Uji Ketidaksesuaian Model Orde Pertama

Contoh perhitungan: untuk mendapatkan nilai b = 2,05 adalah sebagai berikut: 0,125 x 16,4 + 0 x 0,3 + 0 x 1,1 = 2,05 Dari langkah-langkah perhitungan diatas maka telah dapat diperoleh persamaan model orde pertama yaitu: Y = 2,05 + 0,075X 1 + 0,275X 2

5.2.2. Uji Ketidaksesuaian Model Orde Pertama

Uji ketidaksesuaian terhadap model orde pertama dilakukan sebagai dasar untuk melangkah ke arah wilayah titik optimal faktor. Uji ini bertujuan melihat kesesuaian model yang dibangun terhadap data hasil eksperimen. Cara perhitungan akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Perhitungan derajat kebebesan df degree of freedom Model linear orde pertama memiliki df = k = 2 lack of fit memiliki df = k + 1 = 2 + 1 = 3 error memiliki df = n – 2k – 1 = 8 – 4 – 1 = 3 2. Perhitungan jumlah kuadrat SS Sum of Square a. Model linear Perhitungan untuk model = 1 iy b k i i ∑ = = 0,075 x 0,3 + 0,275 x 1,1 = 0,325 b. Lock of fit Ketidaksesuaian Perhitungan untuk Lock of fit Ketidaksesuaian = 2 1 ˆ i i k i i y y r − = ∑ Universitas Sumatera Utara = 1 2,05 + 0,075 -1 + 0,175 -1 + 1,7 2 + 12,05 + 0,075 1 + 0,175 -1 + 1,8 2 + ...+ 12,05 + 0,075 0 + 0,275 0 + 1,8 2 = 1,515 c. Error Perhitungan untuk Error = 2 1 i u y y − ∑ = 2,3 – 2,075 2 + 1,9 – 2,075 2 + 2,3 – 2,075 2 + 1,8 – 2,075 2 = 0,2075 3. Perhitungan rata – rata kuadrat MS Mean Square Perhitungan MS untuk model linear : MS F = SS F df = 0,325 2 = 0,1625 Perhitungan MS untuk lack of fit: MS LOF = SS LOF df = 1,515 3 = 0,505 Perhitungan MS untuk error: MS E = SS E df = 0,2075 3 = 0,06917 4. Perhitungan F hitung Untuk model linear : F hit = MS F MS E = 0,1625 0,06917= 2.3494 Untuk lack of fit: F hit = MS LOF MS PE = 0,505 0,06917= 7,3012 Diasu msikan tingkat kepercayaan adalah 95, maka nilai α = 0,05. Nilai F tabel untuk model linear V 1 = 2, V 2 = 3 yaitu F 0,05 ; 2; 3 = 9,55 ; dan nilai F tabel untuk lack of fit V 1 = 3, V 2 = 3 yaitu F 0,05 ; 3; 3 = 9,28 ; 5. Pengujian hipotesis sumber Hipotesis sumber-sumber yang diuji dibandingkan dengan terhadap F hit . Bila F hitung F tabel ; maka H o ditolak dan sebaliknya bila F hitung F tabel ; maka H o diterima. Pengujian sumber sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Untuk model linear: H = Model linear tidak memiliki efek terhadap kenaikan nilai variabel respon. H 1 = Model linear memiliki efek terhadap kenaikan nilai variabel respon. F hitung F tabel 0,05; 2; 3 2.3494 9,55; maka H diterima. Ini menunjukkan bahwa seluruh variabel di dalam persamaan linear yang diperoleh tidak memberikan peningkatan yang signifikan terhadap kenaikan volume pembuatan VCO. Untuk lack of fit: H = Model yang dibuat tidak memiliki ketidaksesuaian terhadap nilai variabel respon yang diperoleh. H 1 = Model yang dibuat memiliki ketidaksesuaian terhadap nilai variabel respon yang diperoleh. F hitung F tabel 0,05; 3; 3 7,3012 9,28; maka H diterima. Ini menunjukkan bahwa model dapat memberikan estimasi hasil sesuai dengan hasil volume VCO yang diperoleh dari percobaan. Hasil dari perhitungan diatas dapat dilihat pada Tabel 5.4. Perhitungan uji ketidaksesuaian untuk Model Orde Pertama. Tabel 5.4. Perhitungan Uji Ketidaksesuian untuk Model Orde Pertama Sumber Variasi df SS MS F hit F tabel Model Linear 2 0,325 0,1625 2.3494 9,55 Lack of fit 3 1,515 0,505 7,3012 9,28 Error 3 0,2075 0,06917 Universitas Sumatera Utara Total 8 2,0475 Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa model orde pertama yang dibangun sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Hal ini berarti model yang dibangun relevan untuk digunakan dalam tahap yang selanjutnya yaitu ; tahap steepest ascent, sesuatu tahap yang bertujuan mencari setting baru untuk percobaan selanjutnya.

5.2.3. Steepest Ascent