Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

3. Sihono 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Contextual Teaching And Learning CTL sebagai Model Pembelajaran Ekonomi Dalam KBK” menyimpulkan sebagai berikut. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan dalam penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Sehingga pembelajaran ini bermakna bagi siswa. Penerapan Pendekatan kontekstual di dalam kelas melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penilaian otentik. Suatu kelas dikatakan menggunakan pembelajaran kontekstual, jika melaksanakan ke tujuh komponen tersebut.

2.3. Kerangka Berpikir

Pada sebuah pembelajaran, tingkat keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik yang terdiri atas pemahaman konsep, penalaran, dan pemecahan masalah merupakan aspek berpikir matematika yang sangat penting. Mengingat kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek yang sangat penting, maka tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik harus ditingkatkan. Untuk mendapatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang maksimal, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain sarana, fasilitas, kurikulum program, dan tenaga guru. Materi lingkaran merupakan salah satu materi yang diajarkan pada SMP kelas VIII semester dua. Salah satu sub materi lingkaran yang harus dipelajari peserta didik adalah menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di kelas VIII dan tanya jawab dengan guru pamong PPL selaku guru matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Boja, rata-rata peserta didik cenderung lebih mudah memecahkan permasalahan matematika jika menggunakan model pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Hal ini sama dengan mencari panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran yang juga diperlukan tingkat berpikir kritis dari peserta didik. Model pembelajaran yang sesuai untuk mengkonstruk pemahaman peserta didik dan mengajarkan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran di antaranya adalah model pembelajaran CTL. Model pembelajaran tersebut termasuk dalam teori konstruktivisme. Model pembelajaran CTL mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruk sendiri materi yang diajarkan. Model pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran CTL juga merupakan sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola- pola sehingga menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari peserta didik dalam mempelajari materi lingkaran. Model pembelajaran CTL juga mendorong peserta didik aktif dalam pembelajaran. Peserta didik harus aktif dalam mengkonstruk materi, bertanya apa yang belum dipahami, serta berdiskusi dengan kelompoknya dalam menemukan rumus, memodelkan rumus, menyimpulkan materi pembelajaran dan memecahkan masalah yang didapat. Keaktifan peserta didik tersebut akan menentukan seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran.

2.4. Hipotesis

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAGAR MERBAU T.A 2015/2016.

0 2 27

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 11

10 Keefektifan Contextual Teaching and Learning Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 8 Pekalongan Nurina Hidayah

0 0 7