45
500000000 1000000000
1500000000 2000000000
2500000000
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Rupiah Ta
h u
n
Pantai Utara Jawa Pantai Selatan Jawa
Selat Bali Kepulauan
TOTAL
Gambar 10. Perkembangan Nilai Produksi Perikanan Tangkap Jawa Timur tahun 2000-2005 Rp.1000.
Besarnya nilai produksi dari perikanan tangkap di Selat Madura, tidak diimbangi dengan kesadaran para nelayan dengan adanya kebijakan untuk
menekan terjadinya kegiatan tangkap berlebih. Terus meningkatnya hasil produksi per tahun memberikan tekanan terhadap keberlangsungan sumberdaya
ikan yang ada. Saat ini frekwensi upaya tangkapan terus meningkat dimana pada tahun 2000 frekwensi upaya tangkapan mencapai 3.609.775 trip dari berbagai
alat tangkap yang ada dan meningkat hampir dua pada tahun 2005 menjadi 5.745.210 trip dari seluruh alat tangkap yang ada di Selat Madura.
5.3. Karakteristik Nelayan di Selat Madura
Nelayan yang berada di pesisir Selat Madura, memiliki karakteristik yang hampir sama, sebagian besar berasal dari satu suku yang sama yaitu Suku
Madura. Pantangan melaut setiap malam Jum’at merupakan salah satu budaya yang ada di kehidupan nelayan di pesisir Selat Madura, dan kebiasaan lain yang
mencerminkan bahwa nelayan di pesisir Selat Madura memiliki karakteristik yang sama seperti bahasa yang dipergunakan yang merupakan bahasa madura, dan
adanya tradisi “nyader” atau bahasa lainnya “petik laut” merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menyambut datangnya musim tangkap dan
kegiatan tersebut dilaksanakan di semua daerah yang ada di pesisir madura. Kondisi laut yang keras memberikan dampak terhadap emosional para
nelayan yang ada di Selat Madura, seringnya terjadinya konflik baik itu perebutan wilayah tangkapan ataupun konflik sesama nelayan sesama daerah sering di
selesaikan dengan jalan kekerasan menjadi identik dikehidupan para nelayan yang ada di Selat Madura. Tingkat emosional yang relatif tinggi menjadikan
46 identitas tersendiri bagi nelayan di Selat Madura dan dengan rendahnya
pendidikan yang dipunyai dan rendahnya kesadaran hukum di tingkat nelayan Selat Madura, merupakan salah satu penyebab seringnya terjadinya konflik yang
ada. Jumlah Nelayan di Selat Madura dari tahun ke tahun terus meningkat
saat ini jumlah nelayan yang ada di pesisir Selat Madura pada tahun 2005 sebanyak 127.505 orang yang terdiri nelayan tetap, nelayan sambilan, nelayan
kadang-kadang dan nelayan andon. Adapun perkembangan jumlah nelayan di pesisir Selat Madura dari tahun 2001-2005 sebagaimana Tabel-7 Perkembangan
Jumlah nelayan dan Rumah Tangga Perikanan RTP di Selat Madura Tahun 2001-2005 dan Gambar-11 Perkembangan Jumlah Nelayan di Selat Madura
tahun 2001-2005 berikut ini : Tabel 7. Perkembangan Jumlah Nelayan dan Rumah Tangga Perikanan
RTP di Selat Madura tahun 2001-2005
Nelayan Laut Tahun
Rumah Tangga Perikanan RTP
Tetap Sambilan Kadang-2 Andon Jumlah
2001 62000 79558
8948 7539
3722 99767
2002 71207 90011
9104 10548
2391 112054
2003 67532 89494
13462 11848
2603 117407
2004 66161 95808
13722 11437
2625 123592
2005 30123 96735
15683 12462
2625 127505
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur
20000 40000
60000 80000
100000 120000
140000
orang
2001 2002
2003 2004
2005
tahun
Nelayan Tetap Nelayan Sambilan
Nelayan Kadang-Kadang Nelayan Andon
Total
Gambar 11. Perkembangan Jumlah Nelayan di Selat Madura 2001-2005.
