Kedekatan seorang polisi dan rekannya dapat mempengaruhi hubungan perkawinan bagi Mary Frances. Neal, suaminya, tidak mempermasalahkan siapapun rekan kerja
Mary baik pria atau wanita tetapi ia tidak dapat melakukan hal yang sama. Mary mengakui bahwa dirinya akan cemburu dan hal tersebut akan sulit diatasi jika benar-
benar terjadi pada dirinya. Perilaku Mary yang mengejutkan Sally itu merupakan suatu bentuk
unconditioned response yang negatif sebagai hasil dari classical conditioning. Ia seharusnya tidak merasa cemburu seperti yang dilakukan suaminya. Tanggapan Mary
mengakibatkan consequence yaitu usaha untuk menjaga diri dari perbuatan negatif terhadap rekan polisi wanita suaminya itu. Kegagalan untuk mengatasi rasa cemburu
dapat merusak keutuhan rumah tangga sehingga menjadi sebuah punishment bagi Mary. Polisi senior seperti dirinya telah cukup memahami sifat hubungan sesama
polisi dalam menjalankan tugas bersama. Kecemburuan yang terjadi menunjukkan bahwa pemahaman Mary tidak menjamin adanya kesesuaian dalam berperilaku.
Usahanya untuk membiasakan diri bersikap positif adalah sebuah bentuk modifikasi perilaku agar sesuai dengan pemahaman yang telah ia miliki sebelumnya.
3.2.2.11 Sophia Amadetto dan Geri Casey
Kasus penganiayaan anak-anak yang ditangani Sophia dalam Anti-Crime Squad masih mengganggu pikirannya. Ia merasa perlu untuk menceritakan hal tersebut kepada Geri
dalam sebuah pertemuan yang telah direncanakan sebelumnya, perilaku itu sering dilakukan Sophia. Ia mengetahui bahwa Geri saat itu bertugas dalam SCU dan
bertanya mengenai cara Geri menghadapi bermacam kasus perkosaan. “If there’s anything I dislike about this assignment, that’s it,” Geri said, frowning. “On the other
hand, I feel a great deal of satisfaction when I can put one of these mutts away for a
while” Taubman, 1987:199. Jawaban yang diberikan Geri tidak secara langsung menjelaskan tentang cara yang dimaksudkan oleh Sophia. Penangkapan para pelaku
tindak perkosaan memberikan kepuasan bagi Geri sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah atau menghadapi stress saat menangani bermacam kasus perkosaan
ia harus melakukan penyesuaian tertentu. Geri tidak menyukai kasus-kasus perkosaan, hal itu merupakan perilaku alaminya. Classical conditioning berupa kewajiban
menjalankan tugas dalam SCU belum menghasilkan response yang sesuai bagi dirinya sehingga ia menciptakan perubahan terhadap bentuk consequence yang menyertainya.
Reward atas penyelesaian setiap kasus dianggap sebagai sebuah kepuasan yang dapat disamakan dengan hal lain seperti liburan, hadiah, atau bonus. Perubahan tersebut
menjadi bagian dari operant conditioning sebagai akibat timbulnya stress saat bertugas.
Sophia merasa tenang setelah menceritakan masalahnya. Ketenangan tersebut tidak dapat menjadi jaminan bahwa ia akan menggunakan cara yang telah dijelaskan
oleh Geri atau ia tidak akan merasa stress saat menghadapi kasus perkosaan atau semacamnya. Sophia dapat melupakan penjelasan Geri dan akan mengalami stress
atas hal yang serupa di waktu lain. Hal tersebut terjadi karena perubahan perilaku dalam dirinya berlangsung melalui operant conditioning yang ditandai dengan
tindakannya bercerita tentang hal-hal yang mengganggu pikirannya. Sophia tidak merasa perlu untuk mengatasi stress sendiri seperti yang dilakukan Geri selama ia
masih dapat meminta bantuan dan mendapat perhatian dari teman-temannya. Geri menyampaikan keinginan Alex Grandey untuk bertemu dengan Sophia.
Ia menerangkan kepada Sophia mengenai hal itu termasuk kemungkinan bagi Sophia dan Alex untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman. Pernyataan Geri
tentang kedudukannya terhadap mereka dalam keadaan tersebut menampilkan sebuah
perilaku yang menarik. “I just don’t want you to go out with him and then call me the next day with stories about your miserable evening. I’ll tell you what I told him: I
don’t want to hear from either of you about the other. I like you both and I’m not going to get caught in the middle if something doesn’t work out.” Taubman,
1987:202. Kesimpulan dari pernyataan itu adalah Geri memilih untuk bersikap netral atau tidak memihak salah satu di antara mereka. Alasan yang diungkapkan sebagai
dasar perilaku netral tersebut belum dapat dipahami sepenuhnya walaupun Sophia menanggapi pernyataan Geri secara positif.
Sikap netral dipilih untuk menghindari penilaian atau keputusan yang bersifat memihak. Sikap itu dianggap lebih memiliki rasa keadilan bagi para pihak yang
bersengketa. Alasan yang merupakan conditioned reinforcer bagi Geri adalah hubungan erat yang terjalin baik dengan Sophia maupun Alex. Response positif yang
diberikan Sophia belum dapat memastikan bahwa perilaku Geri terbukti memiliki consequence yang mengandung reward. Hubungan erat antara Geri dengan dua
temannya membuat perilakunya terhadap mereka tercipta melalui classical conditioning. Ia akan berusaha membantu karena ia menyukai mereka. Keputusan
Geri untuk bersikap netral tidak mencerminkan hal tersebut karena ia dengan tegas telah menolak untuk memberikan bantuan ketika Sophia dan Alex mengalami
permasalahan sebagai akibat hubungan pribadi mereka. Perilaku yang muncul jika Geri dihadapkan pada permasalahan itu akan tercipta melalui operant conditioning
seperti menghindar, diam, atau marah. Perilaku-perilaku tersebut dapat dipastikan memiliki consequence yang mengandung punishment berupa perasaan bersalah,
penyesalan, atau kesedihan karena ia telah bertindak kasar terhadap mereka. Jika Geri ternyata tetap bersedia membantu maka perilakunya pada saat itu masih tetap netral
namun telah mengalami beberapa modifikasi.
