53 Perkembangan sumbangan sektor perikanan dan kelautan terhadap
PDRB Propinsi Jawa Timur memiliki tren yang positif, hal ini menandakan bahwa pengembangan sektor perikanan dan kelautan oleh Pemprov JATIM melalui
Dinas Kelautan dan Perikanan baik provinsi dan kabupaten memiliki hasil yang sangat baik. Perkembangan sektor kelautan dan perikanan akan terus meningkat
bila tidak ada kendala, seperti permasalahan kegiatan tangkap berlebih, konflik area tangkapan atau kendala kelestarian lingkungan yaitu pencemaran.
5.6. Kebijakan Provinsi Jatim Untuk Pencegahan Pencemaran
Semakin pesatnya pembangunan yang ada di wilayah pesisir, yang kurang memberikan perhatian terhadap kelestarian dari pada daya dukung
sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup telah mengakibatkan terjadinya kerusakan habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut, terutama di wilayah
Pantai Utara Jawa Timur. Saat ini Kondisi ekosistem hutan mangrove yang ada di Jawa Timur berdasarkan pengelompokan kondisi sebanyak : a yang baik
± 37.237 Ha, b rusak ± 11.124 Ha dan c tanah kosong yang yang ideal ditanami ± 5.242 Ha. Sedangkan menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJM Propinsi Jawa Timur tahun 2005-2009, luas hutan mangrove yang ideal adalah seluas 45.000 Ha. Sedangkan kondisi ekosistem terumbu karang di
perairan laut bervariasi antara 30 - 80 persen yang tersebar antara lain di Situbondo, P. Sabunten, P. Sesiil, P. Gili Raja, P. Raas dan P. Mamburit.
Rusaknya habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut tersebut telah mengakibatkat erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pencemaran lingkungan yang terjadi di Jawa Timur, baik pada medium air, udara maupun tanah telah menjadikan kualitas lingkungan hidup semakin
menurun. Sumber-sumber pencemar dari industri, domestik, pertanian maupun yang lainnya, harus dapat diatasi dalam bentuk pencegahan maupun
pengendalian. Berdasarkan data dari RPJM Jatim tahun 2005-2009 diperoleh data,
dimana pada tahun 2003, telah tercatat pencemaran air dari industri sebanyak 14 kasus, sedangkan tahun 2004 tercatat 5 kasus ditambah dengan kualitas air
sungai yang buruk pada masing-masing Daerah Aliran Sungai DAS, terutama di bagian hilir. Hal ini juga diakibatkan oleh penggunaan peptisida yang tidak
terpantau. Pada tahun 2005 Triwulan I, kualitas air Sungai Brantas pada posisi hulu Jembatan Pendem untuk nilai COD mencapai 15,5 mgl dan BOD 4,2 mgl,
54 sedangkan pada posisi hilir Bendungan Lengkong Baru untuk nilai COD
mencapai 23,0 mgl dan BOD 4,9 mgl. Selanjutnya, Daerah Kali Surabaya posisi Bambe Tambangan untuk nilai COD mencapai 26,5 mgl dan BOD
9,6 mgl. Adapun nilai COD dan BOD yang ditetapkan, yaitu nilai COD 10 mgl dan BOD 6 mgl. Hal ini berarti kualitas Kali Surabaya melebihi nilai ambang
batas yang telah ditetapkan. Berdasarkan permasalahan di atas maka Pemerintah Provinsi Jawa
Timur menentukan 7 prioritas dalam pembangunan, dimana permasalahan lingkungan masuk kedalam prioritas pembangunan yaitu optimalisasi
pengendalian sumberdaya alam, pelestarian lingkungan hidup dan penataan ruang.
Sumberdaya alam Provinsi Jatim saat ini dimanfaatkan dalam rangka untuk memacu kemakmuran masyarakat, dengan tetap memperhatikan
kelestarian dari pada sumberdaya dan lingkungan hidup itu sendiri. Dengan demikian sumberdaya alam yang dimiliki oleh Provinsi Jatim memiliki peran
ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi resources based economy dan sekaligus sebagai penupang sistem kehidupan life support system.
