Stadarisasi Alat Tangkap Stadarisasi Biaya per Unit Upaya Estimasi Parameter

26 harga per unit output harga ikan per kg per tahun, indeks harga konsumen consumers price index, load pencemaran yang terdiri dari Biological Oxygen Demand BOD; Chemistry Oxygen Demand COD; Total Suspended Solids TSS, gross domestic regional product PDRB wilayah Jawa Timur dan data penunjang lainnya. Data sekunder ini diperoleh dari penelitian dinas instansi lembaga terkait dengan pengelolaan dan penelitian perikanan dan pencemaran di Selat Madura. Tabel 2. Data dan Penggunaannya Jenis Data Untuk Analisis Model Hasil Data series produksi dan effort th 1989-2004 1. produksi actual, produksi lestari, produksi dengan pencemaran • Gordon-Schaefer • Exel • Alogoritma Maple • K,q,r • Grafik produksi • Kurva yeild effort Parameter Pencemaran Load pencemaran • Model Anna, interaksi pencemaran dan perikanan • Alogoritma Maple • Kurva Produksi • Kurva yeild effort Harga dan biaya Produksi aktual, produksi lestari, produksi dengan pencemaran • Gordon-Schaefer • Alogoritma Maple • Model Anna, interaksi pencemaran dan perikanan • Kurva yeild effort 4.3 Metode analisis Data

4.3.1. Stadarisasi Alat Tangkap

Mengigat beragamnya alat tangkap yang beroprasi di wilayah Selat Madura, maka untuk mengukur dengan satuan yang setara, dilakukan standarisasi effort antar alat dengan teknik standarisasi sebagai berikut : jt jt jt D E ϕ = ………………………………………………………………………..4-2a Dimana untuk: std jt U U = ϕ ……………………………………………………………………………4-2b 27 Keterangan: jt E = Effort alat tangkap j pada waktu t yang distadarisasi jt ϕ = Nilai fishing power dari alat tangkap j pada periode t jt D = Jumlah hari laut fishing days dari alat tangkap j pada waktu t jt U = Catch per unit effort CPUE dari alat tangkap j pada waktu t st U = Catch per unit effort CPUE dari alat tangkap yang dijadikan basis Standarisasi

4.3.2. Stadarisasi Biaya per Unit Upaya

Standarisasi biaya per unit upaya unit standardized effort dalam penelitian ini mengikuti pola standarisasi yang dipergunakan Anna, S. 2003 yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + = ∑ ∏ ∑ ∑ = = = n i t n t n t j i it t i et CPI h h h E TC n C 1 1 1 100 1 …………………………………...4-3 Dimana, et C = Biaya per unit standardized effort pada periode t i TC = Biaya total untuk alat tangkap i untuk i = 1,2 i E = Total standardized effort untuk alat tankap i it h = Produksi alat tangkap i pada waktu t ∑ + t i h h = Total produksi ikan untuk seluruh alat tangkap n = Jumlah alat tangkap t CPI = Indeks harga konsumen pada periode t

