Total 8
2,0475
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa model orde pertama yang dibangun sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Hal ini berarti model
yang dibangun relevan untuk digunakan dalam tahap yang selanjutnya yaitu ; tahap steepest ascent, sesuatu tahap yang bertujuan mencari setting baru untuk percobaan
selanjutnya.
5.2.3. Steepest Ascent
Steepest ascent adalah suatu prosedur pergerakan fungsi pada titik yang diberikan untuk pencarian nilai maksimal lokal. Cara perhitungan Metode Steepest Ascent dapat
dilihat pada Tabel 5.5. Cara perhitungan pergerakan Level pada Metode Steepest Ascent
Tabel 5.5. Cara Perhitungan Pergerakan Level pada Metode Steepest Ascent Prosedur
X
1
X
2
1 Perubahan relatif pada unit desain b
i
b
1
b
2
2 Unit Origin 1 unit desain A
+1
-A
-1
2 B
+1
-B
-1
2 3 Perubahan relatif pada origin
1
1
2
1
1
2
2
2
4 Perubahan per n pada variabel I ∆
3
1
3
1
3
2
3
1
Keterangan : A
+1
= Nilai level tinggi temperatur A
-1
= Nilai level rendah temperatur B
+1
= Nilai level tinggi lama pemanasan B
-1
= Nilai level rendah lama pemanasan
Universitas Sumatera Utara
Pengumpulan data percobaan steepest ascent dilakukan pada tanggal 20 Januari sampai dengan 22 Maret 2011. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Perhitungan pergerakan Level pada Metode Steepest Ascent.
Tabel 5.6. Perhitungan Pergerakan Level pada Metode Steepest Ascent Keterangan
X
1
X
2
Perubahan relatif pada unit desain b
i
0,025 0,175
Unit Origin 1 unit desain 1,5
0,25 Perubahan relatif pada origin
0,0375 0,04375
Perubahan per n pada variabel i ∆
1 0,8571
Pergerakan steepest ascent X
1
X
2
Hasil Percobaan
Ltr
Level awal origin = 0 80
7 -
Level pergerakan origin + n ∆ n = 1
81 7,86
2,1 Level pergerakan origin + n
∆ n = 2 82
8,71 2,4
Level pergerakan origin + n ∆ n = 3
83 9,57
1,9
Dari hasil pengumpulan data yang telah dikumpulkan maka dapat ditentukan titik origin untuk penelitian selanjutnya yang bertujuan untuk membuat model orde kedua.
Untuk n = 1, percobaan dilakukan pada temperatur X
1
= 81 C dan lama pemanasan
X
2
= 7,86 jam, dimana hasil percobaan memberikan hasil sebanyak 2,1 Liter pembuatan VCO. Demikian seterusnya untuk percobaan berikutnya. Penentuan titik origin adalah
berdasarkan kepada pergerakan level yang memberikan pembuatan VCO yang paling maksimum yaitu pada pergerakan level pada n = 2, dimana X
1
= 82 C dan X
2
= 8,71 jam.
5.2.4. Penentuan Model Orde Kedua