Analisis Validitas Item Analisis Reliabilitas Tes

sehingga pengamatan hanya dilakukan oleh seorang pengamat pada setiap pertemuan.

3.7. Analisis Instrumen Penelitian

3.7.1. Analisis Validitas Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih apabila mampu menunjukkan apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2010: 211. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Arikunto, 2010: 213 Keterangan :` r xy = koefisien korelasi skor butir soal dan skor total N = banyaknya peserta tes ∑X = jumlah skor tiap butir soal ∑Y = jumlah skor total butir soal ∑XY = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑X 2 = jumlah kuadrat skor butir soal ∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan harga kritik r product moment dengan taraf kesalahan 5 dan N = 32. Jika r xy r tabel , maka instrumen tersebut dikatakan valid. Berdasarkan uji coba, dari 10 soal yang diujikan, soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, dan yang tidak valid nomor 4 dan 6. Hasil selengkapnya dapat disaksikan pada Lampiran 11.

3.7.2. Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipersaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto, 2010: 221. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut. ∑ dengan rumus varians tiap butir ∑ ∑ dan ∑ ∑ Keterangan: ∑ = jumlah varians skor tiap butir soal = varians total = banyaknya butir soal N = banyaknya peserta tes Arikunto, 2010: 239 Harga kemudian dibandingkan dengan harga kritik r product moment untuk dengan dan taraf signifikan α = 5. Apabila harga , maka dikatakan instrumen tes reliabel. Hasil selengkapnya dapat disaksikan pada Lampiran 14.

3.7.3. Analisis Taraf Kesukaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAGAR MERBAU T.A 2015/2016.

0 2 27

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 11

10 Keefektifan Contextual Teaching and Learning Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 8 Pekalongan Nurina Hidayah

0 0 7