a father who came home every night, going to church and parochial school, then nursing school
―she had had such a normal, or protected, life” Taubman, 1987:37. Hal tersebut berpengaruh pada cara pandang terhadap pekerjaan dan keluarganya.
Mary dapat dikatakan sebagai orang yang terbiasa hidup dalam keadaan teratur. Hal itu terlihat dari sebuah buku catatan berisi sejumlah daftar dan jadwal.
“…Mary Frances always had a notebook in which she liked to make lists, detailing chores or shopping, appointments and social plans, whereas Geri and Sophia were
more spontaneous” Taubman, 1987:9. Buku catatan dapat pula menandakan sifat teliti dan hati-hati namun dapat berarti jadwal yang padat bagi Mary dan keluarganya.
Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang memberi perhatian khusus pada kecantikan dan perawatan tubuh. “She twisted her ring again, then drummed her
carefully manicured nails on the table” Taubman, 1987:7. Kuku jari tangannya yang terawat baik adalah hal yang sulit dimiliki polisi wanita pada umumnya.
Penampilannya saat datang ke kantor selalu menarik dan feminin “She often came to work in a skirt or dress and always had on makeup and nail polish” Taubman,
1987:47. Ia juga digambarkan sebagai orang yang menyukai kebersihan. Hal tersebut tampak ketika ia mengomentari sebuah dipan di ruang ganti polisi wanita. “I’m not
willing to risk picking up whatever lives in it for a few minutes’ rest. Neither are any of the others. The bosses don’t check on us because they know we won’t sleep on that
filthy cot” Taubman, 1987:20. Kualitas-kualitas tersebut adalah ciri khas yang dimiliki oleh Mary Frances Devlin.
3.1.2.3 Sally Weston
Tokoh Sally Weston adalah seorang polisi pemula yang baru lulus beberapa bulan dari akademi polisi. Ia bekerja di tempat yang sama dengan Geri, Mary, dan Sophia.
Penampilan fisiknya dapat diketahui dari kutipan berikut. The frail-looking blonde smiled as she spotted Mary Frances and walked
to the table. Her blue eyes were very pale and her skin looked like alabaster. She was wearing a white down coat and a light yellow scarf and hat that
accented her fairness. She was of average height, but thin, and looked a little nervous Taubman, 1987:10.
Keterangan fisik Sally juga terdapat dalam kutipan berikutnya. “She weighed only 130 pounds. She was twenty-three years old and really didn’t know very much”
Taubman, 1987:45. Usianya baru dua puluh tiga 23 tahun sehingga ia adalah yang termuda di antara empat tokoh itu. Kutipan mengenai penampilan Sally tersebut
merupakan yang paling lengkap dibandingkan dengan tokoh lainnya. Kegugupan yang terlihat pada Sally menjadi petunjuk awal dari ciri khasnya, sikap yang lain
tampak pada saat ia berbicara. “Oh, it’s just I never know what to say,” Sally said. “Everyone seems so sure of themselves and knows what they’re doing and I feel so
dumb. I don’t say anything because I don’t want to look stupid” Taubman, 1987:11. Sally merasa bodoh dihadapan para seniornya tetapi hal itu hanya sebagian dari
keseluruhan penggambaran dirinya. Sally juga memiliki kemiripan dengan Mary dalam hal latar belakang
kehidupan. “I come from a very traditional middle-class background. I didn’t know anyone who was divorced when I was growing up. I thought everyone grew up with
both parents and their own house” Taubman, 1987:14. Ia juga telah berkeluarga namun belum dikaruniai seorang anak seperti Mary. Perbedaan antara Sally dan Mary
selain usia dan pengalaman kerja terletak pada keterangan mengenai sisi religius dalam kehidupannya yang tidak turut dilukiskan seperti Mary. Pembicaraan antara
Mary dan Geri juga menambah informasi mengenai Sally. “She’s only been in the
precinct a couple of months after four months in NSU,” Mary Frances answered. “She’s been inside a lot because she’s a really fast typist, so she gets stuck with the
paperwork. I think she’s just worried about handling herself” Taubman, 1987:16. Kebingungan Sally dianggap sebagai masalah pribadi dan bukan karena hal-hal yang
diucapkan Sally sebelumnya. Sally menunjukkan reaksi yang berlebihan terhadap hal-hal yang menjijikkan
atau mengerikan baginya. Hal tersebut terjadi pada saat ia berbicara dengan Geri. “Sally looked horrified and Geri wondered if she had been too graphic” Taubman,
1987:12. Hal yang sama terjadi lagi pada saat ia bersama Sheldon, atasannya. “Sally shuddered at the story. She couldn’t imagine having to see something like that or not
getting sick if she did” Taubman, 1987:158. Penggambaran berupa sikap gugup, rendah diri, pandangan terhadap kehidupan yang masih sempit, serta kelemahan
dalam menanggapi keadaan yang tidak biasa melekat dalam tokoh Sally tersebut.
3.1.2.4 Sophia Amadetto