Antropologi SMA Kelas XII
108
DISKUSI SISWA
Kecakapan Personal 1. Deskripsikan tentang sistem kekerabatan pada masyarakat Sunda
2. Apa yang dimaksud dengan upacara “nyawer”? Kumpulkan hasilnya kepada guru kalian
d. Sistem Politik dan Pemerintahan
Desa di Jawa Barat sebagai suatu kesatuan administrasi yang terkecil, menempati tingkat paling bawah dalam susunan pemerintahan
nasional. Selain itu desa juga mempunyai rangkaian sifat-sifat yang khas. Satu desa mempunyai suatu sistem pemerintahan desa yang mengurus
rumah tangga desa. Desa dipimpin oleh seorang kuwu yang didamping seorang juru tulis, tiga orang kokolot, seorang kulisi, seorang ulu-ulu,
dan seorang amil, serta tiga pembina desa seorang dari angkatan kepolisian dan dua orang dari angkatan darat.
Kuwu berkewajiban mengurus rumah tangga desa, mengadakan musyawarah dengan warga desa mengenai kepentingan warga desa,
mengurus pekerjaan umum seperti jalan dan selokan, serta mengurus harta benda desa. Kokolot berkewajiban menyampaikan perintah dan berita
kepada warga desa. Selain itu kokolot juga menyampaikan pengaduan dan laporan dari warga desa kepada pamong. Juru tulis berkewajiban
mengurus administrasi desa, arsip, daftar hak milik rakyat, pajak, dan sebagainya. Ulu-ulu bertugas mengurus pembagian air dan memelihara
selokan-selokan. Amil berkewajiban mengurus pendaftaran kelahiran, kematian, pernikahan, mengucapkan doa selamatan, serta mengurus masjid.
Kulisi bertugas memelihara keamanan, mengurus pelanggaran, dan membantu pembinaan desa.
DISKUSI SISWA
Apresiasi Keragaman Suku Bangsa Diskusikan dengan teman serta guru kalian tentang unsur-unsur aparat
desa di Jawa Barat beserta tugasnya masing-masing Tulislah hasilnya dan kumpulkan kepada guru kalian
Bab 4 – Etnografi Indonesia
109
5. Kebudayaan Bali
Suku bangsa Bali sering diidentikkan dengan keseniannya. Kesenian Bali membuat masyarakat Bali dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi
sampai ke luar negeri. Ada semacam pemeo di kalangan orang-orang awam mancanegara, bahwa Indonesia terletak di pulau Bali.
Masyarakat Bali menempati keseluruhan pulau Bali yang menjadi satu propinsi, yakni Propinsi Bali. Karena pengaruh emigrasi, ada juga
masyarakat Bali yang menetap di Pulau Lombok, Jawa Timur, dan wilayah lainnya di Indonesia.
a. Sistem Religi dan Kepercayaan
Sebagian besar masyarakat Bali beragama Hindu-Bali, tetapi ada pula segolongan kecil masyarakat Bali yang menganut agama Islam,
Kristen, dan Katholik. Penganut agama Islam terdapat di Karangasem, Klungkung, dan Denpasar, sedangkan penganut agama Kristen dan Katholik
terutama terdapat di Denpasar, Jembrana, dan Singaraja.
Orang Hindu percaya akan adanya satu Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti. Keesaan Trimurti ini mempunyai tiga wujud atau manifestasi
sebagai berikut. 1
Wujud Brahmana yang artinya menciptakan. 2. Wujud Wisnu yang artinya melindungi serta memelihara.
3 Wujud Siwa yang artinya melebur segala yang ada.
Masyarakat Bali percaya pada banyak dewa dan roh. Kedudukan dewa dan roh tersebut lebih
rendah dari Trimurti. Dewa dan roh dihormati dalam
berbagai upacara bersahaja. Agama Hindu menganggap
penting konsepsi roh abadi atman, adanya buah dari
setiap perbuatan karma pala, kelahiran kembali dari
jiwa
punarbawa, dan kebebasan jiwa dari lingkaran
kembali moksa yang
seluruhnya termaktub dalam kitab suci bernama Weda. Disamping Weda, ada pula kitab-kitab lain dalam bentuk lontar berhuruf Bali dan berbahasa
Jawa Kuno. Di antara kitab-kitab tersebut ada pula yang bahasanya merupakan campuran antara bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sansakerta.
Kitab-kitab tersebut mengandung tuntunan pelaksanaan agama, kumpulan mantra-mantra, keterangan berbagai undang-undang, serta prosa dan puisi
dari epos Hindu Mahabarata dan Ramayana.
Tempat ibadah agama Hindu di Bali berupa kompleks bangunan- bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Bangunan-bangunan suci
tersebut antara lain:
Gambar 4.8 Pura di Bali
Sumber:
www.eljohn.net