Sumberdaya Ikan Selat Madura

40 Wilayah perairan Selat Madura saat ini mengalami tekanan berat atau terjadi degrdasi lingkungan akibat dampak pembangunan di sekitar Selat Madura. Besarnya eksploitasi sumberdaya di pesisir Selat Madura serta pesatnya laju pencemaran yang terjadi, yang secara teknis masuknya pencemaran dipengaruhi oleh masukan limbah baik domestik atau dari penduduk setempat maupun industri yang ada di sekitar Selat Madura, sehingga hal tersebut mengakibatkan penurunan kualitas fisik lingkungan perairan dan produktivitas ekosistem dapat turun ke titik terendah environmental degradation. Saat ini yang timbul dalam kehidupan masyarakat sekitar Selat Madura terjadinya penurunan kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sumberdaya alam di Selat Madura. Indikasi terjadinya penurunan sosial-ekonomi dapat dilihat dengan semakin menurunya tangkapan para nelayan dan seringnya terjadi konflik antar nelayan antar daerah. Padatnya jumlah penduduk di pesisir Selat Madura juga memberikan dampak yang kurang baik saat ini, pembuangan limbah domestik tampak melakukan proses daur ulang menimbulkan percepatan terhadap proses pencemaran di Selat Madura. Perairan Selat Madura secara fisiografis bisa digambarkan sebagai perairan yang berbentuk setengah cawan setengah cekungan. Hasil penelitian Puslitbang Geologi Kelautan di perairan Selat Madura 1995 diacu dalam Salahuddin.M 2007, kondisi perairannya mempunyai bentuk fisiografi yang landai, dengan dicirikan mulai dari kedalaman 10 m, 20 m, 30 m menerus ke arah timur hingga mencapai kedalaman 90 m, kemudian dilanjutkan ke tepian laut dalam di Laut Bali dengan kedalaman mulai dari 200 m.

