2.2. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian lain tentang model pembelajaran CTL yang dapat dijadikan referensi antara lain dilakukan oleh Diansyah 2013, Hartini 2013, dan Sihono
2004. 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Diansyah 2013 dengan judul “Keefektifan CTL Berbantuan LKPD terhadap Hasil Belajar pada Materi Pokok Fungsi di
SMP N 3 Sragi” memberikan kesimpulan sebagai berikut. Penggunaan model pembelajaran CTL efektif terhadap kemampuan hasil
belajar karena lebih baik dari pembelajaran ekspositori dengan menerapkan suatu model baru pada proses pembelajaran, sehingga peserta
didik tidak merasa bosan dan jenuh, serta peserta didik lebih termotivasi dan terlihat aktif untuk mengikuti proses belajar mengajar. Melalui diskusi
akan terjalin komunikasi dan interaksi dengan peserta didik saling berbagi ide serta memberi kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan
pendapatnya.
2. Penelitian oleh Hartini 2010 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning CTL untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas II SDN 02 Gambirmanis Pracimantoro Kabupaten
Wonogiri Tahun Ajaran 20092010” yang menyimpulkan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
motivasi belajar IPA setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran CTL. Hal itu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya notivasi belajar IPA siswa dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada Prasiklus diperoleh rata-rata kelas 15,96 kategori motivasi
rendah, Siklus 1 menjadi 25,86 kategori motivasi cukup dan Siklus II diperoleh rata-rata kelas 28,46 kategori motivasi tinggi. Dengan
demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas II
SD Negeri 02 Gambirmanis Kecamatan Pracimantoro kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 20092010.
3. Sihono 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Contextual Teaching And
Learning CTL sebagai Model Pembelajaran Ekonomi Dalam KBK”
menyimpulkan sebagai berikut. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki
dengan dalam penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Sehingga pembelajaran ini bermakna bagi siswa.
Penerapan Pendekatan kontekstual di dalam kelas melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme, bertanya,
inkuiri, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian otentik. Suatu kelas dikatakan menggunakan pembelajaran kontekstual, jika
melaksanakan ke tujuh komponen tersebut.
2.3. Kerangka Berpikir