Adanya pembackingan pencurian oleh oknum kepolisian.

Asas penegakan hukum yang cepat, tepat, sederhana dan biaya ringan, hingga saat ini belum spenuhnya, mencapai sasaran seperti yang diharapkan masyrakat. Sejalan dengan itu pula masih, banyak ditemui sikap dan perilaku aparat penegak hukum yang merugikan masyarakat maupun keluarga korban. Harus diakui juga bahwa banyak anggota masyarakat yang masih sering melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku yaitu mempengaruhi aparatur hukum secara negatif yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku pada proses penegakan hukum yang bersangkutan dengan diri, pribadi, keluarga atau anaknyakelompoknya. Banyak faktor yang mempengaruhi belum berperannya masyrakat secara baik dan optimal sesuai ketentuan dalam proses penegakan hukum, disamping itu masih banyak ditemui hambatan kendala-kendala yang merugikan masyarakat selama proses penegakan hukum tersebut. Contohnya : a. Adanya pembackingan pencurian oleh oknum kepolisian. b. Kurangnya kepercayaan masyarakat c. Kurangnya kesadaran hukum ditengah-tengah masyrakat.

A. Adanya pembackingan pencurian oleh oknum kepolisian.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Saryono, dalam hal oknum kepolisian yang turut dalam pencurian atau sebagai backing dalam kasus pencurian, maka penyidik langsung membuat surat pengaduan kebagian PROPAM dimana bagaian ini yang menjadi pengatur dan pengawas aparat kepolisian dalam mengemban tugas. Penyidik jika menemukan adanya usaha pembackingan tersebut maka penyidik dapat secara langsung menahan atau melakukan upaya paksa membuat surat penangkapan kepada Universitas Sumatera Utara oknum kepolisian yang membacking dan diproses secara undang-undang yang berlaku dan tidak dibawa ke Mahkamah Militer langsung dan ditahan bersama-sama dengan sipelaku. Tentu saja jika oknum kepolisian turut dalam membacking usaha pencurian memiliki alasan-alasan yaitu merasa kurang dengan apa yang didapatnya dari pekrjaannya dan dikarenakan adanya pergaulan bebas yang mana pergaulan bebas berarti adanya keinginan untuk memperkaya dan memuaskan diri sendiri. Tentu akan terasa berat jika penyidik mengetahui bahwa rekan satu profesi di kepolisian turut serta dalam melakukan pencurian atau pun yang membacking usaha pencurian. Akan tetapi berdasarkan keterangan yang didapat, jika terjadi hal demikian rekanan tersebut harus dikesampingkan demi tegaknya hukum, dalam hal ini penyidik yang mengemban tugas dalam menuntaskan kasus pencurian, tidak perlu merasa tertekan dalam menegakkan hukum kepada oknum yang melenceng. Dua tahapan dalam menjatuhkan hukuman kepada oknum kepolisian tersebut yaitu: 1. Oleh institusi kepolisian memecat oknum tersebut dan diproses dalam peradilan umum dimana oknum tersebut disamakan dengan masyrakat umum dan dijatuhkan vonis hukuman; 2. setelah vonis hukuman dari pengadilan negeri dijatuhkan, maka oknum tersebut disidang profesi oleh kepolisian dan jika bersalah akan dipecat atau dimutasikan dan pangkatnya diturunkan.

B. Kurangnya Kepercayaan dari Masyarakat