Bab 1 – Keberagaman dan Perkembangan Seni di Indonesia
23
Gambar 1.13 Wayang Orang
Sumber: http:www.gkj-online.com
g. Wayang Suluh
Muncul sejak zaman Jepang dengan maksud memberi penerangan penyuluhan kepada rakyat. Sumber cerita diambil dari zaman
berdirinya Republik Indonesia dan masa perang kemerdekaan. Tokoh- tokoh wayang bentuknya seperti manusia zaman sekarang, termasuk
cara berpakaiannya.
B. Fungsi Seni dalam Masyarakat
Berkembannnya seni di Indonesia diakibatkan karena memiliki daerah yang masih kental dengan kebudayaan.Beranekaragamnya kebudayaan manusia
memunculkan ide-ide dasar dalam melakukan ekspresi budaya yang dikembang dalam karya. Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kebiasaan dan adat
istiadat sendiri akibatnya penduduk yang mendiaminya memiliki kharakteristik dalam menciptakan kebudayaan. Penciptaan kebudayaan ini di aplikasikan dalam bentuk
kesenian dengan tujuan untuk mengeksistensikan diri dan daerahnya.
Menurut William A. Haviland fungsi seni secara umum sebagai berikut.
1. Sebagai hiburan bagi masyarakat.
2. Untuk menentukan norma perilaku yang teratur.
3. Menambah solidaritas masyarakat.
4. Sebagai simbol komunikasi budaya dengan masyarakat lainnya.
Dengan demikian kesenian sangat berguna baik masyarakat dalam mempertahankan kestabilan dalah kehidupan di masyarakat. Kesenian juga mampu mempertahankan
bentuk budaya di suatu daerah. Secara alamiah kesenian digunakan untuk mengasah ekspresi manusia dalam
memunculkan ide-idenya secara sistematis agar dapat dikenal di dalam masyarakat. Tapi dalam eksitensinya seni juga dipengaruhi oleh budaya yang diterima oleh para
seniman. Akibatnya secara laten seni dapat berfungsi untuk menunjukan kebudayaan dari suatu daerah untuk menghibur masyarakatnya.
C. Seni, Seniman, dan Masyarakat
Pelaku seni sering disebut juga sebagai seniman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan seniman yaitu orang yang mempunyai
bakat seni dan berhasil menciptakan serta menggelar karya seni pelukis, penyair, penyanyi, dan sebagainya.
Antropologi SMA Kelas XII
24
Dari pengertian tersebut, kalian dapat mengetahui bahwa hubungan antara seniman dengan karya seni dan masyarakat sangat erat, bahkan merupakan sebuah
kesatuan. Hal ini dapat kita lihat dari seorang seniman, pelukis ternama dari Solo, yang bernama Raden Saleh. Meskipun menjadi pelukis kerajaan Belanda, ia tak
sungkan mengkritik politik represif pemerintah Hindia Belanda. Ini diwujudkannya dalam lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro.
Lukisan tersebut serupa dengan karya J.W. Pieneman, tetapi Raden Saleh memberi interpretasi yang berbeda. Lukisan Pieneman menekankan peristiwa
menyerahnya Pangeran Diponegoro yang berdiri dengan wajah letih dan kedua tangan terbentang. Hamparan senjata berupa sekumpulan tombak adalah tanda
kalah perang. Di latar belakang Jendral De Kock berdiri berkacak pinggang menunjuk kereta tahanan seolah memerintahkan penahanan Diponegoro.
Sedangkan dalam versi Raden Saleh, di lukisan yang selesai dibuat tahun 1857 itu pengikutnya tak membawa senjata. Keris di pinggang, ciri khas Diponegoro, pun
tak ada. Ini menunjukkan, peristiwa itu terjadi di bulan Ramadan. Maknanya, Pangeran dan pengikutnya datang dengan niat baik, namun perundingan gagal.
Diponegoro ditangkap dengan mudah, karena Jendarl De Kock mengetahui bahwa musuhnya tak siap berperang di bulan Ramadan. Di lukisan itu Pangeran Diponegoro
tetap digambarkan berdiri dalam pose siaga yang tegang. Wajahnya yang bergaris keras tampak menahan marah, tangan kirinya yang mengepal menggenggam tasbih.
Dalam lukisan itu tampak Raden Saleh menggambarkan dirinya sendiri dengan sikap menghormat menyaksikan suasana tragis tersebut bersama-sama pengikut Pangeran
Diponegoro yang lain. Jendral De Kock pun kelihatan sangat segan dan menghormat mengantarkan Pangeran Diponegoro menuju kereta yang akan membawa beliau
ke tempat pembuangan. Dari karya yang artistik tersebut, nampak bahwa Raden Saleh memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.
Dari kedua lukisan tersebut Anda dapat mengetahui bahwa meskipun melukiskan tentang peristiwa yang sama, tetapi lukisan yang dihasilkan oleh kedua
pelukis tersebut berbeda, sesuai dengan pribadi masing-masing. Selain itu, lukisan tersebut juga sangat erat dengan masyarakat, yakni melukiskan suatu peristiwa
yang terjadi dan memiliki efek yang besar bagi masyarakat.
Selanjutnya bagaimana masyarakat akan mengetahui karya-karya para seniman? Masyarakat luas tidak akan dapat mengenal dan mengetahui tentang
karya-karya seni ini kalau tidak dipublikasikan. Maka diselenggarakanlah pameran- pameran seni yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui tentang karya-
karya seni yang telah dihasilkan para seniman, agar masyarakat dapat menikmati karya-karya seni tersebut yang merupakan ekspresi manusia, dan mengetahui bahwa
para seniman telah berhasil melahirkan moment peristiwa sebagai sesuatu yang bernilai seni.
Dengan demikian hubungan antara seniman dengan karya seninya dan masyarakat sangat erat. Karya seni tersebut merupakan cermin dari pribadinya,
cita-citanya, dan harapannya sebagai pribadi maupun sebagai warga yang mewakili bangsanya. Setelah diketahui dan dikenal oleh masyarakat, maka masyarakatlah
yang dapat menilai dan selanjutnya menghargai karya seni tersebut sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia yang harus dipelihara dan dilestarikan.