Pembicaraan mengenai polisi-polisi pemula menghasilkan persamaan perilaku bagi Geri dan Sophia. Mereka tidak ingin bertugas bersama polisi pemula karena ulah
mereka yang berlebihan di lapangan dan mereka juga sering mengeluh pada hal-hal yang telah menjadi risiko atau konsekuensi dari profesi polisi 1987:202-203. Mereka
juga mengakui bahwa mereka tidak ingin memberikan penilaian negatif terhadap para polisi pemula dan menyatakan bahwa hal tersebut terjadi dalam keadaan terpaksa.
Mereka juga membedakan polisi pemula wanita dengan pria. Menurut Geri, polisi pemula pria sering memperburuk keadaan di lapangan karena mereka merasa perlu
untuk membuktikan diri setelah melakukan kesalahan. Keengganan polisi pemula pria untuk menceritakan keadaan tersebut menjadi salah satu sumber kekacauan. Sophia
berpendapat bahwa NYPD memerlukan lebih banyak polisi wanita karena mereka lebih mudah diajak berkomunikasi dan tidak merasa terancam saat melakukan
kesalahan dalam bertugas. Polisi pemula baik wanita maupun pria memerlukan waktu untuk
menyesuaikan diri antara keadaan di lapangan dengan pendidikan dan latihan di akademi. Penilaian negatif atas kehadiran polisi pemula terjadi karena sebagian besar
dari mereka sering mengakibatkan kekacauan di lapangan. Keengganan polisi senior untuk bertugas bersama polisi pemula akan semakin memperburuk keadaan dan tidak
seharusnya terjadi. Perilaku para polisi senior harus mampu menciptakan perkembangan yang positif bagi para polisi pemula walaupun sering bertentangan
dengan penilaian pribadi mereka. Sophia berminat untuk pindah ke bagian Narcotics, ia kemudian bertanya
mengenai pengalaman Geri di bagian itu. Geri menjelaskan bahwa perbedaan kemampuan antara pria dan wanita saat bertugas masih dapat dirasakan walaupun
beberapa polisi wanita telah bekerja di bagian tersebut. “This is still a macho job,
even if we’re the ones doing it,” she continued. “You can’t admit to anyone that your knees are shaking and your stomach hurts.” Taubman, 1987:205. Hal serupa pernah
diucapkan Geri ketika ia bertemu dengan Sophia, Mary Frances, dan Sally. “It’s just that men are taught as little boys to be physical, to be aggressive. Women who come
on this job have to teach themselves to do that. We have to take on qualities we weren’t taught as children.” Taubman, 1987:14. Ia mengakui dan menekankan
bahwa meskipun wanita dapat menjalankan tugas sebagai polisi dengan baik, perbedaan kemampuan dengan polisi pria sering menjadi hambatan dan menuntut
penyesuaian yang berkelanjutan. Geri juga menyatakan bahwa perbedaan perilaku antara pria dan wanita
merupakan hasil dari proses pengajaran yang telah terjadi sejak masa kanak-kanak. Dalam sebuah masyarakat yang tradisional, perilaku pria dan wanita sebagian besar
tercipta melalui classical conditioning yang ketat. Proses tersebut penting untuk menginternalisasikan peran-peran sosial yang akan dijalankan sebagai anggota
masyarakat. Masyarakat yang mulai meninggalkan kebiasaan tradisional akan mengembangkan peran-peran sosial yang modern. Anggota masyarakat tersebut
mengalami kesulitan ketika peran-peran sosial itu menuntut kemampuan yang belum pernah dimiliki secara tradisional. Wanita yang dibesarkan secara tradisional akan
merasakan perbedaan kemampuan yang signifikan terhadap pria dalam sebuah masyarakat modern. Perbedaan kemampuan terutama dalam hal mental dapat diatasi
dengan mengembangkan perilaku melalui operant conditioning. Proses tersebut memungkinkan perbaikan dan peningkatan kemampuan wanita sehingga mereka
dapat menjalankan perannya dengan baik. Keinginan Sophia untuk pindah ke bagian Narcotics adalah stimulus bagi
dirinya yang menghasilkan response berupa usaha untuk mempelajari beberapa hal
tentang bagian tersebut dari bermacam sumber. Perilaku yang ditampilkan Sophia yaitu tindakan mengajukan pertanyaan kepada Geri yang memiliki pengalaman
bekerja di bagian itu. Perilaku tersebut merupakan cara belajar melalui pengamatan Observational Learning untuk menghimpun pengetahuan dan merancang bentuk
perilaku berikutnya. “People learn by observing other persons and events and not merely from the direct consequences of what they themselves do. What you know and
how you behave depends on what you see and hear and not just on what you get” Mischel,1981:84. Sophia belajar dengan memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan Geri. Cara belajar tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan usaha yang harus ditempuhnya agar berhasil diterima di bagian
Narcotics.
3.2.2.12 Perpindahan Mary Frances Devlin ke Bagian Anti-Crime