Antropologi SMA Kelas XII
22
Pertunjukan wayang sebagai upacara keagamaan disertai dengan musik gamelan yang disesuaikan dengan keadaan alam. Misalnya antara jam 6 sore
dan 9 malam bunyi gamelan mengikuti bunyi-bunyian dalam alam yang sedang istirahat menuju ke suasana akan tidur, jadi menyerupai suara angin. Antara
jam 9 malam dan jam 2 malam, alam tidur nyenyak maka suara gamelan menjadi lebih berat dan lebih mendalam. Antara jam 2 malam dan jam 6 pagi alam
menuju ke suasana bangun, maka bunyi gamelanpun bertambah ramai dan suaranya keras.
Adapun jenis-jenis wayang dan ceritera yang dipertunjukkannya adalah sebagai berikut.
a. Wayang Kulit
Terbuat dari kulit binatang seperti sapi dan kerbau. Wayang kulit juga dinamakan wayang purwa. Kata purwa berasal dari bahasa
Sansakerta parwa yaitu bagian dari buku Mahabharata. Cerita wayang kulit diambil dari kitab Mahabharata dan
Ramayana, tetapi ceritanya sudah disesuaikan dengan suasana dan kepribadian Indonesia. Sebagai contoh adalah terdapat punakawan
semar, gareng, petruk, dan bagong yang tidak terdapat dalam Mahabharata dan Ramayana asli.
b. Wayang Beber
Sumber ceritera tetap dari Ramayana dan Mahabharata, tetapi tiap adegan dilukis di kain yang dapat digulung dan dibuka dibeber.
Dalang akan menceritakan jalannya adegan-adegan itu diiringi gamelan.
c. Wayang Krucil Wayang Klitik
Disebut demikian karena bentuknya yang lebih kecil dari wayang purwa. Cerita yang dimainkan adalah cerita-cerita dari zaman
Majapahit, tetapi cerita-cerita Menak pun juga sering dimainkan.
d. Wayang Gedog
Bentuknya seperti wayang kulit, tetapi bahannya dari kayu. Ceritanya diambil dari zaman Kediri dan Jenggala cerita panji.
“Gedog” artinya kandang kuda, disebut wayang gedog sebab banyak tokohnya yang namanya memakai kata “kuda,” misalnya Panji
Kudawanengpati.
e . Wayang Golek
Wayang golek terbuat dari boneka kayu yang dikombinasi dengan kain sebagai pakaiannya. Cerita yang dimainkan mengambil cerita
kesusasteraan Islam seperti cerita-cerita Menak. Wayang golek terkenal di daerah Jawa Barat. Musik pengiringnya gamelan diiringi
vokal pesinden.
f. Wayang Orang
Sumber cerita diambil dari Ramayana dan Mahabharata. Para pelakunya adalah orang-orang yang berpakaian seperti wayang. Para
pemain dapat berdialog langsung sesuai jalannya cerita. Dalang dalam berindak juga sebagai sutradara. Iringan musiknya adalah gamelan.
Bab 1 – Keberagaman dan Perkembangan Seni di Indonesia
23
Gambar 1.13 Wayang Orang
Sumber: http:www.gkj-online.com
g. Wayang Suluh
Muncul sejak zaman Jepang dengan maksud memberi penerangan penyuluhan kepada rakyat. Sumber cerita diambil dari zaman
berdirinya Republik Indonesia dan masa perang kemerdekaan. Tokoh- tokoh wayang bentuknya seperti manusia zaman sekarang, termasuk
cara berpakaiannya.
B. Fungsi Seni dalam Masyarakat
Berkembannnya seni di Indonesia diakibatkan karena memiliki daerah yang masih kental dengan kebudayaan.Beranekaragamnya kebudayaan manusia
memunculkan ide-ide dasar dalam melakukan ekspresi budaya yang dikembang dalam karya. Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kebiasaan dan adat
istiadat sendiri akibatnya penduduk yang mendiaminya memiliki kharakteristik dalam menciptakan kebudayaan. Penciptaan kebudayaan ini di aplikasikan dalam bentuk
kesenian dengan tujuan untuk mengeksistensikan diri dan daerahnya.
Menurut William A. Haviland fungsi seni secara umum sebagai berikut.
1. Sebagai hiburan bagi masyarakat.
2. Untuk menentukan norma perilaku yang teratur.
3. Menambah solidaritas masyarakat.
4. Sebagai simbol komunikasi budaya dengan masyarakat lainnya.
Dengan demikian kesenian sangat berguna baik masyarakat dalam mempertahankan kestabilan dalah kehidupan di masyarakat. Kesenian juga mampu mempertahankan
bentuk budaya di suatu daerah. Secara alamiah kesenian digunakan untuk mengasah ekspresi manusia dalam
memunculkan ide-idenya secara sistematis agar dapat dikenal di dalam masyarakat. Tapi dalam eksitensinya seni juga dipengaruhi oleh budaya yang diterima oleh para
seniman. Akibatnya secara laten seni dapat berfungsi untuk menunjukan kebudayaan dari suatu daerah untuk menghibur masyarakatnya.
C. Seni, Seniman, dan Masyarakat
Pelaku seni sering disebut juga sebagai seniman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan seniman yaitu orang yang mempunyai
bakat seni dan berhasil menciptakan serta menggelar karya seni pelukis, penyair, penyanyi, dan sebagainya.