Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar

Bab 2 – Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia 31 Agama, Religi, Kepercayaan Kata Kunci: Peta Konsep : Unsur-Unsur Keagamaan Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia Fungsi Agama dan Kepercayaan Pengertian Agama dan Kepercayaan Perkembangan AgamadanKepercayaan di Indonesia B A B 2 PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu memahami perbedaan konsep agama bumi alam dengan agama wahyu; mendeskripsikan perkembangan agamareligikepercayaan di Indone- sia, dampak perilaku keagamaan dalam kehidupan masyarakat, serta fungsi agamareligikepercayaan yang terdapat di masyarakat. Tujuan Pembelajaran: Antropologi SMA Kelas XII 32 Dalam kehidupan, manusia sebagai individu tidak terlepas dari agamareligi kepercayaan yang dianutnya. Dalam kehidupan bermasyarakat pun kita tidak lepas dari unsur-unsur agama, religi, dan kepercayaan yang dianut bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan sebagai hasil dari perjalanan sejarah. Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan didasarkan pada suatu getaran jiwa yang disebut emosi keagamaan atau religious emotion. Emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami oleh setiap orang, walaupun mungkin hanya berlangsung beberapa detik saja. Emosi itulah yang mendorong manusia melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi. Bagaimana kehidupan agama, religi, dan kepercayaan di sekitar tempat tinggal kalian? A. Agama Setiap manusia yang hidup pasti akan mengetahui apa itu agama. Secara sederhana agama merupakan pegangan hidup agar tidak menyimpang. Tapi bagi orang-orang yang beraliran komunis mungkin agama hanya merupakan candu yang tidak membawa dalam kemajuan atau kehidupan yang sempurna. Aliran ini memang lebih mengutamakan material daripada segi religiusnitas. Memang agama memiliki aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh penyebar agama dengan dasar wahyu dari Tuhan. Tuntutan hidup yang harus dilakukan harus sejalan dengan hukum- hukum wahyu Tuhan. Akibatnya masyarakat agama hanya mengikuti dan menunggu akan takdir Tuhan. Menurut Anthony F.C dalam buku Antropologi William A Haviland mendefinisikan agama sebagai seperangkat upacara, yang diberi rasionalisasi mitos, dan yang menggerakan kekuatan-kekuatan supernatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam.Definisi ini mengandung suatu pengakuan bahwa, kalau tidak dapat mengatasi masalah serius yang menimbulkan kegelisahan mereka, manusia berusaha mengatasinya dengan memanipulasi makhluk dan kekuatan supernatural. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melakukan upacara keagamaan agar terbebas dari ketersempitan hidup. Hal ini dipandang Walace sebagai gejala keagamaan yang utama. Jadi agama dipandang sebagai kepercayaan perilaku dan pola perilaku yang oleh manusia digunakan untuk mengendalikan aspek alam semesta. Sumber : majalah garuda Bab 2 – Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia 33 Dalam Ensiklopedi Indonesia dijelaskan pula tentang agama sebagai berikut. Agama umum, manusia mengakui dalam agama adanya Yang Suci; Manusia itu insyaf bahwa ada suatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada. Kekuasaan inilah yang dianggap sebagai asal atau Khalik segala yang ada. Maka Tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga gaib di seluruh dunia dan dalam unsur-unsurnya atau sebagai khalik rohani Demikian pula definisi tentang religion, berkaitan dengan kepercayaan dan aktivitas manusia yang biasanya dikenal seperti: kebaktian, pemisahan antara yang sakral dengan yang profan, kepercayaan terhadap jiwa, kepercayaan terhadap dewa- dewa atau Tuhan, penerimaan atas wahyu yang supranatural dan pencarian keselamatan. Dari beberapa definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa agama, religion religi din, maupun agama masing-masing mempunyai riwayat dan sejarahnya sendiri. Namun dalam arti terminologis dan teknis, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang sama, religion bahasa Inggris, religie bahasa Belanda, din bahasa Arab, dan agama bahasa Indonesia. Mengenai arti kepercayaan , disamping berdimensi berpikir, maka manusia berdimensi percaya. Percaya adalah sifat dan sikap membenarkan sesuatu, atau menganggap sesuatu sebagai kebenaran. Menurut Prof. Pudjawijatna ada kemungkinan seseorang mempunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikan sendiri, melainkan atas pemberitahuan pihak lain. Bila seorang ahli astronomi mengatakan bahwa pada tanggal tertentu akan terjadi gempa bumi, kita yakin bahwa pemberitahuan itu benar, dan setelah diberitahu tentang hal itu, maka kita tahu akan adanya kebenaran. Pengetahuan yang demikian disebut kebenaran. Menurut Koentjaraningrat agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh setiap manusia dalam pencapai kehidupan yang nyaman baik secara spiritual maupun jasmanai. Ditinjau dari kepercayaannya agama yang berkembang di dunia ada dua macam. Agama yan berkembang tesebut adalah sebagai berikut

