peristiwa penting di sepanjang cerita. Penyingkatan waktu dapat juga terjadi melalui teknik “aliran kesadaran” stream-of-consciousness. Teknik tersebut menyajikan
beberapa peristiwa secara bersamaan namun dalam sebuah peristiwa khusus yang menjadi patokan, contohnya pada sebuah acara makan siang seseorang dapat
memikirkan atau melakukan hal-hal lain selama acara itu berlangsung 1967:39-40. Ketegangan dalam alur dapat dihasilkan melalui teknik pembayangan
foreshadowing. Teknik tersebut dilakukan dengan memberi beberapa petunjuk kecil sebelum suatu peristiwa benar-benar terjadi. Pembayangan dapat menguatkan
hubungan antar peristiwa dalam cerita 1967:43-44. Analisis alur dalam novel juga diterapkan pada perilaku empat tokoh polisi
wanita utama. Hal tersebut merupakan suatu bentuk pengembangan dalam analisis yang dapat menunjukkan kaitan antara ilmu sastra dan psikologi dalam analisis karya
sastra. Analisis terhadap unsur-unsur intrinsik dalam Lady Cop berupa tema, tokoh, latar, dan alur dengan demikian dapat mendukung dan melengkapi analisis ekstrinsik
terhadap aspek psikologis tokoh-tokoh novel tersebut.
2.2 Psikologi Kepribadian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab 1, pendekatan ekstrinsik dalam penelitian ditempuh untuk menganalisis aspek psikologis karya sastra. Aspek psikologis dalam
Lady Cop akan dianalisis lebih dalam dengan menggunakan teori kepribadian behavioristik. Teori kepribadian behavioristik merupakan bagian dari salah satu
bidang psikologi yaitu psikologi kepribadian. Subbab ini akan menguraikan tentang psikologi kepribadian untuk menunjukkan posisi dari teori kepribadian tersebut.
2.2.1 Psikologi Kepribadian Sebagai Bidang Psikologi
Sebelum memasuki uraian tentang psikologi kepribadian, peneliti memberikan uraian mengenai definisi psikologi terlebih dahulu. Definisi psikologi terdapat dalam
berbagai buku psikologi dan telah diberikan oleh banyak ahli psikologi. Cardwell, dalam definisinya tentang psikologi sebagai ilmu menyatakan bahwa psikologi adalah
“the belief that behavior of human beings is similar in all relevant aspects to the subject matter of other sciences. Human behavior is therefore seen as being no
different from other naturally occurring phenomena…” Cardwell,2003:216 definisi tersebut menempatkan perilaku manusia sejajar dengan fenomena alam yang layak
dijadikan objek penelitian ilmiah. Wortman, dalam bukunya menyatakan bahwa “…the study of behavior and mental processes, is first of all a science. It is a set of
procedures for systematically observing facts about behavior and organizing them into testable generalizations about why people think, feel, and act as they do”
Wortman,2004:33. Definisi tersebut menjelaskan bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Metode ilmiah yang
diterapkan dalam psikologi bertujuan untuk menjelaskan perilaku dan proses tersebut. Perilaku manusia tersebut dibedakan dalam definisi psikologi yang diberikan oleh
Walgito yang menyatakan bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-
aktivitas, dan perilaku serta aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Perilaku atau aktivitas-aktivitas di sini adalah dalam pengertian luas,
yaitu meliputi perilaku yang menampak overt behavior dan juga perilaku yang tidak menampak innert behavior Walgito,2004:10.
Tiga definisi psikologi di atas menunjukkan bahwa perilaku manusia baik yang
terlihat maupun yang tidak terlihat adalah objek penelitian psikologi yang utama. Psikologi memiliki beberapa bidang ilmu di dalamnya. Bidang-bidang ilmu psikologi
tersebut antara lain psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi pendidikan, psikologi industri, dan psikologi kepribadian. Setiap bidang
memiliki fokus penelitian yang berbeda dalam rangka mempelajari perilaku manusia. Perbedaan antara psikologi kepribadian dengan bidang psikologi lainnya terletak
dalam “…usahanya untuk mensintesiskan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam bidang-bidang psikologi lain tersebut” Koeswara,1991:3. Dengan
demikian, psikologi kepribadian meneliti lebih lanjut kaitan antara berbagai bidang psikologi untuk memperoleh kesimpulan tentang perilaku manusia secara total atau
menyeluruh.
2.2.2 Definisi Kepribadian dalam Psikologi