Tari Poco-Poco Keunikan Tari Nonetnik Nusantara

152 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XII Gerakan Variasi : Lakukan a, b, c, k, m, d menghadap U, B, S, T dan seterusnya. 2 4 1 3 c k 2 4 1 3 m 2 4 1 3 2 4 1 3 d 2. Tari Komposisi Tari komposisi yang akan Anda pelajari merupakan bentuk dari tari modern atau tari kontemporer Indonesia. Wujud tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungan dari unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Ada pula yang sepenuhnya menampilkan unsur budaya dunia. Ciri khas tari kontemporer Indonesia adalah menyajikan tema, bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini. Jika tari kontemporer cirinya menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini, namun tari modern belum tentu menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal saat ini. Gerak dasar tari komposisi bisa diambil dari pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang penataan sebuah karya tari, serta gambaran umum tentang teknik-teknik gerak. Siswa dirangsang tentang image-image melalui pemilihan, peniruan, interpretasi, pengolahan, perubahan dan pengembangan desain-desain gerak yang tidak saja dipikirkan tetapi harus dilakukan dengan gerakan-gerakan tubuh. Kegiatan ini dilakukan dengan cara eksplorasi, improvisasi, dan mencipta tarian untuk sebuah seni pertunjukan. Ada beberapa latihan dasar dalam melakukan tari komposisi, antara lain sebagai berikut. a. Latihan gerak kepala, tangan, badan, dan kaki untuk menumbuhkan kesadaran bahwa seluruh anggota badan merupakan sumber gerak tari. b. Latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan memperkenalkan dan membiasakan menanggapi birama, tempo, dan frase dalam musik iringan tarinya. c. Latihan bergerak dengan arah untuk tujuan membiasakan anak dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari. Pelajaran 9 Tari Kreasi Baru 153 d. Latihan bergerak dengan membentuk formasi untuk tujuan melatih konsentrasi sehingga dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari dan melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Gerakan dalam tari komposisi bisa Anda dapatkan dengan melakukan eksplorasi dan improvisasi gerak. Eksplorasi ini bisa berdasarkan pada isi, sensasi kinetik, dan tema. a. Eksplorasi gerak berdasarkan isi ideasional melalui persepsi langsung, antara lain sebagai berikut. 1 Badai di tengah laut 2 Suara tertawa 3 Anak-anak bermain 4 Langit berbintang 5 Jalan raya di tengah kota 6 Kursi malas 7 Penjualan obral 8 Cakrawala 9 Pipa berasap b. Improvisasi gerak dengan sensasi kinetik, antara lain sebagai berkut. 1 Tegang dan kendor 2 Bagaimana rasanya berlari cepat 3 Memalu paku 4 Susu yang berbuih 5 Meniup balon 6 Duduk di puncak dunia 7 Berlayar di tengah badai 8 Berjalan di angkasa luar 9 Memegangi sebuah ekor layang-layang c. Eksplorasi gerak dengan tema, antara lain sebagai berikut. 1 Di tengah hari yang panas dan lembab 2 Terkunci di sebuah kamar yang kecil gelap 3 Larut malam di tempat yang asing dan suram 4 Merasakan kertas ampelas 5 Mandi dengan air dingin 6 Mencicipi jeruk yang asam 7 Pasir panas di telapak kaki 8 Ski di lereng yang terjal 9 Angin bertiup dari dataran gunung 10 Menyelam ke dasar air yang dingin 154 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XII Setelah Anda mempelajari tentang beberapa gerakan dasar tari komposisi, Anda dapat mulai menata gerakan-gerakan dasar tersebut menjadi sebuah karya tari. Hasil dari gerakan tari komposisi dapat Anda tampilkan di depan teman- teman sekelas Anda atau dalam acara sekolah. Untuk mementaskan karya tari, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan persiapkan terlebih dahulu. Hal-hal tersebut antara lain desain lantai, desain atas, desain musik, dramatik, dinamika, tema, tata rias dan busana, tata pentas, tata lampu, dan tata suara. Desain lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis yang dibuat oleh formasi penari. Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan yang berada di atas lantai. Desain musik adalah pola ritmik dalam tari. Desain dramatik adalah tahap-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya variasi-variasi di dalam tari. Tema adalah ide persoalan dalam tari. Tata rias dan busana adalah rias wajah dan pakaian untuk mendukung penampilan penari di atas pentas. Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Seperangkat benda yang berada di atas pentas untuk mendukung pergelaran tari disebut dengan seting. Tata lampu adalah penataan seperangkat lampu di pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata suara adalah penataan seperangkat alat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik iringan tari, pada waktu pergelaran tari berlangsung Lakukan gerakan-gerakan berikut dengan baik 1. Gerakan dasar tari Poco-Poco 2. Gerakan variasi tari Poco-Poco 3. Salah satu gerakan eksplorasi tari komposisi berdasarkan isi 4. Salah satu gerakan improvisasi tari komposisi dengan sensasi kinetik 5. Salah satu gerakan eksplorasi tari komposisi berdasarkan tema Pelatihan 3