47 Jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP pada tahun 2005 menurun
tajam menjadi 30123 RTP dibandingkan pada tahun 2004 yang berjumlah 66161 RTP. RTP pada tahun 2005 didominasi oleh kapal motor dengan tipe 0-5 GT,
banyaknya Jenis Armada dengan tipe 0-5 GT yang dipergunakan di perairan Selat Madura dengan demikian pemanfaatan sumberdaya ikan di Selat Madura
masih secara tradisional, walaupun pada saat ini telah ada beberapa peningkatan seperti semakin meningkatnya jumlah kapal yang memiliki
kemampuan 5 GT. Adapun perkembangan kemampuan kapal motor dari tahun 2001-2005 disajikan pada tabel 8. Perkembangan Kapal Motor KM dari Tahun
2001-2005 dan gambar 12. Perkembangan Kapal Motor KM dari tahun 2001- 2005 berkut ini :
Tabel 8. Perkembangan Kapal Motor KM dari tahun 2001-2005
Kapal Motor GT Tahun
0-5 6-10 11-20 21-30 30 2001 208
145 255
2909 1811
2002 4250 82 374
417 363
2003 5045 163
84 403
110 2004 3749
289 350
318 292
2005 2167 1278
1105 698
238 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur
1000 2000
3000 4000
5000 6000
2001 2002
2003 2004
2005 KM 0-5 GT
KM 6-10 KM 11-20
KM 21-30 KM 30 GT
Gambar 12. Perkembangan Kapal Motor KM dari Tahun 2001-2005
48 Kebiasaan nelayan di Selat Madura pada umumnya melakukan kegiatan
one day fishing, yaitu nelayan melakukan kegiatan menangkap ikan baik pergi dan pulang dalam satu hari. Nelayan di perairan ini biasanya melaut saat sore
hari sekitar pukul 15.00 WIB dan pulang pada pagi hari sekitar jam antara 03.00 - 06.00 WIB. Alat tangkap yang dipergunakan di perairan Selat Madura adalah
multigear, ada 225.436 alat tangkap dengan berbagai jenis alat tangkap yang ada di Selat Madura. Alat tangkap trammel net dan payang lampara merupakan
alat tangkap yang paling banyak dipergunakan di perairan ini. Perkembangan alat tangkap Trammel net setiap tahunnya terus
meningkat, dimana pada tahun 1991 jumlah alat tangkap trammel net berjumlah 1.245 buah dan terus meningkat hingga pada tahun 2005 terdapat 5.921 alat
tangkap trammel net. Alat tangkap jaring insang hanyut mengalami kecendrungan penurunan setiap tahunnya dimana pada tahun 1991 terdapat
sebayak 9.450 buah alat tangkap dan pada tahun 2005 menurun menjadi 2.493 alat tangkap jaring insang hanyut. Meningkatnya alat tangkap trammel net di
karenakan alat tangkap ini memiliki efektifsitas penangkapan yang lebih baik bila dibandingkan dengan jaring insang hanyut. Dari jenis sumberdaya ikan yang
tertangkap dari kedua alat jaring tersebut maka dapat disimpulkan bahwa alat tangkap tersebut merupakan alat tangkap untuk sumberdaya ikan demersal.
Dengan terbatasnya sumberdaya ikan di Selat Madura dan banyaknya jumlah dan jenis alat tangkap yang beredar di perairan ini, sering menjadi pemicu
terjadinya konflik antar nelayan di perairan ini. Adapun perkembangan alat tangkap trammel net dan jaring insang hanyut dari tahun 1991 hingga 2005
seperti pada Tabel-9:
49
Tebel 9. Perkembangan Alat Tangkap Trammel Net dan Jaring Insang Hanyut dari tahun 1991-2005.
Tahun Jaring Trammel Net
Jaring Insang Hanyut
1991 1245 9450
1992 1546 10037
1993 1688 6005
1994 851 3444
1995 1208 3203
1996 1219 4484
1997 1825 3930
1998 1743 3247
1999 1633 3822
2000 1061 3247
2001 1204 2522
2002 5684 2352
2003 7399 3456
2004 4511 2860
2005 5921 2493
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur
5.4. Pencemaran di Selat Madura