63
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
300.00 350.00
400.00 450.00
19 91
19 93
19 95
19 97
19 99
20 01
20 03
20 05
Tahun Ton
Share Produksi Jaring Insang Hanyut
Share Produksi Jaring Trammel Net
Gambar 18. Produksi Ikan Kakap Berdasarkan Alat Tangkap
Produksi ikan kakap berdasarkan alat tangkap, didapatkan bahwa efektifitas alat tangkap jaring insang hanyut lebih baik dari pada jaring trammel
net. Hal ini dibuktikan dengan tingkat produksi jaring insang hanyut yang lebih baik dari pada jaring trammel net. Produksi tertinggi dari kedua alat tersebut
terjadi pada tahun 1993, untuk produksi ikan kakap dengan alat tangkap jaring insang hanyut sebanyak 385,9 ton dan produksi jaring trammel net sebanyak
95,1 ton. Untuk trend produksi ikan kakap didapatkan bahwa produksi mengalami gejala penurunan produksi. Untuk hasil produksi tahun 2005 dimana
untuk jaring insang hanyut sebanyak 23,6 ton dan produksi jaring trammel net sebanyak 1,9 ton.
6.2 Standarisasi Unit Effort
Standarisasi effort dilakukan, hal ini dikarenakan yang pertama alat
tangkap jaring insang hanyut dan jaring trammel net tidak hanya menangkap jenis ikan kakap dan kerapu saja, karena banyaknya jenis ikan multi species
yang dihasilkan oleh kedua alat tangkap yang akan membuat bias effort yang didapatkan. Kedua data yang tersedia di Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa
Timur tidak tersedia data effort yang berdasarkan alat tangkap dan jenis ikan. Oleh karena itu maka di butuhkan modifikasi pendekatan permasalahan agar
mendapatkan effort yang diinginkan. Menurut Smith 1996 dalam Fauzi 1998, agregasi effort adalah merupakan satu-satunya cara pengukuran effort yang
dapat diandalkan pada perikanan multi-spesies.
64 Sebelum melakukan standarisasi effort alat tangkap maka terlebih dahulu
melakukan pemilihan alat tangkap yang sesuai dengan jenis ikan yang akan di teliti. Dari hasil data yang diperoleh dan mencocokkan dengan kondisi lapang
maka didapatkan bahwa alat tangkap jaring insang hanyut dan jaring trammel net merupakan dua alat tangkap yang efektif menangkap kedua jenis ikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, dan juga kedua alat tangkap tersebut memiliki jumlah yang cukup banyak yang beroprasi di Selat Madura.
Dalam penelitian ini pengukuran fishing effort menggunakan unit trip, hal ini dikarenakan data yang didapatkan hanya merupakan data effort dalam jumlah
trip. Banyak para pakar yang mengatakan bahwa jumlah hari melaut memiliki tingkat ketepatan yang lebih baik dibandingkan dengan effort dalam jumlah trip,
namun hal tersebut tidak menjadi permasalahan, hal ini dikarenakan bahwa kedua alat tangkap tersebut melakukan penangkapan dalam satu kali sehari one
day fishing, sehingga banyaknya jumlah effort dalam jumlah trip sama dengan jumlah melaut yang dilakukan oleh para nelayan. Berdasarkan data effort yang
diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan didapatkan bahwa data yang dihimpun diperkirakan tidak sesuai dengan kondisi di lapang yang melakukan
kegiatan one day fishing, sehingga pada penelitian ini untuk jumlah effort dilakukan perhitungan tersendiri dengan metode :
∑ ∑
∑
=
t jt
t
D G
T
……………….………………………………………………..6-5 Dimana jumlah T
t
trip per tahun diperoleh dengan mengalikan jumlah G
jt
jenis alat tangkap per tahun dengan jumlah D
t
hari melaut dalam setahun. Dalam penelitian ini diasumsikan berdasarkan data wawancara mengenai rata-rata
jumlah hari penangkapan didapatkan bahwa nelayan Selat Madura melakukan penangkapan sebanyak 298 hari dalam setahun. Maka besar effort untuk
masing-masing alat tangkap pertahunnya seperti Tabel-12 berikut ini :
65
Tabel 12. Effort untuk Alat Tangkap Jaring Trammel Net dan Jaring Insang Hanyut Per Tahun
Tahun Effort
Trammel Net Effort
Jaring Insang Hanyut
1991 371010 2816100
1992 460708 2991026
1993 503024 1789490
1994 253598 1026312
1995 359984 954494
1996 363262 1336232
1997 543850 1171140
1998 519414 967606
1999 486634 1138956
2000 316178 967606
2001 358792 751556
2002 1693832 700896
2003 2204902 1029888
2004 1344278 852280
2005 1764458 742914
Sumber : diolah dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur
Setelah didapatkan jumlah effort per tahunnya maka dilakukan standarisasi effort dari jaring insang hanyut JIH dan jaring trammel net JTN
dengan baseline alat tangkap jaring insang hanyut, dengan demikian akan didapatkan nilai total standar effort per tahunnya sebagai berikut :
66
Tabel 13. Standarisasi Effort Alat Tangkap
Effort Tahun
JTN JIH Indeks JTN
Standar Effort JTN
Total Standar Effort
trip
1991 371010 2816100
3,542937 1314464,89
4130564,89 1992 460708
2991026 2,233083
1028799,31 4019825,31
1993 503024 1789490
0,876704 441002,97
2230492,97 1994 253598
1026312 0,609691
154616,40 1180928,40
1995 359984 954494
0,344283 123936,24
1078430,24 1996 363262
1336232 1,030420
374312,25 1710544,25
1997 326231 391731
11,737249 3829048,97
4220779,90 1998 519414
967606 15,600037
8102877,46 9070483,46
1999 486634 1138956
0,076834 37389,97
1176345,97 2000 316178
967606 0,296930
93882,79 1061488,79
2001 358792 751556
2,488360 892803,80
1644359,80 2002 1693832 700896
0,038247 64784,60
765680,60 2003 2204902
1029888 0,068538
151118,67 1181006,67
2004 1344278 852280 0,161637
217284,57 1069564,57
2005 1764458 742914 0,005270
9298,66 752212,66
Sumber : data diolah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur.
6.3 Estimasi Parameter Biologi