51
0.00 500000.00
1000000.00 1500000.00
2000000.00 2500000.00
3000000.00 3500000.00
4000000.00 4500000.00
19 91
19 92
19 93
19 94
199 5
199 6
19 97
19 98
19 99
20 00
20 01
200 2
200 3
20 04
20 05
Ton Ta
h u
n
BOD COD
TSS
Gambar 13. Perbandingan Pencemaran BOD, COD dan TSS yang Masuk Ke Perairan Selat Madura
Dari gambar-13 di atas, didapatkan bahwa kondisi pencemaran yang masuk ke perairan Selat Madura melalui beberapa muara sungai, bahwa beban
pencemaran tertinggi untuk BOD terjadi pada tahun 1992 yang sebesar 2.869.585,98 ton sedangkan beban pencemaran terendah terjadi pada tahun
2000 sebesar 1.179.782,58 ton. Sedangkan untuk beban pencemaran COD yang tertinggi terjadi pada tahun 1992 sebesar 3.920.889,87 ton dan beban
pencemaran COD terendah terjadi pada tahun 1991 sebesar 2.055.133,43 ton dan beban pencemaran TSS terbesar terjadi pada tahun 1992 sebesar
2.431.442,82 ton dan terendah terjadi pada tahun 1994 sebesar 1.108.417,07 ton.
5.5. Ekonomi Sektor Perikanan dan PDRB Jawa Timur
Pembangunan ekonomi merupakan amanat Undang-undang Dasar Tahun 1945 UUD’45 yang harus diwujudkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan ekonomi nasional Indonesia mempunyai tujuan jangka pendek untuk memulihkan stabilitas ekonomi, meningkatkan kualitas hidup dan
menyediakan lapangan kerja, sedangkan tujuan jangka panjang pembangunan nasional diarahkan pada pertumbuhan ekonomi growth, pemerataan equity
dan keberlanjutan lingkungan sustainability. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan pemberdayaan dan pemanfaatan secara optimal sumberdaya
yang dimiliki seperti sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.
Sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Timur. Hal ini terlihat dari
52 indikator sumbangan sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB dan
dimasukkannya sektor perikanan dan kelautan kepada sektor primer yang terus diperhatikan oleh pemerintah daerah provinsi Jawa Timur. Adapun pada tahun
2003 sumbangan sektor perikanan terhadap PDRB Jawa Timur berdasarkan atas harga konstan tahun 1993 sebesar Rp.872,69 Milyar sedangkan
sumbangan sektor ini terhadap PDRB atas harga berlaku adalah sebesar Rp.4.424,54 Milyar. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor kelautan
dan perikanan kepada PDRB haruslah terus terjaga dengan baik dengan melakukan pembangunan di sektor ini secara berkelanjutan. Adapun
perkembangan sumbangan sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB
Propinsi Jawa Timur adalah sebagaimana pada Gambar-14 dan Gambar 15:
748.45 705.01 719.35
756.09 820.23
872.69
100 200
300 400
500 600
700 800
900
Milyar Rupiah
1998 1999
2000 2001
2002 2003
Tahun
Series1
Gambar 14. Sumbangan Sektor Perikanan Terhadap PDRB Jawa Timur Atas Harga Konstan 1993.
2047.672204.37 2538.49
3303.4 3847.42
4424.54
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
Milyar Rupiah
1998 1999
2000 2001
2002 2003
Tahun
Gambar 15. Sumbangan Sektor Perikanan Terhadap PDRB Jawa Timur Atas Harga Berlaku.
53 Perkembangan sumbangan sektor perikanan dan kelautan terhadap
PDRB Propinsi Jawa Timur memiliki tren yang positif, hal ini menandakan bahwa pengembangan sektor perikanan dan kelautan oleh Pemprov JATIM melalui
Dinas Kelautan dan Perikanan baik provinsi dan kabupaten memiliki hasil yang sangat baik. Perkembangan sektor kelautan dan perikanan akan terus meningkat
bila tidak ada kendala, seperti permasalahan kegiatan tangkap berlebih, konflik area tangkapan atau kendala kelestarian lingkungan yaitu pencemaran.
5.6. Kebijakan Provinsi Jatim Untuk Pencegahan Pencemaran