Akulturasi Seni Tari Seni Tari Kelas 11 Alien Wiriatunnisa Yulia Hendrilianti 2010

Pelajaran 9 Tari Kreasi Baru 149 Pelajaran yang dapat diambil dari penggalan kisah di atas adalah bahwa Retno Maruti mencoba menciptakan tari kreasi baru dengan cara mengapresiasi berbagai macam tari, mulai dari tari kontemporer, modern, sampai tari Nusantara. Dalam menciptakan tari kreasi baru, Retno Maruti menjadikan tari Jawa sebagai dasar penciptaan tari, kemudian mencoba mengkolaborasikannya dengan berbagai tarian. Sehingga muncullah tari Jawa kreasi baru yang memperkaya khazanah seni tari Nusantara. Adapun tahap-tahap dalam penciptaan Tari Kreasi adalah sebagai berikut. 1. Tahap Pembentukan Tahap pembentukan merupakan tahap pewujudan ide ke dalam bentuk gerakan-gerakan. 2. Tahap Modiikasi Gerak Pada tahap ini, gerakan-gerakan yang telah terbentuk dimodiikasi dengan cara diperhalus, atau didistorsi sehingga dapat terlihat gerakan mana saja yang dianggap indah. 3. Tahap Komposisi Pada tahap ini, gerakan-gerakan yang telah dimodiikasi disusun dalam suatu rangkaian sehingga terbentuk suatu susunan gerakan-gerakan yang harmonis, serasi, dan indah. ”Di tari putri ada juga gerak penghubungnya, salah satu geraknya semisal debeg gejug. Ada juga ‘putra gagah’ dengan ‘putra halus’, sebagai pembeda pada volume geraknya,” ujar Nuryanto. Untuk penjelajahan gerak, Retno memang telah memiliki perjalanan panjang dalam melakukannya. Beragam gerak tari pernah dikolaborasikannya, mulai dari tari kontemporer Samgita-nya Sardono W. Kusuma sampai tari Minang. Namun, pakem tari Jawa tetap digaulinya erat-erat, termasuk pada olahan tembang, penguasaan karawitan sehingga mengkristal dalam aura Jawa yang kuat pada karya-karyanya. Lihat saja sederet karya tarinya mulai dari Damarwulan, Abimanyu Gugur, Sawitri, Palgunadi, Roro Mendut, Sekar Pembayun, Ciptoning, Kongso Dewo, Dewabrata, hingga Surapati. Sumber: Harian Umum Sore, Sinar Harapan, 23 Agustus 2003 Gambar 9.2 Tari Bedhaya Sumber: www.lickr.com 150 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XII Jelaskan tahapan-tahapan dalam penciptaan tari kreasi Pelatihan 2

C. Keunikan Tari Nonetnik Nusantara

Khazanah kebudayaan Nusantara tidak hanya terdiri atas kekayaan yang asli muncul dari berbagai etnis di seantero Nusantara, tetapi juga hasil percampuran budaya asli etnis Nusantara dan budaya luar. Hal tersebut pun terjadi dalam khazanah seni tari Nusantara. Seni tari Nusantara pun dipengaruhi seni dari luar sehingga memperkaya khazanah seni tari Nusantara, khususnya seni tari nonetnis Nusantara.

1. Tari Poco-Poco

Tari Poco-Poco adalah tarian mulai dikenal sekitar tahun 1990-an dan puncak kepopulerannya sekitar tahun 2001. Tarian ini biasanya ditarikan pada suasana bersuka ria atau bahkan untuk berolahraga. Tarian ini berasal dari daerah Maluku, tepatnya kota Ambon. Tarian ini termasuk ke dalam jenis tari pergaulan, gerak tari ini didominasi oleh pola langkah dengan variasi pengolahan ruang yang selalu berganti arah. Lagu pengiring yang paling populer adalah lagu Poco-Poco Arie Sapulete; namun sebenarnya dapat menggunakan lagu lagu lain. Info Seni Tari Edi Sedyawati 1981: 112-118 menggambarkan secara vertikal perkembangan tari di Indonesia dalam lima tahapan, yaitu; tahap 1. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik; tahap 2. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing; tahap 3. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan etnik; tahap 4. gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional; dan tahap 5. kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.