
procedures were all right, but she hated the necessity of getting information from complainants. The victims she questioned were often in the hospital, having been
badly beaten. There was nothing she could do for them” Taubman, 1987:146. Detektif SCU memerlukan informasi untuk menangkap pelaku kejahatan seksual.
Informasi tersebut termasuk informasi dari korban atau pihak yang melaporkan terjadinya kejahatan. Geri sering meminta informasi dari para korban yang sedang
berada di rumah sakit. Prosedur SCU yang ia lakukan tersebut menghasilkan efek negatif terhadap korban dan dirinya. Efek negatif yang timbul berupa luka emosional
korban akibat permintaan detektif untuk mengingat-ingat kembali kejahatan yang telah terjadi dan perasaan tidak berdaya dalam diri Geri karena tidak dapat
menciptakan suasana yang lebih baik. Diskriminasi seksual dari pihak polisi juga secara tidak langsung menambah
beban persoalan Geri dalam bertugas di SCU. Detektif dalam unit khusus mendapat informasi awal dari polisi berseragam yang berada di lokasi kejadian. Ia belum dapat
memastikan siapa yang lebih baik di antara polisi wanita dan pria untuk menanyai wanita yang menjadi korban pemerkosaan. Hal tersebut juga masih menjadi persoalan
di kalangan polisi berseragam atau petugas patroli. Geri remembered a sargeant at the Brooklyn precinct, when she first
came on the job, who insisted that a male cop should be the first to interview a rape victim. He believed that the woman should know that not all men were like
the one who had attacked her. That was a great idea in theory, but it assumed
that all male cops would show some sensitivity and understanding. She knew that wasn’t necessarily the case Taubman, 1987:147.
Korban pemerkosaan membutuhkan polisi yang dapat menunjukkan simpati dan perhatian agar mereka dapat menceritakan apa yang mereka alami tanpa merasa takut.
Polisi yang dimaksud tidak terbatas pada polisi wanita atau pria saja melainkan siapapun yang dapat melakukannya. Wanita dianggap lebih memiliki kemampuan
untuk memberikan perhatian yang penuh kasih sayang dan kelembutan daripada pria. Anggapan tersebut tidak dapat dibuktikan pada polisi yang merasa kesulitan
menghadapi kejahatan seksual seperti Geri Casey. Perilaku Geri sebagai detektif dalam SCU belum memperlihatkan adanya
kestabilan atau ketahanan dalam bertugas. Geri terus berusaha menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki.
Keterlibatan mendalam seperti yang terjadi di SCRU baru dapat terwujud apabila Geri dapat mengatasi konflik pribadinya dengan SCU yang tercermin dalam perilakunya
saat bertugas. Permasalahan menyangkut diskriminasi seksual tidak hanya terjadi di SCU
tetapi juga terjadi saat Geri berutugas di bagian Narcotics. When she started working in Narcotics, there had been a boss who was
really a bastard. He hadn’t liked her at all and Geri was never sure if it was just her or all women on the job. His dislike was obvious to everyone in the squad
and some of the guys talked about it with her. One of the other women suggested it was because Geri wasn’t married, as he seemed less hostile to the married
women. Geri supported herself and wasn’t actively looking for a man to take care of her. The boss apparently believed that if a woman worked, she should do
so only on a part-time basis. Geri often wondered what his home life was like Taubman, 1987:147-148.
Ia tidak disukai oleh atasannya di bagian tersebut. Geri belum dapat memastikan bahwa keadaan tersebut hanya terjadi pada dirinya atau pada rekan kerjanya yang lain.
Ia banyak mendapat saran dan komentar atas sikap atasan atau boss terhadapnya. Geri
masih mempelajari perilaku atasannya hingga sebuah peristiwa menjadi kepastian atas bentuk tanggapan yang akan ia berikan.
He yelled at her for nearly half an hour about taking much time for lunch. She had tried to explain that she spent part of that time at headquarters,
but he didn’t want to hear it, he just wanted an excuse to get on her back. After a while she realized he was just trying to get to her to make her react. She finally
said, “Sir, you’re right. I was half an hour late. Do whatever you have to do about it.” Taubman, 1987:148.
Kemarahan atasan terhadap Geri menjadi stimulus yang sangat meyakinkan karena didukung oleh unconditioned reinforcer dari hasil pengamatan pribadi dan informasi
dari rekan kerjanya atas sikap atasannya dalam periode tertentu. Response Geri yang terkesan apatis pada akhirnya memiliki dasar yang cukup kuat melalui classical
conditioning. Konflik dengan atasan termasuk salah satu hal yang dianggap sebagai masa-masa sulit saat bertugas bagi Geri. Tiap unit memiliki masa sulit yang berbeda
baik di SCRU, SCU, maupun Narkotika.
3.2.2.8 Sally Weston dan Sheldon Bailey