D. Sikap Apresiatif Terhadap Tari Kreasi

Apabila Anda sudah bisa menganalisis sebuah pertunjukan tari berdasarkan hasil pengamatan langsung, berarti Anda telah melatih diri Anda sebagai seorang apresiator. Untuk menjadi seorang apresiator yang baik, cobalah perhatikan dan amatilah contoh hasil analisis tarhadap karya tari tunggal sebagai berikut. Henrieta Horn 33 adalah seorang tokoh penari dan koreografer yang berasal dari Essen Jerman. Ia menciptakan karya tari ini dan langsung menarikannya sendiri di hadapan penonton Indonesia beberapa waktu Pelajaran 9 Tari Kreasi Baru 155 lalu. Tarian yang menggunakan properti kursi dan meja berdurasi 25 menit ini sangat memukau penonton. Pertunjukan diawali oleh suasana panggung dengan lampu yang temaram. Meja dan kursi diletakkan di pojok kanan depan panggung, tempat penarinya duduk membeku dipojok kanan depan. Wajahnya yang sayu diterangi oleh cahaya. Untuk beberapa saat, ia menghimpun tenaga sebelum bangkit dari ketermenungannya. Warna properti hijau muda sama persis dengan warna kostum yang dikenakannya. Bentuk kostum yang dikenakan sekilas tidak tampak seperti kostum tari, bentuknya merupakan setelan jas dengan celana panjang menambah keunikan karya tari tersebut. Bagian awal tari ini berlangsung beberapa saat dengan iringan musik yang mengalun sampai penari tersentak dari ketermenungannya. Nampaknya penari masih terikat dengan keberadaan properti tersebut. Bagian selanjutnya adalah pengolahan gerakan yang diangkat dari aktivitas sehari-hari, bahkan sesekali ia juga melakukan gerakan kasar dan liar. Olahan-olahan gerak, seperti gerak pada tari tradisional tidak tampak dalam keutuhan pertunjukan tari ini. Meja dan kursi baginya merupakan pusat gravitasi dalam keleluasan bergerak yang tidak terbatas. Panggung yang luas tidak tampak kosong karena pengaturan tata cahaya yang terfokus pada keberadaan penari yang hanya berjumlah seorang. Pengisian ruang diolah sedemikian rupa, melalui perpindahan dari kegelapan atau kekosongan panggung. Dengan penataan cahaya yang maksimal, keberadaan penari yang hanya seorang ini mampu melahirkan kesan seolah- olah di panggung terdapat enam penari. Pada bagian selanjutnya, dia masih mencoba merespon properti yang ada. Di seling oleh irama yang saling mengisi keutuhan garapan, dia bertopang dagu menjatuhkan dadanya pada meja, menelungkup, bangkit kembali, menoleh ke langit, merentangkan dan menekukkan tangan dan kaki, memutar tubuh, dan berpaling. Rangkaian gerak ini dilakukannya berkali-kali dengan tempo yang bervariasi, mulai Gambar 9.9 Henrieta Horn Sumber: www.folkwang-tanzstudio.de Gambar 9.10 Meja dan kursi merupakan pusat gravitasi dalam keleluasan bergerak Sumber: www.folkwang-tanzstudio.de 156 Seni Tari untuk SMAMA Kelas XII dari lambat, sedang, cepat, cepat sekali, diam, sambil memandangi ekspresi mukanya yang lega, pasrah, serta kepuasan yang dalam. Sebelum dia mengakhiri garapan tari tunggal ini, dia juga mengolah properti dengan mencampakannya. Kursi dan meja dia tendang hingga terbalik. Selanjutnya, dia kembali melakukan gerakan seperti berlari-lari kecil, melompat, duduk, berdiri, dan berjalan pelan. Dia melakukannya di antara meja dan kursi yang terbalik. Secara mendadak dia merentangkan dan menekukan tubuh. Jika lelah, dia menggelantung pada sandaran kursi serta mengelus-ngelusnya. Akhir dari pertunjukan garapan tari ini adalah munculnya bayangan di layar panggung berbentuk meja raksasa, disusul dengan sosok penari yang dibuat siluet nampak seperti sesosok hantu yang menyihirnya. Carilah informasi mengenai tari tunggal kreasi nonetnik pada daerah lain. Buatlah laporannya untuk kemudian didiskusikan Pelatihan 4 Setelah Anda berlatih menjadi seorang apresiator, berikut ini Anda akan berlatih bagaimana belajar mempresentasikan hasil apresiasi secara lisan di hadapan teman-teman Anda di kelas. Tahap-tahap yang perlu diketahui dan dilatih dalam membuat tulisan dan uraian hasil mengapresiasikan sebuah pertunjukan tari di antaranya adalah sebagai berikut. a. Susun tulisan secara sistematis berdasarkan tata urutan pertunjukan tari yang diamati awal, tengah dan akhir. b. Usahakan untuk mendapatkan data-data pribadi tokoh tari dan koreografernya, penarinya, pemusiknya, dan penata musiknya. c. Amati dan tulis seluruh properti yang digunakannya. d. Bagaimana penataan cahaya selama pertunjukan berlangsung. e. Kostum dan rias atau make up yang digunakan. f. Tata urutan gerak atau susunan koreogarinya. g. Warna musiknya. h. Bagian akhir garapan durasi waktunya. Bentuk tulisan hasil apresiasi tidak ada ketentuan khususnya. Gaya tulisan dapat berupa pemaparan esay. Untuk menguatkan uraian yang Anda susun, dapat dilakukan dengan mencantumkan pendapat para ahli di bidang seni pertunjukan tari.