4.3.3. Estimasi Parameter

Titik tolak pendekatan pengelolaan perikanan bermula dari publikasi tulisan HS. Gordon 1954, seorang ekonom dari Kanada. Gordon memulai analisisnya berdasarkan asumsi konsep produksi biologi kuadratik yang dikembangkan oleh Verhulst pada tahun 1883 yang kemudian diterapkan untuk perikanan oleh sorang ahli biologi perikanan, Schaefer, pada tahun 1957. Fauzi, 2004. 28 Dimana fungsi pertumbuhan secara matematik sederhana di modelkan sebagai berikut : 1 t t t x F x x = − + …………………………………………………………………....4-4 Dalam bentuk fungsi kontiyu persamaan di atas di tulis : x F t x = ∂ ∂ ……………………………………………………………………………4-5 Dimana Fx adalah : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = = ∂ ∂ K x rx x F t x 1 …………………………………………………………….4-6 Keterangan : x = Stok ikan r = Pertumbuhan intrinsik intrinsic growth rate K = Daya dukung lingkungan carrying capacity Persamaan di atas merupakan persamaan pertumbuhan stok secara alamiah, akan tetapi kondisi saat ini pertumbuhan stok dipengaruhi juga oleh adanya kegiatan produksi h. Dimana persamaan fungsi pertumbuhan dengan memasukkan variabel kegiatan produksi adalah sebagai berikut : t t h x F t x − = ∂ ∂ ……………………………………………………………………..4-7 Kegiatan produksi stok ikan dipengaruhi oleh fungsi dari upaya E, stok ikan x, dan catchability coeficient atau kemampuan tangkapan q sehingga persamaan dapat ditulis : qxE K x rx t x − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∂ ∂ 1 ………………………………………………………………4-8 29 Dengan demikian dalam keadaan kondisi keseimbangan didapatkan persamaan : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = K x rx qxE 1 ……………………………………………………………………4-9 Maka akan di dapatkan nilai stok x sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = r qE K x 1 …………………………………………………………………….4-10 Maka dengan memasukkan ke persamaan qxE h = , maka akan di dapatkan nilai produksi sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = r qE qKE h 1 ………………………………………………………………….4-11 Seperti diketahui bahwa terdapat dua model pertumbuhan yang dapat menggambarkan stok ikan, dimana persamaan di atas merupakan persamaan Gordon-Schaefer atau model Logistik dan model pertumbuhan satunya merupakan model pertumbuhan Gompertz. Dimana model Gompertz adalah sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ∂ ∂ x K rx t x ln …………………………………………………………………….4-12 Maka dengan memasukkan fungsi produksi adalah sebagai berikut : qxE x K rx t x − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ∂ ∂ ln ……………………………………………………………..4-13 Sehingga diperoleh persamaan nilai stok sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = r qE Ke x ………………………………………………………………………...4-14 30 Dengan memasukkan persamaan nilai stok di atas ke dalam persamaaan qxE h = , maka di peroleh nilai produksi: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = r qE qKEe h ……………………………………………………………………..4-15 Untuk memperoleh estimasi parameter r,q dan K untuk kedua persamaan pertumbuhan tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan teknik non-linear. Dengan menggunakan teknik weighted least square WLS, yaitu dengan membagi fungsi h q, K, E tersebut dengan E Ut=ht Et, maka kedua persamaan tersebut dapat ditranformasikan menjadi persamaan linear, sehingga metode regresi biasa ordinary least square, OLS dapat digunakan untuk mengestimasi parameter biologi dari fungsi tersebut di atas. Dengan memasukkan nilai parameter r,q dan K ke dalam persamaan fungsi logistik dan fungsi Gompertz maka kita akan memperoleh tingkat pemanfaatan lestari antar waktu. Adapun nilai produksi h dan tingkat upaya E saat Maximum Sustainable Yield MSY adalah sebagai berikut : 4 rK h MSY = Logistik dan e rK h MSY = Gompertz……………………………4-16a q r E MSY 2 = Logistik dan q r E MSY = Gompertz…………………………….4-16b Sedangkan kondisi sumberdaya pada level open access akan diperoleh pada saat TR=TC, dimana keuntungan yang di peroleh sama dengan nol = π . Bila TR = ph dan TC = cE, maka akan diperoleh persamaan keundungan sebagai berikut : TC TR − = π ……………………………………………………………………...4-17a cE ph − = π ……………………………………………………………….……...4-17b cE pqxE π − = …………………………………………………………………..4-17c 31 Bila keuntungan sama dengan nol = π maka dapat diartikan bahwa keuntungan tingkat biomas x sebanding dengan nilai biaya ekstraksi per unit upaya c dibagi dengan harga ikan per satuan berat p dan koefisien daya tangkap q atau dapat ditulis seperti persamaan di bawah ini : pq c x OA = …………………………………………………………………………...4-18 Dengan mengsubstitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan pertumbuhan fungsi logistik maka akan diperoleh persamaan produksi sebagai berikut : ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = pqK c pq rc h OA 1 ………………………………………………………………4-19 Sedangkan tingkat upaya pada kondisi open access adalah sebagai berikut : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = E q r K x 1 …………………………………………………………………….4-20 Maka dengan mengsubstitusikan pq c x OA = ke dalam persamaan di atas maka akan diperoleh persamaan upaya sebagai berikut : ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = pqK c q r E OA 1 ………………………………………………………………..4-21 Estimasi untuk Maximum Economic Yield MEY akan mengunakan asumsi bahwa : x F x h = ………………………………………………………………………..4-22 32 Maka rente sumberdaya sebagai berikut : qx x cF x pF − = π ………………………………………………………………..4-23 Persamaan di atas di sederhanakan maka akan diperoleh : x F qx c p ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = π …………………………………………………………………4-24 Dengan memasukkan persamaan di atas ke persamaan fungsi pertumbuhan logistik, maka akan diperoleh rente ekonomi lestari sebagai berikut : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = K x rx qx c p 1 π …………………………………………………………..4-25 Dengan menurunkan persamaan di atas terhadap x, maka akan diperoleh : 2 1 = + ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∂ ∂ qK cr K x pr x π ………………………………………………………4-26 Persamaan di atas dapat dipecahkan untuk mendapatkan tingkat biomas yang optimal MEY x , maka akan diperoleh : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = pqK c K x MEY 1 2 ……………………………………………………………...4-27 Dengan diketahuinya nilai optimal biomass dan dengan disubstitusikan kembali ke fungsi produksi untuk memperoleh nilai tangkap optimal dan nilai upaya optimal, maka akan didapatkan persamaan sebagai berikut : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = pqK c pqK c rK h MEY 1 1 4 ……………………………………………….4-28a 33 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = pqK c q r E MEY 1 2 ……………………………………………………....……4-28b 4.3.4. Analisis Interaksi Perikanan-Pencemaran 4.3.4.1. Pencemaran terhadap Biomas x