Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian mengenai “Peranan Interogasi oleh Penyidik Terhadap Tersangka dalam Kasus Tindak Pidana Pencurian studi pada Polsekta Medan Baru”, maka dapat ditarik kesimpulan dari tinjauan kepustakaan dan studi pada Polsekta Medan baru tentang interogasi dan peranannya, sebagai berikut: 1. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tindak pidana pencurian adalah: a. Peraturan hukum nasional, yaitu: 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP Dalam KUHP, tindak pidana pencurian diatur dengan tegas dan jelas dalam pasal 362-367 KUHP. Dalam pasal 362 KUHP dijelaskan tentang pengertian pencurian dan apa saja yang menjadi unsur- unsurnya sehingga perbuatan seseorang dapat dinamakan sebagai tindak pidana pencurian. 2 Undang-undang Telematika b. Peraturan hukum Internasional, yaitu: 1 Kongres VIII1990 di Havana dan pada Kongres X 2000 di Wina tentang “The Prevention of Crime and Treatment of Offenders” karena erat kaitannya dengan economic crimec dan organized crime terutama untuk tujuan money laundering. 2 Pencurian melalui cyber media atau sering disebut dengan kejahatan dunia maya atau cyber crime, “European Committee on crime Problems” membentuk panitia ahli di bidang Cybercrime yang Universitas Sumatera Utara kemudian disebut dengan “Committee of Experts on Crime in Cyberspace dan berhasil menyusun “Draft Convention on Cybercrime”. Draft Konvensi Cybercrime ini terdiri dari 4 bab: I mengenai peristilahan,II mengenai tindakan-tindakan yang diambil di tingkat nasional domestic negara anggota di bidang Hukum Pidana Materiil dan Hukum Acara, III mengenai Kerja sama Internasional, dan IV ketentuan penutup. 2. Dalam melakukan interogasi berbagai macam trik dan metode diterapkan oleh si interogator, mulai dari penampilan dan sikap yang kadang lebih mirip algojo ketimbang hamba hukum, sangar dan bengis, trik yang menjebak, menggiring opini, menyudutkan yang diinterogasi, memaksa, menyiksa sampai ‘cuci otak’ istilah yang digunakan untuk mengakui sesuatu yang tak ada menjadi fakta, sehingga tujuan interogasi bergeser dari ingin menyingkap kebenaran menjadi ‘sesuai pesanan’. Akan tetapi perlu diketahui bahwa Polisi sebagai penyidik tetap memperhatikan dan menjaga HAM si pelaku tindak kejahatan. Dimana Polisi melakukan pendekatan-pendekatan secara kekeluargaan agar pelaku mau mengakui dan memberikan informasi mengapa ia melakukan tindak kejahatan itu.

B. Saran