Latar Sosiologis, Latar Psikologis, dan Latar Simbolik

a raincoat in the car if they were driving” Taubman, 1987:77. Gambaran cuaca yang dingin disertai gerimis dan hujan yang sesekali turun selalu mewarnai keseluruhan cerita dalam novel. Elemen berikutnya yaitu lingkungan tokoh secara religius, moral, intelektual, sosial, dan elemen emosional tidak terdapat dengan jelas sehingga analisis yang memadai terhadap dua elemen tersebut tidak dapat dilakukan. Peneliti menyimpulkan bahwa elemen pertama yaitu lokasi geografis topografi, pemandangan, interior ruangan adalah elemen yang paling dominan dalam Lady Cop. Menurut penjelasan Kenney, pengarang Lady Cop termasuk dalam golongan pengarang regionalist. The regionalist’s interest in what it is like to live in a particular place ―say, the deep South ―is not in any sense a rejection of universality. The process of being influenced by the region in which one is born and raised is a universal process. Moreover, we may well discern within the particular mores of a particular place further patterns of behavior that are universal Kenney, 1966:43. Dengan demikian pembaca yang belum pernah mengunjungi kota New York dapat membayangkan kehidupan kota tersebut melalui gambaran yang diberikan oleh pengarang.

3.1.3.3 Latar Sosiologis, Latar Psikologis, dan Latar Simbolik

Analisis latar pada bagian ini dilakukan berdasarkan sifat latar yaitu sosiologis, psikologis, dan simbolik. Dalam latar sosiologis, status sosial tokoh dapat diketahui. Geri Casey telah digambarkan sebagai tokoh yang hidup sendiri, ia belum mempunyai pasangan hidup dalam usianya yang sudah cukup matang. Pekerjaan Geri sebagai detektif di sisi lain memperlihatkan eksistensinya dalam NYPD meskipun posisi tersebut tidak sepenuhnya diakui oleh beberapa rekannya. Perlakuan tersebut didasarkan pada alasan bahwa dirinya adalah seorang wanita yang dianggap lebih menggunakan daya tarik fisik daripada prestasi kerja untuk mendapatkan posisi detektif. “Most of them were saying it was just because you were a girl and you’d never have gotten it if it hadn’t been for that” Taubman, 1987:117. Kalimat tersebut diucapkan oleh Alex Grandey, teman sekaligus mantan rekan Geri. Mary Frances Devlin adalah seorang polisi dan ibu rumah tangga. Ia digambarkan sedang mengalami masalah dalam jadwal pekerjaan yang mengganggu kehidupan rumah tangganya. Permasalahan tersebut terjadi setelah kelahiran anaknya, Stevie. ”Working around-the-clock was what really bothered her. She had to find a way to get off that schedule. Maybe steady midnights was the answer. It would mean changing her whole lifestyle. And if she made a collar during the night, she would lose time with her family” Taubman, 1987:32. Dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas patroli, Mary tidak mengalami permasalahan seperti Geri. Tokoh Sally Weston dalam novel sedang berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya adalah seorang polisi yang baik. Ia menjalani proses yang sama dengan beberapa polisi pemula lainnya. “She hadn’t wanted a career chasing criminals before she took the test, but now that she was a cop, she ought to be doing what she was trained for. If she couldn’t do some of it, it was better that she find out now” Taubman, 1987:52. Usahanya tersebut mendapat penghargaan dari atasan dan rekan-rekan kerjanya. Sementara itu, tokoh Sophia Amadetto sering bermasalah dengan beberapa orang di tempatnya bekerja karena sifatnya yang emosional. Ia menjalani pekerjaannya sesuai kemampuannya dan tidak ingin mendapat posisi yang berpotensi menimbulkan masalah bagi dirinya. Ia sedang menjalin hubungan dengan Alex Grandey, pria yang diharapkan dapat menggantikan tempat Greg dalam hidupnya. “It’s still starting,” Sophia said, trying to smile. “We went out a couple of nights ago for the first time” Taubman, 1987:256-257. Ia memberitahukan status hubungannya kepada Mary secara rahasia. Latar psikologis menunjukkan kondisi psikologis tokoh melalui penggunaan kata-kata tertentu untuk menggambarkan sebuah objek atau lingkungan di sekitar tokoh tersebut. Empat tokoh polisi wanita tersebut termasuk dalam tipe tokoh bulat round character. Tipe tokoh tersebut mempengaruhi latar psikologis setiap tokoh sehingga penggunaan kata-kata terhadap objek atau lingkungan tidak dapat menjadi dasar dalam menentukan kondisi psikologis para tokoh. Penggunaan bahasa atau kata- kata kasar oleh tokoh polisi baik wanita maupun pria dalam Lady Cop dengan demikian juga tidak dapat memberikan gambaran latar psikologis yang jelas. Latar simbolik menampilkan hubungan antara tokoh dengan suatu objek yang menjadi tanda untuk menjelaskan perilaku tokoh itu. Latar ini berkaitan erat dengan analisis ekstrinsik yang akan dilakukan terhadap Lady Cop. Empat tokoh tersebut berhubungan dengan bermacam-macam objek dari awal hingga akhir cerita sehingga latar simbolik mendominasi keseluruhan cerita novel. Peneliti tidak menghadirkan contoh latar simbolik dalam analisis latar sebab dalam analisis ekstrinsik hal tersebut dapat ditemukan dan telah menjadi suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.

3.1.4 Alur Lady Cop