1. Agama Bumi

Agama bumi adalah suatu kepercayaan yang bersumber pada kekuatan alam dan bumi. Orang yang menanut agama bumi percaya bahwa di alam ada kekuatan yang dapat mengatur dan menentukan kehidupan. Agama ini berkembang pada masyarakat yang memliki tingkat solidaritas yang mekanik dan juga masih memeliki pola berpikir yang tradisional. Kegiatan keagamaan dari agama bumi adalah ritual dengan melakukan pemujaan terhadap benda- benda yang mempunyai nilai spiritual tinggi. Benda-benda itu bisa berupa pohon, batu, patung, candi, dan lain sebagainya. Agama bumi yang berkembang di masyarakat lebih dekat dengan kebudayaan masyarakat. Agama bumi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki kekuatan diluar batas kemampuan manusia. b. Pengikutnya adalah masyarakat yang tinggal di pedalaman yang masih memiliki pola berpikir yang sederhana. c. Dasar kepercayaannya adalah ajaran turun menurun dari para nenek moyangnya. Antropologi SMA Kelas XII 34 TUGAS SISWA d. Ajaran agama tidak terpisahkan dengan adat istiadat dan kebudayaan dari penduduk. e. Sesuatu yang disembah adalah dewa-dewi, roh-roh, ataupun kekuatan alam lainnya.

2. Agama Wahyu

Agama wahyu disebut juga sebagai agama universal yaitu agama yang hampir sebagian masyarakat di dunia mengikutinya. Agama wahyu adalah agama yang bersumber dari wahyu Tuhan yang dikabarkan oleh manusia yang dipercaya sebagai utusan Tuhan. Utusan Tuhan ini biasanya disebut sebagai Nabi. Wahyu yang dimaksud adalah perkataan tuhan yang disampaikan kepada manusia untuk disampaikan ke umat manusia agar tercipta ketenangan hidup. Agama yang berkembang didunia ada beberapa macam diantaranya, Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Kenyakinan yang dipegang dalam agama wahyu adalah bahwa Tuhan sebagai kekuatan yang mengatur kehidupan manusia dan berkuasa di alam semesta. Tidak ada makhluk lain yang mampu menandingi kekuatanya. Oleh karena itu, manusia harus percaya dan tunduk dengan perintah-perintahnya. Agama wahyu memiliki tingkat kebenaran yang sempurna dibanding dengan agama bumi Ritual keagamaan yang dilakukan dalam agama wahyu memiliki tingkat aturan yang sudah ditetapkan dan sudah disusun didalam kitab suci. Aturan ini dijadikan kenyakinan atau pedoman bagi pemeluk agama. Agama wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Percaya adanya Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam semesta. b. Adanya pedoman untuk menjalani keagamaan yaitu kitab suci. c. Kebenaran yang dinyakini adalah mutlak. d. Isi ajarannya adalah perintah keagamaan dan larangan keagamaan. . Berpikir Kritis Amatilah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan agama religi kepercayaan di sekitar kalian Menurut kalian bagaimana perkembangannya B. Kepercayaan Kepercayaan ini memiliki kesamaan definisi dengan agama bumi. Keduanya sama-sama percaya dengan benda-benda yang memiliki kekuatan secara alamiah. Dalam buku Antropologi William A Haviland kepercayaan yang berkembang di masyarakat ada bermacam-macam. adapun jenis-jenis kepercayaan sebagai berikut.