Peranan sumberdaya alam dan lingkungan terutama sumberdaya ikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menopang perekonomian Provinsi Jawa
Timur, dimana pada tahun 2003 seperti dijelaskan di Bab sebelumnya bahwa perikanan memberikan konstribusi terhadap PDRB Jawa Timur sebesar
Rp.4.424,54 Milyar dimana kondisinya naik setiap tahunnya. Berdasarkan permasalahan dan kelebihan dari sumberdaya laut yang
ada, maka Provinsi Jawa Timur selain menetapkan prioritas pembangunan, juga menetapkan sasaran yang ingin dicapai dari prioritas pembangunan itu sendiri.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dari prioritas yang sudah di tetapkan, berdasarkan RPJM Provinsi Jatim tahun 2005-2009 adalah :
1. Kelestarian kawasan konservasi. 2. Terwujudnya Minimnya pelanggaran dan perusakan sumberdaya pesisir
dan laut. 3. Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil.
4. Mengurangi luas hutan mangrove yang rusak seluas sekitar 100 Ha per tahun.
5. Tercapainya kualitas air sungai, yaitu 20 persen dari nilai parameter kunci baku mutu.
55 Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan yang akan
ditempuh dalam perbaikan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup di kawasan pesisir dan laut adalah sebagai berikut :
1 Membangun sistem pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, yang disertai dengan penegakan hukum yang
ketat. 2 Meningkatkan upaya konservasi pesisir dan laut serta merehabilitasi
ekosistem yang rusak seperti mangrove dan terumbu karang. 3 Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di wilayah
pesisir, laut dan perairan tawar. 4 Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan
swasta dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut. 5
Meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan.
6 Mengarusutamakan mainstreaming prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan. 7 Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat propinsi
dan kabupatenkota. 8 Meningkatkan upaya penegakan hukum secara konsisten kepada pencemar
lingkungan. 9 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup baik di tingkat
propinsi dan kabupatenkota. 10 Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup
dan berperan aktif sebagai control sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup.
11 Mengoptimalkan peran Rencana Tata Ruang sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah.
12 Mendorong pemerataan pembangunan dengan percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah.
Untuk mencapai perbaikan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan pesisir dan laut, berikut ini
disusun program-program pembangunan yang meliputi :
1 Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Program ini bertujuan untuk melindungi sumberdaya alam dari kerusakan dan mengelola kawasan konservasi yang sudah ada untuk menjamin kualitas
56 ekosistem agar fungsinya sebagai penyangga sistem kehidupan dapat
terjaga dengan baik.
2 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Sumberdaya Alam
Program ini bertujuan untuk merehabilitasi alam yang telah rusak dan mempercepat pemulihan sumberdaya alam, sehingga selain berfungsi
sebagai penyangga sistem kehidupan juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan.
3 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik
good governance berdasarkan prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas yang diarahkan untuk seluruh Jawa Timur
4 Program Penataan Ruang
Program ini ditujukan untuk: 1 memantapkan struktur ruang wilayah Provinsi Jawa Timur dengan mempertahankan fungsi lahan irigasi teknis dan
kawasan lindung, 2 mendorong pelaksanaan pemanfaatan ruang secara konsisten sesuai dengan peruntukannya, 3 mengendalikan pemanfaatan
ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar fungsi; 4 meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pengendalian pemanfaatan
ruang; serta
5 mengoptimalkan peran penataan ruang sebagai media koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan antar sektor dan antar wilayah. Program
ini antara lain diarahkan pada wilayah Metropolitan Gerbangkertosusilo dan kota besar Malang Raya, wilayah strategis, Kawasan Andalan Tuban dan
sekitarnya dan Probolinggo dan sekitarnya, kawasan prospektif Pantura dan Kaki Jembatan Suramadu, wilayah tertinggal wilayah Selatan dan Madura
Kepulauan serta kawasan perbatasan antar Kabupaten.Kota maupun antar Provinsi.
5 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung
perencanaan pemanfaatan sumberdaya alam dan perlindungan pelestarian lingkungan hidup yang diarahkan di Jawa Timur.
57
6 Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah pencemaran lingkungan hidup baik di darat, perairan tawar
dan laut, maupun udara sehingga masyarakat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
58
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN