Retno Maruti Mengenal Tokoh Seni Tari Nusantara

Pelajaran 4 Berkreasi Seni Tari Kelompok Nusantara 67 Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian”. Termasuk untuk berburu arca Ganesha, dari Museum Nasional Jakarta ke berbagai pelosok di Jawa Tengah, sampai ke pusat- pusat dokumentasi dan benda purbakala di Belanda. Melalui dunia purbakala juga, ia meniti karir akademi sampai menjadi guru besar di almamaternya. Tari dan purbakala akhirnya dapat dipertemukannya. Tatkala membuat penelitian tentang sejarah tari Jawa dan Bali, Edi menggalinya dari data arkeologi. “Karir akademi saya juga bisa mengikuti dua jalur itu,” ujarnya. Sewaktu mendirikan Jurusan Tari di Institut Kesenian Jakarta, ia memanfaatkan pengalamannya menyusun kurikulum di tempatnya mengajar, Fakultas Sastra UI. Agar lebih memantapkan bidang kesenian, ia mengikuti kursus etnomusikologi di East-West Center, Honolulu, Hawaii, AS tahun 1975. Sebagai arkeolog, Edi prihatin dengan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap purbakala dan tari negerinya. “Secara umum, masyarakat masih belum mengerti tentang perlunya merawat peninggalan purbakala,” ujarnya. Sebagai penari dan pengamat tari klasik Jawa, ia tidak puas dengan perkembangan tari di Indonesia. “Kebudayaan menjurus kepada hiburan dan budaya populer,” kata pengagum Bung Karno dan Koentjaraningrat ini. Kalau itu dibiarkan terus, menurut Edi, kualitas bangsa Indonesia nantinya juga sekualitas hiburan saja. “Padahal, seharusnya kita menjadi bangsa yang mempunyai kemantapan pengalaman batin dan pemahaman konseptual,” ujar penerima bintang “Chevalier des Arts et Leters” dari Prancis itu. Kedua anaknya, yang sudah berkeluarga, tak lagi merepotkannya. Toh Edi masih sangat sibuk. Selain memeriksa tesis, skripsi, disertasi, persiapan mengajar, melaksanakan penelitian, ia juga sering diminta ikut serta dalam simposium, seminar, di dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, ia tidak punya waktu untuk melakukan hobinya memotret dan menyetir mobil. Namun, soal memperhatikan penampilan, Edi masih meluangkan waktu. “Penampilan itu perlu, supaya enak dilihat orang lain,” tukasnya. Info Seni Tari Seniman tari dari Bali I Mario sebenarnya bernama I Ketut Maria. Oleh karena lidah dan telinga orang asing telanjur keliru mengeja namanya, dalam tutur lisan maupun tertulis. Penulis-penulis asing perihal Bali yang datang paruh awal abad ke-20, seperti Colin McPhee, Miguel Covarrubias, John Coast, terburu menyurat namanya dengan ejaan Mario, padahal nama aslinya Maria. Lengkapnya I Ketut Maria. Andai disurat dalam aksara Bali nama Maria akan dieja Marya. 68 Seni Tari untuk SMAMA Kelas X Kerjakan soal-soal berikut dengan baik 1. Mengapa Retno Maruti dianggap sebagai koreografer yang kreatif? 2. Sebutkan 5 buah karya yang telah dihasilkan oleh Theodora Retno Maruti 3. bagaimana Edy Sedyawati menggabungkan kesukaanmya akan tarian dan arkeologi? Pelatihan 4 Pada dasarnya pola lantai tari berpasangankelompok memiliki pola lantai yang • sederhana, seperti pola lantai lurus horizontal, vertikal, dan atau diagonal. Dalam proses penciptaan tari kelompokberpasangan kali pertama yang • dilakukan adalah mempelajari sikap dan gerak dasar tari. Uji Kompetensi 1. Tontonlah pergelaran tari kelompok atau berpasangan di daerah sekitar Anda. Amatilah gerakan-gerakannya. Dokumentasikan gerakan tersebut dan kelompokkan berdasarkan kelompok gerak-gerak tari Nusantara. Laporkan secara tertulis hasil pengamatan Anda 2. Pilihlah salah satu tari kelompokberpasangan dari daerah Anda, pentaskan di depan kelas dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pentas Dokumentasikan sebuah tari kelompok atau berpasangan di daerah Anda. Kemudian, perhatikan tema yang diambil, pola lantai, properti, musik, kostum, dan sebagainya. Buatlah presentasinya di depan kelas Releksi Rangkuman