Ketika peserta didik pasif dalam kegiatan pembelajaran, atau hanya menerima pengetahuan dari pengajar saja, ada kecenderungan untuk cepat
melupakan apa yang telah diterimanya, karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia
itu sendiri. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan dari Cina, Konfusius, dia meng
atakan “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya
paham” Zaini, 2008:xv. Ketika ada informasi yang baru, otak manusia tidak hanya sekedar
menerima dan menyimpan. Akan tetapi, otak manusia akan memproses informasi tersebut sehingga dapat dicerna kemudian disimpan. Jika peserta didik diajak
berdiskusi menemukan dan menyimpulkan pengetahuan baru, menyelesaikan suatu masalah, maka otak mereka akan bekerja lebih baik sehingga pembelajaran
dapat terjadi dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah persentase banyak peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran CTL pada kemampuan pemecahan
masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran mencapai ketuntasan minimal 75?
2. Apakah terdapat pengaruh positif antara keaktifan belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran CTL pada
kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran?
3. Apakah rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2
Boja pada pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran CTL lebih baik dari pembelajaran matematika yang menggunakan model
pembelajaran ekspositori?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui persentase banyak peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran CTL pada kemampuan
pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran mencapai ketuntasan minimal 75 atau tidak.
2. Untuk mengetahui terdapat pengaruh positif antara keaktifan belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran
CTL pada kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran atau tidak.
3. Untuk mengetahui rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran peserta didik kelas VIII SMP
Negeri 2 Boja pada pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran CTL lebih baik dari pembelajaran matematika yang
menggunakan model pembelajaran ekspositori atau tidak.
1.4. Manfaat Penelitian