Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran

89

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan model pembelajaran CTL terhadap kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran khususnya pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran kelas VIII SMP Negeri 2 Boja tahun pelajaran 20132014. Uraian kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 dengan jadwal seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Kegiatan Tanggal Jam pelajaran ke- Eksperimen Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 20 Mei 2014 22 Mei 2014 30 Mei 2014 6-7 6-7 3-4 Kontrol Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 20 Mei 2014 24 Mei 2014 31 Mei 2014 4-5 3-4 3-4 2. Pelaksanaan tes uji coba di kelas VIII F sebagai kelas uji coba pada tanggal 26 Mei 2014. Banyak soal yang diberikan kepada kelas uji coba yaitu 10 butir soal. 3. Kegiatan analisis hasil tes uji coba yang telah diberikan pada kelas VIII F meliputi analisis reliabilitas tes, serta validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tiap-tiap butir soal dilaksanakan pada tanggal 27-29 Mei 2014. Berdasarkan analisis dipilih 6 butir soal sebagai soal tes di kelas kontrol dan kelas eksperimen. 4. Kegiatan tes kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2014. Soal tes sebanyak 6 butir soal dipilih berdasarkan analisis hasil tes uji coba pada kelas VIII F. 5. Kegiatan analisis data akhir dari hasil penelitian meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji proporsi, analisis regresi dan uji kesamaan dua rata-rata serta analisis perangkat dan proses pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 5-12 Juni 2014.

4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini mengukur kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran CTL. Pada penelitian ini, kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII H dan kelas yang digunakan untuk kelas kontrol adalah kelas VIII G. Selain kelas eksperimen dan kelas kontrol juga terdapat kelas yang digunakan untuk uji coba yaitu kelas VIII F. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014 setelah ujian nasional SMP. Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah CTL yang telah dibuat sebelumnya. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pada model pembelajaran CTL, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun, pada awal pembelajaran peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas empat peserta didik. Kelompok yang dibentuk tersebut membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi dengan adanya diskusi kelompok. Kemudian guru membagikan LKPD pada setiap peserta didik dari masing-masing kelompok. Adanya LKPD membantu guru dalam mengarahkan peserta didik untuk menemukan tujuan dari pembelajaran. Pada model pembelajaran CTL, guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik dalam mengisi LKPD. Tanya jawab tidak hanya dilakukan pada antara guru dengan peserta didik, tetapi juga antar peserta didik melalui diskusi kelompok. Hal tersebut membantu guru untuk mengajak peserta didik mengkonstruk pengetahuan baru dari pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya, misalkan saja pada pertemuan pertama di kelas eksperimen. Pada pertemuan pertama, peserta didik diarahkan untuk mengingat kembali rumus Pythagoras dan kemudian guru menyuruh peserta didik melukis garis singgung lingkaran pada LKPD. Melalui kegiatan tersebut, guru mengajak peserta didik merefleksi pengetahuan yang baru diterima dan mengaitkannya dengan rumus garis singgung lingkaran, kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruk pengetahuan yang diterima dan memodelkannya menjadi rumus garis singgung lingkaran. Guru memberi peserta didik kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sesuai pengetahuan yang didapat. Setelah peserta didik menemukan rumus garis singgung lingkaran, guru memberikan beberapa contoh soal pada peserta didik. Melalui contoh soal yang diberikan, peserta didik diberi kesempatan untuk menjawab soal dan juga menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Langkah-langkah pada pembelajaran CTL pada pertemuan pertama juga dilakukan pada pertemuan kedua dan ketiga. Pada setiap pertemuan, guru memberikan kuis pada peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Selain itu, peserta didik juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang kurang dimengerti dari pembelajaran yang telah dilakukan. Pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ekspositori, pembelajaran dilaksanakan tanpa menggunakan LKPD. Guru lebih mendominasi di kelas dan peserta didik cenderung hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru. Diskusi dalam pembelajaran ekspositori tidak diutamakan seperti halnya kelas eksperimen. Setelah guru menjelaskan materi, guru memberikan contoh soal kepada peserta didik. Peserta didik juga mendapatkan kuis seperti halnya kelas eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pada tanggal 3 Juni 2014, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen mendapatkan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran. Untuk kelas kontrol mengerjakan tes pada jam keempat dan kelima, sedangkan untuk kelas eksperimen mengerjakan tes pada jam keenam dan ketujuh. Soal tes yang diberikan sebelumnya telah diujicobakan pada kelas uji coba yaitu kelas VIII F. Setelah diujicobakan kemudian dipilih soal yang baik yaitu berdasarkan analisis reliabilitas tes, serta validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda tiap-tiap butir soal untuk diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan sebanyak enam butir soal.

4.1.3. Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAGAR MERBAU T.A 2015/2016.

0 2 27

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 11

10 Keefektifan Contextual Teaching and Learning Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 8 Pekalongan Nurina Hidayah

0 0 7