5.2. Sumberdaya Ikan Selat Madura

Sumberdaya ikan di Selat Madura semakin tahun semakin menurun, hal ini dikarenakan besarnya penangkapan yang dilakukan dan pencemaran yang terjadi di Selat Madura yang masuk melalui Daerah Aliran Sungai DAS yang bermuara di Selat Madura. Daerah yang memiliki kategori pencemaran adalah perairan di Selat Madura sekitar Kota Surabaya dan Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur 2005 didapatkan bahwa estimasi Maximum Sustainable Yeild MSY untuk ikan demersal adalah 27.734,53 ton per tahun, sedangkan untuk ikan pelagis MSY sebesar 101.120 ton per tahun. Hasil penelitian juga didapatkan bahwa baik itu 41 ikan demersal maupun ikan pelagis telah mengalami kegiatan tangkap berlebih over fishing. Ikan Pelagis di Selat Madura banyak di dominasi dari jenis ikan lemuru dan ikan tembang, dari hasil produksi tahun 2005 didapatkan bahwa produksi ikan lemuru sebanyak 17.968,8 Ton atau sebesar 18,09 persen dari total produksi ikan pelagis dan Ikan Tembang sebanyak 15.197,3 Ton atau sebesar 15,30 persen dari total produksi ikan pelagis. adapun komposisi ikan pelagis berdasarkan produksi nelayan pada tahun 2005 sebagai berikut ini : 42 Tabel 5. Komposisi Ikan Pelagis Tahun 2005. Komposisi Ikan Pelagis Tahun 2005 Jenis Ikan Produksi Ton Cucut 1114,5 1,122109 Layang 8056,3 8,111303 Selar 3501,5 3,525406 Tetengkek 114,4 0,115181 Dau Bambu Talang-talang 140,6 0,14156 Sungir 4,6 0,004631 Ikan Terbang 135,4 0,136324 Belanak 1338,3 1,347437 Julung-julung 340 0,342321 Teri 4925,2 4,958826 Japuh 7361,1 7,411356 Tembang 15197,3 15,30106 Lemuru 17968,8 18,09148 Golok-golok 98,8 0,099475 Terubuk 86,3 0,086889 Kembung 13342,3 13,43339 Tengiri Papan 1339,5 1,348645 Tengiri 3607,5 3,632129 Cakalang 1006,3 1,01317 Tongkol 10520,4 10,59223 Alu-alu 73,3 0,0738 Ikan Lainnya 9049,5 9,111284 Total 99321,9 100 Sumber : Data Statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Tahun 2005 43 Cucut Layang Selar Tetengkek Dau Bambu Talang-talang Sungir Ikan Terbang Belanak Julung-julung Teri Japuh Tembang Lemuru Golok-golok Terubuk Kembung Tengiri Papan Tengiri Cakalang tongkol Alu-alu Ikan Lainnya Gambar 7. Komposisi Ikan Pelagis di Wilayah Perairan Selat Madura Tahun 2005 Tabel 6. Komposisi Ikan Demersal Tahun 2005. Komposisi Ikan Demersal Tahun 2005 Jenis Ikan Produksi Ton Sebelah 531 1,741509 Lidah 164,4 0,539179 Nomei 1,6 0,005247 Peperek 7676,9 25,17776 Manyung 2281 7,480945 Beloso 1888,9 6,194983 Biji Nangka 493,1 1,617209 Gerot-gerot 585 1,918612 Merah Bambangan 1027,8 3,370853 Kerapu 828,4 2,716885 Lencam 473,6 1,553255 Kakap 962,3 3,156034 Kurisi 2690,9 8,825285 Swanggi 595,7 1,953704 Ekor Kuning 2037,6 6,682671 Tiga Waja Gulama 2680,7 8,791832 Pari 1165,8 3,823448 Bawal Hitam 655,5 2,149829 Bawal Putih 417,9 1,370577 Kuwe 303,6 0,99571 Kuro Senangin 140,6 0,461123 Layur 2888,5 9,473349 Total 30490,8 100 Sumber : Data Statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Tahun 2005 44 Sebelah Lidah Nomei Peperek Manyung Beloso Biji Nangka Gerot-gerot Merah Bambangan Kerapu Lencam Kakap Kurisi Swanggi Ekor Kuning Tiga Waja Gulama Pari Bawal Hitam Bawal Putih Kuwe Kuro Senangin Layur Gambar 8. Komposisi Ikan Demersal di Wilayah Perairan Selat Madura Tahun 2005. Nilai produksi pada tahun 2005 dari sektor perikanan tangkap di Jawa Timur mencapai 2,1 trilyun rupiah dan penyumbang sektor terbesar dari wilayah Selat Madura yang mencapai 1,4 trilyun rupiah . Adapun perkembangan nilai produksi dari perikanan tangkap Jawa Timur dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut : 67 22 11 Selat Madura Pantai Utara Jawa Pantai Selatan Jawa Gambar 9. Nilai Produksi Berdasarkan Wilayah Tangkapan Tahun 2005. 45 500000000 1000000000 1500000000 2000000000 2500000000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Rupiah Ta h u n Pantai Utara Jawa Pantai Selatan Jawa Selat Bali Kepulauan TOTAL Gambar 10. Perkembangan Nilai Produksi Perikanan Tangkap Jawa Timur tahun 2000-2005 Rp.1000. Besarnya nilai produksi dari perikanan tangkap di Selat Madura, tidak diimbangi dengan kesadaran para nelayan dengan adanya kebijakan untuk menekan terjadinya kegiatan tangkap berlebih. Terus meningkatnya hasil produksi per tahun memberikan tekanan terhadap keberlangsungan sumberdaya ikan yang ada. Saat ini frekwensi upaya tangkapan terus meningkat dimana pada tahun 2000 frekwensi upaya tangkapan mencapai 3.609.775 trip dari berbagai alat tangkap yang ada dan meningkat hampir dua pada tahun 2005 menjadi 5.745.210 trip dari seluruh alat tangkap yang ada di Selat Madura.

5.3. Karakteristik Nelayan di Selat Madura